11 | Hello

2.3K 438 152
                                    

vote dan komen nya
teman-teman♡´・ᴗ・'♡.

●❯────────────────❮●

Sepertinya dewi fortuna tidak berpihak kepada nya hari ini dan juga doa dari Mama nya di kabulkan oleh tuhan. Kemarin sore pulang dari sekolah nya, Eunha langsung di semprot oleh Mama nya karena pulang hampir ingin magrib.

Eunha yang sudah jengah mendengar siraman rohani dari Mama nya itu melengos ke kamar nya. Mama nya yang tidak terima langsung mengatakan, "Kualat kamu nanti, main melengos aja. Liat aja besok gak Mama bangunin kamu. Biar telat terus di hukum sama guru mu."

Dan benar apa yang Mama nya katakan kemarin. Pagi ini ia terpaksa berjemur di depan tiang bendera untuk kedua kalinya. Kalau saat itu ada Jungkook--pangeran sekolah nya. Sekarang ia sendiri.

Yang di herankan adalah kenapa hanya dia sendiri yang di jemur di sini. Sedangkan anak-anak lain yang kesiangan malah membersihkan kamar mandi atau menjadi babu guru.

Keringat sudah mengucur deras, rambutnya yang di kuncir jadi dua juga sudah basah dan sudah keluar-keluar dari tali ikatan. Masa bodo dengan kunciran yang tidak benar dan rapih. Salahkan saja ojek online yang mengendarai motor tidak benar padahal ia sudah bilang pelan-pelan karena lagi menguncir rambutnya.

"Mama!"

Gadis itu menoleh lalu tersenyum kecil. Soobin--lelaki itu sedang duduk manis di depan nya. Sebelum tidur kemarin ia sudah bertekat harus baik dengan Soobin.

"Mama, terlambat lagi ya?" tanya nya dengan suara lucu.

Eunha hanya mengangguk pelan, pandangan nya kembali ke depan. Kalau sampai guru gendut nya liat bergeser sedikit nanti urusan nya tambah panjang.

"Mama, tadi aku ketemu Papa one." ucap Soobin yang di balas kernyitan di dahi Eunha.

Papa one? Siapa?

"Papa Jungkook, Ma." Eunha mengangguk paham.

Mendengarkan lelaki itu mengoceh sendiri tidak ada salah nya, biar tidak sepi banget.

"Lalu aku ketemu Papa two tadi telinga nya di tarik oleh Ibu gendut." Eunha menahan tawa nya.

Anaknya saja tahu Ibu gendut.

"Lalu aku ketemu Tante Yuna dan Om Deka."

"Tadi aku di marahi Kakak soalnya aku nakal katanya." lagi-lagi Eunha hanya mengangguk.

"Ma, aku kan gak nakal ya?" tanya Soobin yang sekarang berdiri tepat di depan nya.

Eunha menggeleng, "Soobin anak baik."

Lelaki itu tertawa girang sembari bertepuk tangan, setelah itu ia kembali duduk di depan nya. Ya, duduk di atas aspal.

Teriakkan dari Soobin membuat Eunha kaget, "PAPA JUNGKOOK, MA!"

Eunha menoleh menangkap tubuh suaminya--Jungkook diantara gerombolan teman-teman nya.

Mata nya membola saat tahu gerombolan kelas lelaki itu memakai seragam olahraga yang berarti akan berolahraga di lapangan ini.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang