Jarak

1.5K 219 34
                                    

Mata itu terus menatap perempuan cantik yang tengah berkerumun bersama teman-temannya.  Bahkan perempuan itu tidak menyadari bahwa ada mata lain yang menatapnya tidak jauh dari tempatnya duduk. 

Siang ini Al memutuskan mengajak Mila untuk makan siang dikafetaria kantornya.  Ia sedang malas keluar.  Atau memang sengaja memilih makan siang disana karena ingin melihat seseorang.

Mila yang berada didepannya mungkin ia lihat.  Mila yang tengah berbicara mungkin ia dengarkan.  Tapi sesekali matanya melirik ke arah Yuki. 

Al menggeram tidak suka.  Ketika matanya menangkap karyawan yang ia ketahui bernama Mario,  sedang memperhatikan Yuki dari tempatnya duduk. 

Tangannya yang berada dibawah meja mengepal dengan erat.  Ketika ia melihat laki-laki itu dengan beraninya menghampiri Yuki.  Mengusap rambut Yuki, membuat Yuki terkejut.  Lalu melempar tawa pada Mario. 

Bahkan Yuki mengizinkan laki-laki itu duduk disampingnya.  Al melihat bagaimana Yuki berinteraksi dengan Mario. Sangat berbeda ketika dengannya.

Mata Yuki terlihat berbinar. Tidak ada rasa terganggu dengan laki-laki itu.  Yuki terlihat nyaman berada didekat Mario.

Yang Al tahu dari orang suruhannya.  Mereka baru kenal satu bulan.  Tapi lihatlah bagaimana cara mereka berinteraksi. Berbeda jika Yuki bertemu dengan Al. 

Al bahkan masih terlihat asing untuk Yuki.  Perempuan itu bahkan masih bersikap canggung pada Al. 

Harusnya Yuki bisa bersikap biasa saja.  Mengingat mereka pernah satu universitas. Bahkan mereka pernah berciuman. Ahh,  Al jadi mengingat
Kejadian diapartemen Yuki.  Niat Al datang ke tempat Yuki hanya ingin bertanya tentang siapa laki-laki yang Al lihat sedang berbicara pada Yuki dipantry kantor.

Tapi niat Al justru tidak searah.  Pikirannya justru langsung mencium Yuki.  Al mengira Yuki akan mendorongnya seperti yang sering perempuan itu lakukan.  Tapi malam kemarin Yuki membalas ciumannya. 

Flasback

Al kembali mencium Yuki,  setelah melepaskannya hanya untuk mengambil nafas. Kali ini tangannya dengan lembut menarik tengkuk Yuki agar semakin mendekat padanya. 
Melihat Yuki yang sedang memejamkan matanya.  Al mencium kening Yuki.  Turun ke matanya.  Hidungnya.  Kedua pipinya. Kembali ke bibir setengah terbuka Yuki.

Dan Yuki kembali membalas ciuman Al.  Kali ini tangan Yuki dikalungkan pada leher Al.  Al menurunkan kedua tangannya.  Tangan yang satu untuk mengelus pipi Yuki,  yang satunya mengelus pinggang Yuki.  Memastikan perempuan yang sedang diciumnnya merasanya nyaman. 

Al menurunkan ciumannya pada leher Yuki.  Hanya kecupan-kecupan ringan.  Membau leher Yuki yang terasa harus, dan sepertinya akan membuat Al candu dengan baunya. 

Yuki melenguh, ketika Al menggigit lehernya.  Gigitan kecil, lalu dijilatnya beberapa kali. Al menjatuhkan tubuh keduanya diatas sofa. Membuat Yuki jatuh terduduk diatas perut Al, dan Al membiarkannya.  Bahkan Al membiarkan Yuki mengacak-acak rambutnya dengan mata masih terpejam.  Tentunya dengan bibir mereka yang masih bersatu dan ciuman mereka yang semakin panas. 

....

" Yuki,  bisa antar berkas ini ke ruangan pak Al?  Rani sedang keluar dengan Mba Andini" Mas Fauzi meminta Yuki untuk mengantarkan berkas yang ada ditangannya. 

Yuki ingin menolak.  Tapi ketika ia melihat sekeliling ruangan.  Temannya yang lain tengah sibuk mengetik didepan komputer.  Yuki memang baru saja menyelesaikan tugasnya.  Jadi ia sedikit longgar. 

Yuki menganggukan kepalanya.  Lalu menerima berkas tersebut. 

" langsung kasih ke Pak Al ya Yuk.  Biasanya jam segini sekretarisnya sedang tidak ada" ucap mas Fauzi memberi tahu.

Mantan Junior Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang