What A Hurt (1)

1.4K 32 2
                                    

“Ketika keberadaan cinta kembali menjadi pertanyaan setelah sekian lama terpisah.”

***

Shin Rhae Hoon mendengus kesal saat melihat papan pengumuman, ia tak henti mengoceh saat berjalan menuju kelasnya. Langkahnya terhenti manakala ia melihat wajah pria manis nan tinggi tengah bersedekap di depan pintu kelas. Gadis itu memutar bola matanya  sebal, tanpa menoleh pada pria yang sudah menunggunya sejak beberapa menit lalu ia terus saja melenggang menuju bangkunya dan berpura-pura membaca buku.

“Kau mengacuhkan kekasihmu sendiri nona Shin.’’

Rhae Hoon menurunkan novel yang dibacanya dan menatap malas wajah kekananakan di depannya, sedetik lalu Cho Kyu Hyun memutar bangku lalu  mendudukkan dirinya di sana dengan hikmat sambil memperhatikan kekasihnya yang tengah berpura-pura tenggelam dengan bacaan favoritnya.

“Apa yang kau lakukan di sini Kyu? Bangkumu di sebelah sana,’’ ucap Rhae Hoon sembari menunjuk bangku di seberangnya, tempat duduk Kyu Hyun bersama Lee Donghae.

Bukannya menanggapi, pria yang tingginya di atas rata-rata itu malah menyunggingkan senyum miring andalannya yang selalu mampu membuat gadis normal di Kyuwon Senior High School meleleh, tak terkecuali dengan Rhae Hoon yang menyandang status sebagai kekasihnya.

“Kurasa kau takkan lupa perjanjian kita sebelum ulangan harian fisika kemarin Hoon-ie.’’

“Per…perjanjian a..apa? Aku tidak ingat,’’ jawab gadis itu gugup. Oh ya ampun, mati-matian Rhae Hoon bersikap biasa saja menanggapi ucapan Kyu Hyun namun hal itu nampak sia-sia belaka karena kini sudah banyak peluh yang bercucuran di dahinya, dengan hikmat Kyu Hyun mengelap butiran air sisa pembuangan tubuh Rhae Hoon itu dengan sapu tangan yang dibawanya.

“Aiggoo…belum melakukan hal yang sudah menjadi kesepakatan kita saja kau sudah berkeringat dingin Rhae Hoon-ah,apa lagi kalau kita….’’

Kyu Hyun menggantung kalimatnya dengan seringaian menyeramkan di wajah malaikatnya. Rhae Hoon bergidik ngeri menatap wajah yang kadang nampak kekanakan itu, ia bahkan sudah menelan salivanya dengan susah payah.

“A..aku tahu aku kalah. Tapi apa tidak bisa kalau hukumannya diganti dengan hal lain saja?’’

“Tidak bisa.’’

“Ah, aku lebih suka memasakkan makan pagi untukmu selama sebulan penuh dari pada harus melakukan itu Kyu.’’

“Memasak untukku?’’ Kyu Hyun mengerutkan keningnya sebentar, siapapun takkan menolak kesempatan sebagus ini, dimasakkan bekal sarapan oleh Shin Rhae Hoon yang tahun lalu memenangkan kontes memasak yang diadakan pihak sekolah. Kyu Hyun amat paham jika kekasihnya itu sangat jago dalam urusan masak-memasak.

Kyu Hyun menggelengkan kepalanya pelan, kali ini ia takkan tergoda dengan tawaran yang diajukan gadisnya. Ia lalu beranjak dari duduknya yang nyaman dan mengacak rambut kekasihnya sambil terkekeh pelan. ”Kali ini aku sangat menginginkannya, jadi tawaran sebagus apapun yang kauajukan aku takkan bergeming, ck.’’

Rhae Hoon meringis mendengar ucapan kekasihnya itu, dalam hati merutuki diri atas keputusannya mengiyakan perjanjian konyol yang seminggu lalu disepakatinya dengan kesadaran tingkat wahid. Ia hampir membuka suaranya lagi, namun hal itu tak jadi ia lakukan saat menyadari derap langkah Hyuk Seongsangnim yang kian mendekat.

“Selamat pagi anak-anak, mari kita lanjutkan pelajaran kita hari ini dengan materi persilangan gen.’’

Kyu Hyun kian terkekeh menikmati ekspresi bingung bercampur tatapan konyol Rhae Hoon  padanya. Keduanya lalu tenggelam dalam dua jam mata pelajaran biologi yang menyenangkan bersama guru favorit mereka, Lee Hyuk  Jae.

Stop Walking By✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang