waktu berlalu

1.9K 251 13
                                        

Yuki dan Al melewati semua waktu begitu saja. Tidak selalu baik,  tapi tidak selalu buruk juga.

Hari itu ketika semuanya telah berjalan sebagaimana yang mereka inginkan.  Yuki sebagai mahasiswa baru, menjalani perkuliahannya dengan rajin masuk kelas.  Ia tidak ingin dikenal sebagai mahasiswa yang sering bolos.  Ia ingin disetiap akhir pengumuman UAS ia yang mendapatkan nilai yang baik.  Satu semester, dua,  tiga, empat,  bahkan hingga detik ini ia sudah memasuki semester kelima.  Yuki ingin tetap menjadi mahasiswa yang baik.  Tidak seperti kebanyakan mahasiswa yang lain.  Terkenal kalem hanya ketika menjadi mahasiswa baru.  Sejak sekolah menengah pertama ia sering mengikuti organisasi, bahkan ia mengambil dua ekstrakurikuler. Tapi diperkuliahan kali ini. Yuki tidak ingin mengikuti kegiatan organisasi apapun.  Rasanya ia sudah lelah.

Lain lagi Halnya dengan Al. Ia sudah lulus dengan gelar sarjana, bahkan mendapatkan kan gelar cumlude karena IPKnya mendapatkan nilai tinggi. Bahkan Al sudah bekerja disalat satu perusahaan terkenal di ibu kota.

Bagaimana dengan hubungan keduanya.  Hari itu ketika hari kelulusan Al. Yuki sempat datang, tapi bukan untuk mengahampiri Al. Yuki hanya ingin menemui salah satu senior permpuannya yang saat itu telah diwisuda juga. 

Mereka berpapasan.  Saling melempar senyum. Lalu menyapa seadanya.  Persis seprti yang sering mereka lakukan jika memang bertemu disekitaran kampus. 

Setelah kejadian disekolah lama mereka.  Semuanya berubah begitu saja.  Yuki yang memang bersikap tidak peduli.  Dan Al yang sebenarnya diam-diam memperhatikan Yuki. 

Dan semua itu berlalu begitu saja. 
Bahkan setelah Yuki pada akhirnya Lulus kuliah itu semua terlewati.

....

"Yuki ngga mau pisah sama Mama.  Bandung kan jauh Ma".

Yuki merengek manja pada mamanya.  Setelah lulus kuliah ia mendapatkan pekerjaan di daerah jakarta selatan.  Tapi akhirnya ia bosan dan memutuskan keluar. 

Sebulan setelah ia berhenti bekerja.  Yuki melamar pekerjaan dikantor daerah sudirman.  Ia diterima dan menjadi salah satu staf keuangan di perusahan besar tersebut. 

Perusahaan itu memiliki cabang diBandung. Dan sedang kekurangan staf untuk bagian keuangan.  Karena yuki sebagai anak baru.  Ia harus rela diberi perintah untuk dimutas kerja.  Menjadi di Bandung.  Yuki ingin menolak, tapi apalah daya.  Ia hanya seorang anak baru. 

"yaampun sayang.  Jakarta-Bandung itu deket ya.  Kamu tuh berlebihan banget sih" sang mama yang merasa bosan mendengar rengekan anaknya.  Hanya bisa mengomel. 

"emangnga kamu bisa nolak?".

Yuki menggeleng dengan lemah. 

"yaudah kamu coba dulu aja sebulan. Dapet fasilitas tempat tinggalkan.  Tuh udah enak kamu. Ngga perlu repot-repot cari tempat tinggal".

" tapi nanti yuki pasti kangen mama deh".

"ya tinggal pulang lah" ucap sang mama dengan ringan. 

"ihh..  Mama.  Aku tuh paling males deh kalau harus perjalanan jauh gitu.  Apalagi aku cuma dapet libur dihari sabtu sama minggu.  Mepet banget pasti" yuki masih mengeluh tentang ia yang tidak bisa bertemu sang mama.  Dan keluarganya yang lain.  Padahalkan sekarang zaman sudah canggih.  Ia bisa menelfon mamanya lewat panggilan videocall. 

"bukannya Kirana tinggal diBandung ya sekarang?  Tanya sang Mama.

Yuki menganggukan kepalanya.  Merasa bingung juga.  Apa hubungannya dengan Kirana.

"tuh kamu ada temennya di Bandung.  Kamu bisa main sama Kirana kan" jelas sang mama. 

"Ma..." keluh yuki.  "ini bukan tentang siapa aku bisa main Ma".

"terus apalagi.  Udah deh kamu coba aja dulu.  Kamu juga kan udah terikat kontrak jadi ngga bisa batalin gitu aja" lagi-lagi mama yuki berusaha membujuk anaknya.  Yuki itu terkadang keras kepala.  Tapi sang mama tahu.  Kalau yuki tidak akan menolak ucapannya kembali.

....

"Tolong diselesaikan hari ini juga.  Saya mau laporan rapat hari ini sudah ada dimeja saya siang ini" Al memberi perintah pada sekretarisnya tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. 

"kamu mengerti kan?" Al bertanya pada sekretarisnya.

"Baik, Pak.  Kalau gitu saya permisi" sekretaris yang bernama Lia itu menundukan sedikit kepalanya lalu keluar ruangan Al. 

Setelah sekretarisnya keluar. Al melepaskan jari-jemarinya yang sedari tidak berhenti mengetik diatas laptop. 

Al terdiam cukup lama.  Menyandarkan kepalanya pada kursi yang ia duduki.  Entah kenapa hari ini Al benar-benar merasa lelah. 

...

Bandung.

Yuki membuka pintu apartemen barunya.  Lalu menyeret koper yang ia bawa. 

Ia langsung menjatuhkan dirinya pada sofa panjang yang ada didalam ruang tamu apartemen.  "capek banget, ya Tuhan" keluhnya.

"semoga gue betah ya disini" gumam yuki pada dirinya sendiri. 

Setelah beberapa lama yuki terdiam.  Ia langsung terbangun.  Lalu melangkah menuju kamarnya. 

"okeh Yuki.  Lo harus ngerapihin ini semua dulu.  Baru tidur. Dan besok lo harus semang kerja" yuki berujar dengan nada penuh semangat. Karena kali ini tidak ada sang mama yang langsung memberinya semangat.







* EHEE....
ini sengaja aku percepat alurnya.  Abis aku bingung deh gimana harus menggambarkan masa perkuliahan itu.  Tapi tenang Al sama Yuki bakal berjumpa laki kok.  Wkwk
Sekalinya nongol 2part kan wkwk

Eitss.  Vote comment nya guys

Mantan Junior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang