10#

391 55 4
                                    

🐇The Big Secret🐇

.

.

.

.

.

.

.

Hyejin marah. Ia kecewa dengan gaya bicara Baekhyun yang merendahkannya. Ia seolah menunjukkan betapa hinanya perlakuannya tadi. Padahal Hyejin hanya bermaksud untuk bersikap sesuai dengan situasi dan perannya. Namun ternyata dianggap salah oleh Baekhyun.

Wanita itu masuk ke rumah dengan langkah besarnya dan berlalu saja melewati kasur Baekhyun yang akan kosong malam ini. Ia mencoba untuk tidak perduli kemana Baekhyun akan pergi dan tidak akan perduli kapan ia akan pulang.

Seperti yang diutarakan Baekhyun tadi, ia tidak suka jika Hyejin memperlakukannya seolah-olah mereka benar-benar suami istri. Hyejin menangkap jika Baekhyun sebenarnya memiliki motif lain untuk acaranya hari ini dan akhirnya gagal karena ulah sok romantisnya.

Hyejin kemudian merasa dirinya jijik dan menyesal telah melakukan semua itu. Ia membanting pintu kamarnya. Membuang tasnya hingga meloncat dari kasurnya. Ia melucuti semua aksesoris bajunya dengan kasar dan mengacak-acak rambutnya dengan fustrasi.

Seharusnya ia tidak terbawa suasana yang membuatnya romantis bersama Baekhyun. Setidaknya ia menyadari jika baekhyun benar-benar sedang berpura-pura baik padanya. Ia lengah sesaat dan terbawa perasaannya jika Baekhyun bersikap tulus padanya saat itu. Padahal sebenarnya tidak.

"Bodoh kau Hyejin-ah! Aaah!"

Ia mengamuk pada dirinya sendiri. Hatinya sangat sakit seolah ia diputuskan cinta. Namun benar jika beberapa waktu ini ia memang terjebak perasaan pada Baekhyun dan selama ini ia hanya memendamnya saja.

"Aku sungguh tidak mau bicara dengannya lagi! Aku bersumpah!"

Niat dan sumpahnya ia lakukan mulai malam itu. Namun pagi harinya Hyejin ia mengintip dari pintu kamarnya memeriksa apakah Baekhyun tidur di kasurnya ataukah belum. Ia bahkan sudah berdandan rapi ke kantor, tapi pikirannya masih berkutat pada satu pria yaitu Baekhyun.

"Ternyata dia benar-benar tidak pulang." gerutu Hyejin setelah mengelus dadanya lega.

Ia keluar kamar dengan santai. Berencana untuk mampir ke toko kelontong untuk sarapan di sana. Ia tidak ingin lama-lama di rumah dan kemudian bertemu dengan Baekhyun yang pulang dalam keadaan mabuk atau sebagainya.

Jadi, Hyejin berjalan keluar apartemen. Tokonya memang dekat dengan lokasi tempat tinggalnya sehingga ia tidak harus mengendarai mobil ke sana.

Kini ia telah memilih rasa ramyeon untuk ia buat, ia bahkan membeli roti dan susu pisang. Akhirnya Hyejin memilih rasa kari kemudian membayarnya di kasir.

Setelah menyeduh ramyeonnya, Hyejin duduk di kursi dekat pintu kaca toko tersebut. Sambil mengaduk-aduk mie-nya ia memperhatikan jalan yang tadi dilintasi oleh sebuah mobil silver. Namun karena cepat, ia tidak mengenali apakah mobil itu milik Baekhyun atau bukan.

"Menunggu mobil lewat?"

"Aduh, panas!"

Hyejin tersentak saat ia akan memasukkan mie ke dalam mulutnya. Seseorang menyelonong dan duduk di sebelahnya dengan membawa ramyeon seduh juga tentunya.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang