"I didn't wanna fall in love, not at all.
But at some point you smiled and holy shit. I blew it."
- unknown
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yohan masih merengut. Sepanjang perjalanan bersama Wooseok, alisnya mengernyit. Ia mengingat-ingat semua pembicaraannya dengan Dongpyo. "Katakan padaku, sebenarnya Seungwoo itu memang tertarik dengan Seungyoun atau tidak? Sikapnya angin-anginan sekali." Yohan berjalan mendampingi Wooseok menuju ruang kerja Cheetah, mendatangi Hangyul.
"Aku tidak punya jawaban pasti."
"Apa kalian sesama lelaki tidak pernah bicara soal ini?" tanya Yohan heran. "Kau kan selalu bersama Seungwoo ke mana-mana."
Wooseok tersenyum.
Yohan melenguh lirih. "Sejujurnya, aku senang-senang saja kalau Seungwoo menyukai Seungyoun. Tapi kalau ternyata tidak, dan dia terlihat seperti mempermainkan perasaan Seungyoun, itu jahat sekali."
Wooseok menghentikan langkahnya di depan pintu. Ia menoleh pada Yohan dan menepuk bahu kanan Yohan. "Satu hal yang kupastikan, Seungwoo tidak ada niat untuk mempermainkannya." Karena awalnya niat Seungwoo hanya memakannya saja. "Anggap saja ... Seungwoo sendiri juga dipermainkan perasaannya."
"Hah?" Yohan tak paham.
"Akan sulit, kalau ini pertama kalinya ia merasakan perasaan semacam jatuh cinta."
Mata Yohan melebar. "Bohong! Masa Seungwoo tidak pernah jatuh cinta sebelum ini? Bercanda, ya?"
Wooseok menjawabnya dengan senyum khasnya.
"Mana ada orang seumur Seungwoo yang tidak pernah naksir orang?"
"Hangyul juga begitu, kok." Wooseok mengetuk pintu sekali dan langsung membukanya tanpa basa-basi—meninggalkan Yohan yang kelihatannya masih mencerna ucapan Wooseok. "Hai, Semua."
"Oh, hai!" sapa sebuah suara feminin.
Yohan menoleh ke dalam ruangan, ada Hangyul yang duduk di depan sebuah meja. Tapi yang membuat mata Yohan memicing adalah sosok yang duduk di tepian meja. Cheetah. Dengan pakaian seksi dan wajahnya yang dewasa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Addiction
FantasíaMakhluk mortal bernama manusia hanyalah makanan. Sebanyak apapun Wooseok mengingatkan Seungwoo, Hangyul, dan klan-nya, mereka akan selalu melihat orang-orang di dunia sini sebagai pemenuhan kebutuhan mereka semata, tidak lebih. 'Jatuh cinta tidak s...