21# - End

594 52 0
                                    

🐇Tender Love🐇

.

.

.

Jgn lupa Play mulmed-nya👆

.

.

.

"Woohhoooo! Hyejin-ah otte?"

"Ya, Baekhyun-ah!"

Baekhyun bersikeras mengajak Hyejin untuk naik speedboat bersama. Walaupun sudah menolak, tapi Hyejin tidak tega membuat Baekhyun kecewa. Kini ia menyesal karena sekarang tubuhnya sedang tidak bersahabat.

"Mwo?" tanya Baekhyun dengan suara keras. Ombak yang ditimbulkan Baekhyun meredam ucapan Hyejin.

"Geumanhae!" Hyejin berteriak sambil mengoyak baju Baekhyun agar pria itu sedikit memelankan permainannya.

"Og, nde. Jamkkanman, chagiya!"

Sesuai permintaan istrinya, Baekhyun menyetir ke tempat mereka berangkat tadi. Petugas juga sudah siap menunggu mereka.

"Kenapa sebentar sekali?" Sehun mendekat saat Baekhyun sudah sampai di tepi.

"Sepertinya dia sedang tidak enak badan."

"Hyejin-ah, kau mabuk laut?" tanya Sehun.

"Hati-hati!" Baekhyun memegangi tangan Hyejin saat turun dari speedboat dan Sehun menangkapnya.

"Sudah kubilang aku tidak mau naik." gerutu Hyejin.

Begitu turun, Hyejin langsung jongkok di tempatnya sembari memegangi kepalanya. Baekhyun menepuk pundak Sehun agar minggir. Baekhyun bersikap seperti suami siaga.

"Ayo kembali ke kamar!..." ajaknya sambil membantu Hyejin berdiri. Baekhyun mendangak ke arah Sehun, "Sehun-ah jika kau ingin bersenang-senang sendirilah. Aku temani Hyejin istirahat dulu."

Pria jangkung itu mengangguk saja. Tidak mungkin ia menyia-nyiakan liburannya. Sebulan penuh ia mengurusi perilisan aplikasi baru yang membuat pimpinannya gagal bulan madu. Beruntung semua sudah selesai tinggal menunggu hasil tender pengadaan aplikasinya.

***

"Aigoo, ini momen bulan madu pertama kita di Jeju. Mianhae, Baekhyun-ah." sesal Hyejin sambil berjalan sempoyongan walau ditatih Baekhyun.

"Gwaenchana. Bagaimana dengan kepalamu?" daripada memikirkan bulan madu, Baekhyun memilih mengkhawatirkan kesehatan Hyejin.

"Kepalaku rasanya berputar-putar dan mual."

"Kita ke dokter, ya?"

"Tidak usah, aku hanya ingin tidur sebentar."

Tidak ada kata-kata lain di kepala Baekhyun selain: istriku sayang istriku tercinta. Tahun awal pernikahan memang rasanya ingin lengket terus dengan pasangan, begitu pula dengan Hyejin. Sehari saja ia tidak mau ditinggal.

Jam makan siang sudah lewat 30 menit yang lalu dan Hyejin masih tertidur lelap di pelukan Baekhyun. Kamar mereka dekat dengan pantai, sehingga desiran ombak seperti lagu nina bobo bagi mereka.

Perut Baekhyun sudah keroncongan, namun ia tidak tega melepaskan tangan wanitanya yang memeluk perutnya dengan erat. Dengan berat hati ia harus menahan itu beberapa saat. Kemudian Baekhyun hanya memainkan ponselnya. Hanya dirinya yang tidak bisa tidur dengan perut kosong.

Content MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang