"I only want two things in this world.
I want you.
And I want us."
- unknown
.
.
.
.
.
.
.
.
Tak pernah jelas sejelas-jelasnya kisah awal mula munculnya manusia rubah. Namun memang disebutkan bahwa sejak dulu, pemerintahannya memang sudah dalam bentuk monarki kerajaan. Mereka hidup baik-baik saja, di dalam hutan di gunung, dipisahkan oleh barrier magis yang tak bisa ditembus makhluk lemah bernama manusia. Ada jenis alpha dan omega, Seungyoun menyebutnya lebih mudah sebagai betina. Manusia rubah tidak mudah menghasilkan keturunan, tapi mereka berumur panjang. Ada pembagian klan-klan juga. Ada beberapa nama klan yang disebutkan di bagian itu, cukup banyak, tapi Seungyoun tak terlalu tertarik—pada deret-deret nama klan. Sampai di bagian ini, Seungyoun merasa ingin menutup lembaran buku yang dipegangnya, buku yang beberapa saat lalu disodorkan oleh Sejun.
Ah, tidak beberapa saat juga. Sudah beberapa jam sudah berlalu sepertinya.
Seungyoun memijat lehernya sendiri.
Berapa buku yang telah ia baca? Seungyoun melirik buku-buku yang tergeletak di sisi kiri meja. Mata pemuda itu mengerjap, lelah. Ada buku soal data diri pemberontak. Ada buku riwayat kejadian-kejadian pemberontakan. Ada beberapa buku kecil tentang catatan dan kliping berisi potret dan potongan surat kabar yang menampilkan beberapa wajah orang terkenal di Korea, yang ternyata adalah manusia rubah. Dan ada satu lagi buku tentang ramuan-ramuan istimewa. Kebanyakan isinya adalah catatan-catatan sejarah. Seungyoun memejamkan matanya, mengingat tentang buku kakeknya. Prolog buku dongeng yang menjelaskan bahwa manusia rubah telah berhenti membunuh manusia—ritual itu telah terhenti sejak lama. Terutama dengan sudah membaiknya sistem keamanan di kota. Juga karena manusia rubah berevolusi, sepertinya, karena membunuh manusia sudah bukan menjadi tujuan hidup mereka. Tidak ada lagi berburu model lama. Berkat penemuan-penemuan baru pula, dalam beberapa puluh tahun ke belakang, menghirup napas manusia sudah lebih dari cukup. Bahkan mereka memiliki ramuan suppressant untuk menekan nafsu heat atau rut—yang Seungyoun sulit pahami. Aroma manis omega. Betina punya aroma?
Dan menghirup napas manusia adalah makanan mereka?
Seungyoun menyentuh bibirnya, mengingat benturan pertamanya dengan Seungwoo.
Pemuda itu membolak-balik buku terakhirnya dengan lebih cepat. Matanya membulat ketika melihat sketsa sebuah wajah. Cukup besar dan memenuhi satu lembar. Di lembar kiri, ada sketsa wajah seorang laki-laki dengan senyuman yang teduh. Rambutnya sedikit ikal dan pipinya berisi. Dan di lembar kanan, ada sketsa wajah wanita dengan rambut sebahu lurus. Gurat wajahnya lebih terlihat tegas. Bentuk matanya cantik, mirip dengan miliknya setiap ia bercermin. Jemari Seungyoun gemetar ketika meraba lembar kertas di hadapannya. Dirabanya permukaan buku yang telah menguning itu. Di bagian bawahnya, hanya tertulis,
'Nama: Tidak diketahui
Jenis: Manusia
Status: Buronan
Kejahatan: Penyusup area kerajaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpha's Addiction
FantasyMakhluk mortal bernama manusia hanyalah makanan. Sebanyak apapun Wooseok mengingatkan Seungwoo, Hangyul, dan klan-nya, mereka akan selalu melihat orang-orang di dunia sini sebagai pemenuhan kebutuhan mereka semata, tidak lebih. 'Jatuh cinta tidak s...