Pria berbalut kemeja hitam itu terlihat mengangguk puas melihat tatanan ruang yang akan menjadi saksi pernyataan cintanya malam ini. Sungmin sengaja meminta jasa seorang desain interior untuk menghias galeri fotonya agar jauh lebih menarik dan terkesan romantis. Pria bermarga Lee itu bahkan sudah memegangi tengkuknya membayangkan Rhae Hoon akan terperangah menatapi setiap lembar foto yang ia apresiakan untuk gadis itu. Setiap sudut ruangan itu telah di dekorasi dengan begitu baik dan indah untuk menyambut kedatangan Rhae Hoon. Ia juga telah menyiapkan sebuah makan malam spesial untuk gadis itu, Sungmin sudah bertekad akan memenangkan hati Rhae Hoon beberapa jam lagi. Ia sangat yakin gadis itu mulai membalas rasa yang ia simpan selama puluhan bulan. Kesabarannya selama lima kali musim semi, panas, gugur dan dingin dengan berdiri di belakang gadis itu tengah menampakkan hasilnya sedikit demi sedikit. Kini, Sungmin sudah bertekad akan menggengam tangan gadis itu sambil berdiri tegap di samping Rhae Hoon. Bukan lagi di belakang sang gadis seperti yang selalu ia lakukan selama ini. Senyum manisnya hilang seketika mengingat percapakan Ji Sun dan Rhae Hoon di sauna tempo hari tentang pria bernama Kyu Hyun, membuat ia makin memantapkan tekad untuk menyatakan cinta untuk kesekian kalinya, entah mengapa ia begitu yakin dan percaya jika sesuatu yang hebat akan terjadi malam minggu ini.
“Ah, Rhae Hoon-ah, kau benar-benar membuatku gila,” ucapnya sambil menatapi tiap lebar frame yang berisi tiap ekspresi yang tergambar di wajah gadis itu selama lima tahun.-XXX-
“Aku tidak tahu kalau dia masih sangat menyebalkan,” gumam Rhae Hoon dengan tampang bosan. Ini adalah hari sabtu tapi ia terpaksa pergi ke kantor guna membicarakan rancangan taman untuk rumah sakit anak yang mulai di bangun esok hari. Bukan tanpa alasan gadis itu mengerucutkan bibirnya sejak setengah jam lalu, adalah Kyu Hyun yang membuat ia uring-uringan dan duduk tak nyaman di balik meja bundar itu. Pria itu menolak rancangan yang Rhae Hoon buat dan Kepala Bagian yang membawahi pekerjaan gadis itu mendukung keputusan Kyu Hyun . Kyu Hyun menggunakan kesempatan ini untuk bernostalgia dengan kenangannya sendiri, ia sangat suka dengan ekspresi sebal yang kini Rhae Hoon tujukan padanya, baginya gadis itu berlipat ganda kecantikannya saat tengah cemberut seperti ini. Ia bukannya ingin mempersulit Rhae Hoon, ia hanya ingin pekerjaannya sempurna karena ia tipe perfeksionis dan juga pemuja ketelitian serta keindahan dalam membuat rancangan gedung.
Akhirnya dengan sangat terpaksa Kepala Bagian bermarga Kim itu mengambil keputusan. Pria paruh baya itu melirik arlojinya sekilas, sudah pukul empat sore tapi pertemuan itu belum mencapai mufakat. Ia lalu mengambil posisi duduk dengan menatap beberapa orang yang berada diruangan bercat putih itu satu persatu.
“Bagaimana kalau kita cukupkan dulu pertemuan ini sampai di sini, dan aku menunggu perpaduan rancangan taman dan gedung rumah sakit anak itu hari senin. Bagaimana?”
Kyu Hyun tersenyum miring, entah apa yang kini memenuhi ruang otaknya sementara Rhae Hoon hanya bisa mengangguk pasrah, ia sangat tahu jika atasannya sudah berkata demikian maka tak ada apapun yang bisa mencegahnya.Dan detik berikutnya, ruangan itu hanya tinggal berisi Kyu Hyun dan Rhae Hoon saja. Rekan mereka yang lain sudah angkat kaki dari sana sejak Tuan Kim menutup bukunya dan melenggang pergi. Bukan keinginan gadis itu untuk berlama-lama duduk di sisi Kyu Hyun, tentu saja ia kesal pada ‘mantan kekasihnya’ itu. Satu-satunya alasan ia tetap menekuk dirinya di sana dengan sangat tak nyaman adalah tatapan kerinduan yang Kyu Hyun alamatkan padanya kini? Apa Rhae Hoon terlalu percaya diri saja? Mungkin jawabannya adalah tidak karena kini Kyu Hyun dilanda kegugupan, pria itu menghela napas dengan ekspresi yang tak bisa dijabarkan. Sangat kaku, Kyu Hyun lalu membuka suaranya sebelum oksigen di ruangan itu kian menipis karena telah tertampung dalam paru-parunya yang membutuhkan banyak pasokan udara saat ini.
“Maaf, aku tak bermaksud menyulitkanmu Hoon-ie.”
“Tidak apa-apa Kyu, aneh rasanya mendengarmu minta maaf.” Rhae Hoon berusaha tersenyum meski hambar. Ia merasa heran karena ‘Kyu Hyunnya dulu’ bukanlah pria yang gampang mengucapkan permintan maaf, jadi bisa disimpulkan jika pria itu tulus meminta maaf padanya, atau malah hal itu disebabkan perubahan yang terjadi pada Kyu Hyun selama lima tahun ini? Tentu saja semua orang sudah berubah dan Rhae Hoon meringis ketika mengingat perasaannya kini yang juga mulai memudar untuk Kyu Hyun karena kehadiran dan ketulusan seorang pangeran kelinci. Astaga Shin Rhae Hoon, apa benar kau mulai mencintai Lee Sungmin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Walking By✔️
Hayran KurguRhae Hoon memiliki satu hobi aneh ; berdiri di bawah hujan. Untuk menunggu Kyu Hyun datang mengomelinya sembari menawarkan diri berbagi payung yang sama, namun selama lima tahun pria yang selalu menemukannya menangis di bawah guyuran hujan adalah S...