01 | Hello

3.8K 518 69
                                    

Langkah pendek nya berhenti tepat di depan pintu taman belakang sekolah nya. Ia mengintip dari balik pintu besi yang sudah sedikit karatan.

Sepi dan cukup aman. Tangannya menelusup ke saku rok motif kotak-kotak mencari benda kecil berwarna emas yang tak lain adalah kunci.

Gadis dengan potongan rambut sebahu itu menoleh ke arah kanan dan kiri memastikan hanya ada diri nya di sini.

Ia mengangguk kecil lalu melakukan aksi nya membuka pintu taman dengan kunci yang ia curi di pos satpam dua minggu yang lalu.

Sudut bibirnya tertarik sempurna yang membuat kedua pipi berisi nya terjepit. Menutup pintu dengan pelan lalu berjalan ke dalam taman.

Dirinya tidak tahu jika sekolah nya memiliki taman belakang yang begitu indah dan cukup di bilang luas.

Ia juga mengetahui taman ini dengan tidak sengaja karena pada saat itu ia disuruh membuang tumpukan kertas bekas oleh guru olahraga nya karena lupa membawa baju olahraga pada dua minggu lalu.

Saat membuang tumpukan kertas bekas di dekat gudang yang tidak terpakai. Netra nya tidak sengaja melihat taman yang di tutup dengan rapat.

Dan dari situ ia penasaran dan berakhir mencuri kunci pintu taman di pos satpam. Jangan ditanya bagaimana caranya pokoknya sangat licik dan rumit.

Diri nya mendudukkan bokong nya di tumpukan kayu yang sudah tidak di pakai. Melirik arloji ungu yang terletak di tangan kanan nya lalu bernafas lega.

Sekarang pukul empat sore dan hari rabu yang berarti pulang pukul satu dan eskul sudah berhenti satu jam yang lalu.

Angin menerpa wajahnya membuat senyum nya mengembang. Ia suka ketenangan seperti ini daripada ramai seperti ocehan Yuju--teman sebangku nya yang tidak berguna.

"Eunha,"

"Eunhaa,"

Reflek gadis yang di panggil namanya itu menoleh ke belakang nya. Dahinya mengernyit tidak ada siapa pun.

"Eunhaaaa,"

Gadis itu melotot sembari berdiri dari duduk nya lalu mengedarkan pandangannya. Tidak ada siapa pun, halusinasi? tentu saja bukan. Suaranya begitu jelas.

"Mama Eunha,"

Eunha lagi-lagi menoleh dan mata bulat nya melotot sempurna. Ia mengeratkan pegangan tangannya di ujung tas ungu milik nya.

Di depannya seorang laki-laki yang sangat tinggi berdiri tidak jauh dari dirinya menatap nya dengan senyuman yang membuat lubang muncul dari kedua pipinya.

Astaga, manis dan mengerikan.

"Kau siapa?" tanya Eunha memberanikan diri.

"Aku?" Eunha mengangguk pelan.

"Aku anak mu."

Mulutnya terbuka sempurna lalu tertawa dengan keras. Astaga, apa-apaan ini anak? Konyol.

"Hei, kau sepertinya mengantuk ya?" seru Eunha.

"Kau tidak percaya?" tanya sang lawan bicara.

"Tentu, aku itu masih sekolah bagaimana bisa mempunyai anak." balas Eunha sinis.

"Aku itu anak dari masa depan mu, Ma."

Eunha tersedak ludah nya sendiri, apa lagi ini masa depan katanya? Gila.

"Mengarang mu cukup bagus dan aku suka. Sebaiknya kau pergi dari sini." seru Eunha kesal.

"Aku akan pergi nanti sebelum kau percaya kepada ku."

Eunha memutar bola matanya malas lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Baiklah, sekarang aku percaya dan kau bisa pergi anak ku." balas Eunha malas.

"Mama belum percaya."

"Aku percaya, nak." balas Eunha dengan nada yang dibuat-buat layak nya seperti ibu.

"Belum, Ma."

Eunha menatap sebal sosok laki-laki di depannya itu. Ia menghentakkan kaki nya lalu berjalan begitu saja menuju pintu taman.

"Tunggu dulu."

Eunha menoleh menatap garang laki-laki yang menatap nya dengan takut. Kenapa jadi menggemaskan si dia.

"Ada apa, anak ku?" ejek Eunha.

"Aku hanya ingin memberi tahu sebelum Mama pulang." kata laki-laki itu.

"Apa?"

"Janji kalau besok temui aku disin--"

"TIDAK MAU!" tolak Eunha.

"Benarkah tidak mau? Ku pastikan besok, Mama akan kesini lagi." ejek laki-laki di depannya.

Sialan.

"Ya sudah cepat apa yang ingin kau katakan, aku ingin pulang." seru Eunha kesal.

"Hehe, Mama harus balik badan dulu."

Eunha dengan malas membalikkan badannya menatap pintu taman berkarat.

"Aku itu anak mu dengan Jungkook si pangeran sekolah."

Eunh melotot lalu berbalik ke belakang. Sialnya ia tidak menemukan laki-laki tadi. Kenapa jadi mengerikan sih.

Eunha mengusap tengkuknya pelan lalu segera keluar dan mengunci pintu. Berlari menuju gerbang sekolah.

"Aku itu anak mu dengan Jungkook si pangeran sekolah."

•────•──────────•────

tbc.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang