5#

383 61 5
                                    

🐇Bitch Man🐇

.

.

.

.

.

"Presdir, apa Anda tidak sibuk?"

Jongin belum pulang bahkan setelah dijamu minuman dan meladeninya mengobrol selama 1 jam lebih. Jujur Hyejin merasa tidak nyaman dan terganggu.

"S... Saya bukan bermaksud untuk mengusir Anda, Pak! Hanya tidak enak jika saya mengganggu aktivitasmu."

"Aniyo. Aku lebih senang menghabiskan waktu denganmu."

"Tapi Anda tidak bisa bekerja, Pak."

Jongin terlihat membusungkan dadanya. Aura sombongnya muncul kembali. Hyejin menduga Pimpinannya ini telah memanfaatkan kuasanya.

"Chanyeol bisa aku andalkan." ungkapnya lalu tersenyum pada Hyejin.

Dia terlihat seperti pria baik jika tersenyum. Porsi wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang bagus menambah poin plus dirinya sebagai seorang pria.

Hyejin masih tidak bisa berlogika jika pria sesempurna ini ternyata menyukainya yang berpenampilan udik sepertinya.

"Hyejin, neo..."

Tiba-tiba saja tangan Jongin bergerak merangkak menyentuh tangan Hyejin. Tangan dingin wanita itu seketika menolak dan menghindari sentuhan fisik pria yang kini masih menyandang status suami orang itu.

"Andwae!"

"Ah, mianhae Hyejin-ah."

Seketika suasana mereka menjadi canggung. Jongin mengambil gelasnya dan meminumnya guna menyirami tenggorokkannya yang mulai kering. Tepatnya ia sekarang gugup menghadapi Hyejin yang seolah membangun tembok besar di depannya.

"Kalau begitu aku pergi saja. Ada sesuatu yang harus aku lakukan. Permisi."

"Pak!"

Hyejin tidak bisa menahannya karena kesalahan kecil tadi. Jongin terlalu cepat bergerak dan pergi meninggalkannya di meja pantry di dapur. Pria itu bahkan sempat menyapa Baekhyun sebelum sampai ke pintu keluar.

"Komputermu boleh juga."

"Oh, gomawo, Hyung!"

Baekhyun sepertinya juga terkejut dengan kepergian Jongin yang tiba-tiba. Ia menengok ke belakang dan menemukan Hyejin hanya berdiri saja di tempatnya. Baekhyun pikir wanita itu sengaja mengusirnya.

Pria itu mengambil gelas kosongnya, alih-alih pergi ke dapur untuk mengambil air sembari mendapatkan informasi.

"Waeyo?" Tanyanya saat melewati Hyejin. Ia terus berjalan menuju kulkas untuk mengambil air dingin. Matanya terus melirik wanita itu sembari menunggu balasan pertanyaannya.

"Eobseo."

"Tidak ada apanya? Kalian terlihat aneh. Apa dia mengajakmu menikah? Apa dia menciummu?"

"Mencium apanya? Babbo!"

"Aww!" Hyejin melemparkan buah berry pajangan ke kepala Baekhyun.

Sambil membawa botol air, Baekhyun duduk berseberangan dengan Hyejin.

"Aku lihat Bosmu itu pria yang agresif. Aku prediksi kalian akan berciuman seminggu atau 10 hari ke depan." Baekhyun bermaksud bercanda, namun Hyejin yang pada dasarnya telah berpikir negatif pada sosok Kim Jongin itu malah khawatir jika sesuatu itu benar terjadi.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang