“Aku sama sekali tidak keberatan.
Jika selamanya harus berdiri di belakangmu.
Membisikkan kata-kata ketegaran.
Aku juga takkan memintamu membuka memori
Yang telah membuatmu berjalan dengan sayatan luka yang mendera,
Tapi aku juga tak bisa berpura-pura semuanya baik-baik saja
Menatap pancaran kebahagiaan palsu yang susah payah kau bangun
Untuk menyembunyikan keadaanmu yang sesungguhnya tak baik.”-Lee Sungmin-
***
Hirup pikuk sudah menjadi rutinitas seorang pria yang tengah memakai topi kerjanya. Pria berkulit putih pucat itu meminum air mineralnya sambil sesekali mengarahkan para pekerja saat apa yang mereka lakukan tak sesuai dengan desain yang ia idamkan.
“Kau terlalu galak pada mereka Kyu.”
Kyu Hyun berjengkit saat sebuah suara yang menurutnya super cempreng itu terdengar di telinganya. Kim Heechul, paman alias adik dari ibunya Kim Hanna tengah bersedekap sambil terkekeh melihat keponakannya terlihat bersimbah peluh. Jepang memang mengalami musim panas dan itu membuat matahari menjadi sangat jahat bagi sebagian orang yang bekerja di lapangan seperti Kyu Hyun.Sebenarnya pria yang kini berprofesi sebagai arsitek itu tak perlu repot-repot berpanas-panasan bersama para pekerja , namun karena ia adalah tipe ‘’pemuja” kesempurnaan dan ketelitian dalam bekerja maka dengan sangat rela hati ia membiarkan kulit putihnya sedikit terbakar matahari.
“Kau membuatku kaget, Paman!”
Heechul segera memukul kepala Kyu Hyun dengan gulungan kertas yang ia genggam. Wajah tampan sekaligus cantik pria itu memerah.
“Ya! Apa kau tidak bosan selama lima tahun ini selalu memukul kepalaku ini?” Kyu Hyun mengelusi rambutnya yang tertutup topi sambil mengerucutkan bibir.
“Sudah beribu kali aku bilang jangan memanggilku paman jika sedang di tempat kerja. Kau membuat pasaranku menurun saja.” Heechul berkacak pinggang di depan Kyu Hyun.
“Dan beribu kali juga aku akan tetap memanggilmu dengan embel-embel paman. Mau bagaimana lagi kau memang pamanku ‘kan? Paman Kim Heechul?” tantang Kyu Hyun sambil menyeringai.
“Aissh, aku masih suka heran apa benar aku memiliki keponakan yang tingkahnya begitu menyebalkan sepertimu!” Heechul menghardik, merutuki nasibnya yang harus menjadi paman seorang Cho Kyu Hyun yang sangat tidak penurut baginya. Dan ia harus sangat lapang dada ketika Kim Hanna, ibunda raja setan bernama Kyu Hyun itu menempatkan Kyu Hyun di perusahaan yang Heechul pimpin di Tokyo setelah Kyu Hyun menyelesaikan kuliahnya setahun belakangan.
“Ya! Sampai kapan kalian akan bertingkah seperti bocah? Heechul Oppa, ingatlah bahwa usiamu sudah kepala tiga sekarang. Sangat tidak pantas untuk terpancing emosi dengan tingkah kekanakan Kyu Hyun.” Hyo Hee menggamit lengan Kyu Hyun yang masih terlihat kesal, bergelayut mesra di sana.
“Apa yang kau lakukan di sini Hyo-ya?” Kyu Hyun melepaskan cengkraman gadis itu di lengannya, merasa tak nyaman karena gadis itu bertingkah seperti itu di depan para pekerja yang sedang membangun gazebo di taman perusahaan itu.
“Aku baru pulang kerja lalu ingat jika ini adalah malam minggu. Ya! Kau mau nonton denganku?” tanya Hyo Hee penuh harap.
“Tidak, aku sibuk. Aku ada banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan. Iya ‘kan Paman Heechul?” Kyu Hyun mengedipkan matanya pada Heechul yang dengan tampang tak berdosa mengedikkan bahunya.
“Pekerjaan apa? Kau ini sedang membual ‘kan?” Heechul menyeringai, sebuah seringaian yang ternyata lebih mengerikan dari evil smirk kepunyaan Kyu Hyun. Demi Neptunus! Ingin sekali Kyu Hyun melempari Heechul dengan pasir yang terletak di samping kakinya demi kalimat yang baru saja dikatakan paman tercintanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop Walking By✔️
FanfictionRhae Hoon memiliki satu hobi aneh ; berdiri di bawah hujan. Untuk menunggu Kyu Hyun datang mengomelinya sembari menawarkan diri berbagi payung yang sama, namun selama lima tahun pria yang selalu menemukannya menangis di bawah guyuran hujan adalah S...