Chapter 26

844 57 42
                                    

'Love ends too quickly, but heartbreak lasts too long.'

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Paman, kumohon jangan lakukan ini padaku—"

Tapi Heechul tidak punya pilihan lain. Ucapan raja adalah hukum baginya, menenggelamkan moralnya bahkan ketika pemuda di bawahnya sudah meringkuk jatuh di atas lantai batu yang dingin, dengan rantai mengikat kedua kakinya. Ia jatuh dari ranjang dorongnya, karena terlalu banyak menolak pemberian obat yang disuntikkan paksa padanya.

"Apa salahku? Apa salah kami?"

"..." Heechul membisu.

"Apa jatuh cinta itu ... dosa?"

"Mungkin jika kondisinya lebih baik, bahwa dia bukan anak itu, dan kau bukan pangeran kerajaan ini, Seungwoo-ya."

Han Seungwoo terpuruk. Ngos-ngosan. Tengkuknya dingin ketika menerima suntikan langsung di tulang belakangnya. Kepalanya pusing berat. Pandangannya telah berkabut.

Ini lebih buruk dari ramuan penghilang ingatan.

Menyakitkan.

Bagaimana ia dipaksa melupakan seseorang yang ia cintai.

Detik demi detik, menit demi detik, jam yang berlalu diam-diam, hanya menjadi saksi bagi Seungwoo yang disakiti, fisik dan pikirannya. Beberapa tetua kerajaan seperti panglima dan menteri menyaksikannya dari balik ruang kaca, diam-diam iba. Pangeran kerajaan yang selalu tersenyum dengan lebar itu, harus menghadapi segalanya karena dosa terberatnya: mencintai manusia—yang juga musuh terbesar kaumnya.

Seorang tetua membacakan cerita sejarah, tentang keagungan klan manusia rubah.

Mematrikan bahwa ras mereka tidak boleh terputus.

"Cho Seungyoun adalah musuhmu. Dia bisa membuat kita semua punah."

"Arggh!" Seungwoo meringkuk—kepalanya sakit. Mau pecah. Ia cengkeram sisi rambutnya dengan tangan yang tidak dirantai. Teriakannya tak pernah habis. Tak pernah reda.

"Cho Seungyoun adalah musuhmu. Kau harus membunuhnya, Pangeran."

"Tidak—tidak."

"Karena kau pangeran kerajaan ini."

"Pangeran?" Seungwoo terengah. Di antara jemari tangannya, helaian rambutnya rontok. Kulit kepalanya berdarah karena ia jambak terlampau kuat. "Aku ... pangeran?" Sisi wajahnya kebas karena dinginnya lantai. Air liurnya tergenang. Hidungnya mimisan. "Aku ... harus membunuhnya? Tapi dia—"

"Dia musuhmu. Musuh kerajaan kita."

Heechul mengalihkan pandangannya, tak tega. Menoleh, ia melihat Siwon memantau dari ruangan. Raut mukanya dingin. Di dalam kepala sang tabib, ia hanya bisa menjawab. Bahwa dosa Seungwoo bukanlah jatuh cinta. Dosanya adalah terlahir sebagai putra mahkota.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Alpha's AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang