08 | Hello

2K 389 124
                                    

Eunha tersenyum senang sembari menyedot minuman boba yang baru saja ia beli. Walaupun bukan beli boba di depan sekolah nya ini juga tetap enak.

Demi membeli boba yang ia inginkan, Eunha harus jalan kaki keluar dari lingkungan sekolah. Lumayan jauh sebenarnya sih. Tapi demi ongkos pulang nya terselamatkan mau tak mau ya jalan. Hitung-hitungan olahraga lagi.

Alih-alih pulang ke rumah. Eunha malah duduk santai di salah satu tempat di sana. Gadis itu sudah mengirim pesan pada Mama nya jika Eunha mau mampir ke toko buku. Alasan yang dapat diterima oleh Mama nya.

Kapan lagi Eunha nongkrong di luar sekolah masih pakai seragam lengkap dan sendirian. Biasanya kan ia harus di temani Yuna agar tidak terlihat ngenes.
Dan untungnya juga pelanggan nya baru sedikit. Rata-rata memilih duduk di dalam bukan di luar. Jadi, santai saja.

Ngomong-ngomong tadi Jungkook mengirim pesan. Tidak bermutu isinya. Hanya mengirim kata 'P' saja. Tidak jelas kan. Ia juga tidak menyimpan nomor telfon lelaki itu. Sekedar untuk membalas nya saja malas.

Lumayan disini wifi nya kencang. Enak buat download drakor. Hihihi, saat nya beraksi. Kita pakai sepuas-puasnya.

Sembari menunggu mendownload. Eunha membuka aplikasi Inst4gr4m nya. Men-scroll beranda nya.

"Cih!"

"Dasar sok tampan!" desis Eunha sembari menyentil berulang kali layar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar sok tampan!" desis Eunha sembari menyentil berulang kali layar ponselnya.

"Hm, kenapa ia mirip sekali dengan Soobin ya?" gumam nya tanpa sadar.

"Harusnya Soobin kan mirip aku! Tidak bisa kalau begini! Masa Soobin sempurna karena Papa nya bukan Mama nya! Aku tidak terima!" jerit nya kesal.

Untung saja suasana di luar sepi. Mungkin kalau Eunha di dalam akan di katai orang gila keluar dari rumah sakit jiwa.

"Ah, kenapa dia tampan sekali sih? Tapi sayang nya kau sudah punya pacar dan sifatnya juga menyebalkan." seru nya sambil menggigiti ujung sedotan.

"Soobin..."

"Sedang apa ya, dia sekarang? Kenapa aku jadi merindukan nya."

Eunha mengusak poni nya acak. Kenapa se-frustasi ini sih. Apa setia orang tua akan seperti ini ya jika anak nya tidak di rumah.

"Kenapa akhir-akhir ini aku cengeng sih!" tangan kecil nya mengusap setetes air mata.

Eunha mengadah menatap langit. Soobin sedang di atas awan kali ya, pikir nya. Mungkin terlalu asik sampai lupa dengan Mama nya di bumi.

Kenapa ia cepat menghilang sih, padahal Eunha kan baru bertemu beberapa kali saja. Tidak tahu apa kalau Mama nya ini ingin tahu cerita tentang dirinya dengan Jungkook.

Drrt

Getaran ponselnya yang menandakan bahwa ia sudah mendownload semua Drakor yang tadi ia pilih. Langkah selanjutnya adalah pulang sebelum itu ia akan beli empat cup untuk dirinya dan Mama nya.

Setelah sudah membeli dan membayar nya. Eunha berjalan keluar dari sana. Menunggu ojek online nya yang sudah ia pesan di pinggir jalan.

"Tujuh ribu lima ratus ya, kayanya aku ada recehan deh tadi." gumam nya sambil menulusup kan tangannya di kantung rok dan saku baju.

"Nah, tinggal tunggu mas nya." lanjut nya lagi.

Sebentar deh seperti ada yang hilang. Tapi apa ya. Tangannya kembali ia telusup kan ke kantung. Gelang nya ada, duit receh logam ada, dan kun--KUNCI NYA TIDAK ADA!

Buruk, sangat sangat buruk! Eunha berjongkok untuk mengecek kantung tas nya dan hasil nya nihil. Di kantung rok nya tidak ada dan di saku seragam nya tidak ada.

Jangan-jangan terjatuh saat Eunha berlari atau saat dirinya jatuh di koridor atau di lorong gudang.

Tanpa basa basi Eunha me-cancel ojek online nya lalu lari kembali ke sekolah. Kalau sampai kunci nya hilang gawat darurat. Jangan-jangan di ambil oleh suami nya itu. Tapi tidak mungkin.

Untung saja gerbang sekolah belum di tutup. Eunha langsung menerobos masuk ke dalam dengan cepat. Sepertinya sekarang ada eskul futsal.

Dengan tas yang ia pakai di depan dan plastik transparan berisi boba yang sudah terkocok dengan tidak elit nya. Eunha berlari menyusuri koridor.

Sampai-sampai di tontoni oleh anak futsal yang sedang istirahat. Memandang aneh gadis berambut sebahu yang berlari dengan cepat.

"Itu Eunha ya, menggemaskan sekali." celetuk salah satu dari mereka.

"Udah ada pawang nya, bro." balas lelaki tinggi berkulit hitam yang di akhir dengan tawa kecil.

Sambil berlari tadi ia memperhatikan sekeliling. Dan tujuan terakhirnya adalah lorong gudang. Karena sudah terbiasa ya tidak seram bagi Eunha.

Berjalan pelan, mata bulat nya menajam memperhatikan sudut-sudut. Dan berhenti tepat di taman belakang sekolah nya.

"Jadi hilang, ya." gumam nya sedih.

"ADUH, BAGAIMANA DONG! MASA HILANG! EUNHA BODOH BANGET SIH!" teriak nya, tak lama dari itu suara isak tangis menggema.

"Se-sebentar deh...Kok pintu nya sedikit terbuka ya?"

Langkah pendek nya berjalan menuju pintu besi berkarat yang menyisakan celah kecil. Jadi benar belum di tutup. Apa berarti di dalam ada orang?

Pelan-pelan Eunha membuka pintu besi itu dan masuk ke dalam. Eunha seperti mendengar ada yang berbicara.

"LOH? SOOBIN!" teriak Eunha.

"MAMA MAMA MAMA PAPA PAPA PAPA!"

Eunha menyipit melihat lelaki yang membelakangi dirinya. Eunha terbelalak saat tahu siapa itu.

"YUGI?!"

"Hai, sayang?"

●❯────────────────❮●

KIM YUGYEOM( ABIYUGI PRATAMA )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

KIM YUGYEOM
( ABIYUGI PRATAMA ).

× •-•-•-•⟮ ◆ ⟯•-•-•-• ×

Double update, hehe!
Jangan lupa tinggal kan jejak ya♡!

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang