Chapter 6

2.9K 407 110
                                    

"Two types of people who can't look at you in the eyes,

Someone trying to hide a lie,

And someone trying to hide a love."

- unknown

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Hen-hentikan—" Seungyoun memejamkan matanya kuat-kuat.

"Seungyoun-ie?"

Panggilan nama yang meluncur pelan dan terdengar seperti sebuah desahan lirih dari mulut Seungwoo, memotong ucapan Seungyoun. Sebaris nama itu terdengar tepat di telinga kanan Seungyoun, membuat tengkuk Seungyoun yang setengah terendam air dalam bak mandi, mendadak merinding hebat. Seungyoun masih mengunci mulutnya rapat-rapat. Begitu pula dengan sepasang kelopak matanya. Suasana yang sunyi membuat detak jantung Seungyoun mendentam begitu kuat, sampai suara letupannya seolah mendengung di telinganya.

"Seungyoun-ie?"

Seungyoun mau tak mau bergerak. Jemari kuat Seungwoo membelai dagunya, memaksa Seungyoun menghadap Seungwoo. Pemuda itu perlahan membuka matanya dan irisnya menemukan sepasang bongkahan kecokelatan yang redup, samar, dan sayup karena keremangan cahaya di dalam kamar mandi.

"Kenapa kau ke sini?"

Seungyoun menelan ludah.

"Paling tidak, sebelum menghampiriku, bawalah handuk. Memangnya kau tak sadar kalau aku tak memakai apa-apa sekarang?"

Mata Seungyoun membulat.

"Ne, Seungyoun-ie?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pemuda itu duduk diam di sofa. Matanya terpaku pada layar televisi, sesekali sibuk mengganti saluran dari satu acara ke acara lain. Matanya terlihat sayu, seperti mengantuk. Namun berdiri agak di belakang sofa dan dapat melihat dengan jelas gesturnya, Yohan tahu Hangyul tidak terlihat berniat pergi dari sana dalam waktu dekat. Sebaliknya, Yohan justru tak merasa mengantuk sama sekali. Pemuda itu melangkah mendekat ke sofa dengan membawa dua cangkir porselen berisi es krim.

Alpha's AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang