Chapter 12

2.4K 390 142
                                    


"I never knew if it's ever gonna work out,

But he's the kind of person I'm willing to take the risk for."

- unknown

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Kau utang cerita padaku."

Yohan menggemerutukkan giginya. Melihat Seungyoun di lokasi audisi adalah hal yang cukup mengagetkan. Yohan sudah percaya diri tinggi dengan berpikir bahwa Seungyoun datang untuk mendukungnya, tapi pemikirannya buyar ketika seorang staf dari tim kostum mendatangi Seungyoun, membawa kemeja bercorak floral matahari warna kuning cerah dengan dasar kain warna hitam—tipikal pakaian pantai—yang membuat Seungyoun menjerit-jerit menolak. Katanya, kenapa coraknya mencolok begitu? Sementara Yohan berpikir, kenapa Seungyoun ikut pemotretan?

"Konsep yang diajukan Kim Wooseok memang sebenarnya simpel, tipikal anak muda. Penjaga pantai dengan bola voli pantai, ban pelampung, celana seragam ketat tanpa atasan—biar bisa pamer abs dan lengan yang firm," Yohan menarik napas panjang, "dan partnernya akan jadi seperti anak orang kaya pengunjung wahana, dengan kemeja pantai mahal, dan mahkota akar bunga untuk menunjukkan konsep 'have fun'. Meski mahkota akar ini lebih cocok dipakai perempuan, tapi kau kan memang cantik, Seungyoun."

Seungyoun mendesis. Takut-takut ia melirik Yohan yang belum bosan memicingkan mata padanya.

"Kau jadi partnernya Seungwoo?"

Bahu Seungyoun lemas. "Si muka pucat itu mengerjaiku."

"Mengerjai bagaimana?"

"Dia bilang dia mau minta tolong sesuatu. Katanya bukan hal yang sulit."

"Kau langsung menerimanya?"

Seungyoun mendesah rendah. "Tau-tau dia membayar sewa apartemenku untuk setengah tahun ke depan. Apa itu tidak gila namanya?"

Mata Yohan melebar. "Serius?"

"Aku tidak ada minat menjadi model, kautahu betul itu."

Sejenak terdiam, Yohan akhirnya mengangguk. Pemuda itu akhirnya menarik napas panjang. "Tenang saja, kalau hanya partner, biasanya wajahmu tidak akan jadi fokus kamera. Palingan hanya sebagai pelengkap waktu Seungwoo pose."

"Terserah, kalaupun yang dipotret hanya bokongku, itu bukan masalah. Tapi memakai mahkota akar dan kemeja corak bunga matahari? Wooseok ini sudah hilang akal, ya!!!" Akhirnya Seungyoun berteriak kesetanan.

Akhirnya, Yohan tertawa.

"Aku bisa gilaaa!"

"Mungkin itu permintaan Seungw—"

"Malah kalau ini permintaan Seungwoo, aku akan menghajarnya setelah pemotretan!"

Yohan tergelak makin kencang.

Seungyoun akhirnya menggigiti bibirnya. Ia menepuk dahinya sekali dan mencari kursi, bersiap untuk didandani. Seorang staf lain mendatanginya dan menjelaskan kalau gilirannya pemotretan akan didahulukan ketimbang peserta lain. Lokasi yang dipilih adalah pantai buatan dengan hiasan batuan besar karang yang disiapkan tim properti. Obyektif yang ditunjukkan dalam pemotretan Seungwoo ini adalah mempromosikan wahana air baru. Model utama akan memakai celana penjaga pantai yang tipis—bertubuh bagus, tentu saja siapa lagi kalau bukan Seungwoo. Dan kalau mendengar celotehan staf kreatif di depannya, Seungyoun menangkap kalau konsepnya Seungwoo akan mendatangi Seungyoun seperti penyelamat yang bekerja di wahana dan dapat menjadi rekan yang menyenangkan bagi pengunjung.

Alpha's AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang