13 | Hello

1.9K 397 91
                                    

Jungkook menggaruk kepalanya lalu beralih mengusap tengkuk lehernya. Mata nya lagi-lagi memicing tapi tidak ada seseorang pun di sana. Telinganya mendengar jelas panggilan 'Papa' tapi tidak seseorang pun di sana.

"Halo?" panggil nya memastikan.

"Papa!"

Matanya membulat, suara itu terdengar lagi. Ia seperti pernah mendengar suara ini. Tapi entah dimana.

"Siapa?"

"Papa Jungkook!"

Benar, ia pernah mendengar suara ini.  Suara yang pernah muncul saat ia di alam mimpi. Sudah lama sekali ia tidak pernah dengar.

"Ah kau yang mengaku a--"

"JUNG!"

Lelaki itu menoleh, lalu mendengus kesal. "Apa?" tanya nya ketus.

"Kau belum bayar makanan mu kan? Gara-gara kau jadinya aku yang bayar tau! Sekarang ikut aku dan ganti duit ku!"

Ya, siapa lagi kalau bukan Dika. Lelaki datang di saat waktu yang tidak tepat. Mungkin lain kali ia bisa bertemu lagi dengan si pemilik suara itu.

●❯────────────────❮●

"Psst, kau berpacaran dengan Jungkook ya?" goda Yuna dengan suara pelan.

Suasana ruang kelas sedang hening. Anak-anak kelasnya sedang sibuk mengerjakan tugas dari Bu Dona-- guru matematika. Tak terkecuali Eunha tetapi konsentrasi nya buyar karena teman sebangku nya itu.

"Aish, tuh kan aku lupa." seru Eunha ketus.

"Jujur saja kau berpacaran kan dengan lelaki tampan itu?" goda Yuna lagi.

"Tidak."

"Eey, temanku satu ini berbohong ya?" Eunha menatap sinis teman nya itu.

Berusaha tidak peduli dan melanjutkan tugas nya yang belum tuntas. Mendadak gelisah karena sedari tadi Bu Dona menatap ke arah mejanya. Yuna, sialan.

"Eunha, ayo ceritakan kalian berpacaran kan? Apa kau balikkan dengan Yugi? Apa kau yang menemb--"

"YUNA! KELUAR DARI KELAS SAYA!" teriakan lantang milik Bu Dona membuat bergidik ngeri.

Yuna dengan kaku keluar dari kelas sambil memanyunkan bibir nya. Eunha terkikik kecil yang melihat itu. Lagian sih nanya-nanya yang bikin hati Eunha tidak karuan sih.

Kan jadi terbayang kejadian tadi ia di peluk oleh lelaki itu. Wajah tampan dan menggemaskan nya itu terngiang-ngiang.

"MAMA!"

Eunha menatap sekeliling, melihat presensi anaknya duduk di meja guru. Tidak sopan, dasar.

Eunha melotot, Soobin berjalan ke arah bangku nya dan duduk di tempat Yuna. Tersenyum cerah, sangat cerah.

"Ayo, Mama kerjakan lagi. Aku ingin lihat Mama." ucap nya yang di angguki oleh Eunha.

"Mama, tadi aku pergi ke kelas Papa two. Ia sangat nakal ya, Ma. Masa tadi ia duduk di atas meja lalu menjahili guru gendut yang menghukum Mama." Eunha hanya mengangguk, lelaki itu tidak sadar ya kalau baru saja tadi dia buat duduk di meja guru.

"Tante Yuna kenapa ada di luar, Ma?" tanya Soobin, lelaki itu bergelayut di lengan Eunha.

Berat sih ya tapi mau bagaimana lagi. Anak nya memang sangat manja sekali. Apa di masa depan memang manja seperti ini juga. Pasti sangat melelahkan mengurus anak.

"Ia dihukum."

"Pasti mengganggu Mama ya?" tanya Soobin yang di angguki oleh Eunha.

"Eun, boleh aku pinjam pensil? Pensil ku seperti nya di curi." seru Jihyo, sambil menyipit menatap sekeliling kelasnya.

"Pasti si bule yang mencurinya." lanjut nya lagi. Ya, di kelasnya ada lelaki bule berkedok maling alat tulis. Padahal katanya Chris itu kaya raya.

Eunha menyodorkan pensil nya yang baru saja ia ambil dari tempat pensil. "Nih."

"Oh iya, ada apa dengan cara dudukmu? Kau sedang sakit?" tanya Jihyo yang di gelengi cepat oleh Eunha.

"Sepertinya ada hantu yang menempel di sini." seru Eunha sambil memukul pelan lengan nya.

"Ah begitu, nanti pulang kau harus segara  di urut. Aku pinjam dulu ya."

"EUNHA? JIHYO! Apa yang kalian bicarakan?!"

Tubuhnya menegang, untung saja Jihyo buru-buru menjawab sambil menunjukkan pensil punyanya.

"Mama, kenapa bisa berpelukan tadi dengan Papa?" bisik Soobin. Lelaki itu menidurkan kepalanya di meja.

"Entah, Papa mu tidak jelas." balas Eunha pelan.

"Mama sayang dengan Papa tidak?" tanya Soobin yang di acuhi oleh Eunha.

"Mama harus sayang Papa ya. Soalnya di masa depan Mama tidak sayang Papa dan juga aku dan kakak."

●❯────────────────❮●
TBC!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang