Americano vs Kopi Tubruk

86 7 2
                                    

Setelah setengah jam perjalanan mengambil tas, Bram akhirnya kembali ke lobby Bromo view lagi untuk koordinasi dengan Aiden, lalu menelepon Aiden memberi tahu kalau dia sudah ada di lobby lagi.

Sesaat dari arah ujung koridor hotel, berjalan santai mengenakan kaos hitam bertulis Daehoidar kontras dengan lengan putihnya (dan memory Bram kembali merasakan kehalusan lengan putih tersebut saat tadi mencoba membangunkan pria tersebut dari tidurnya dilobby) dan celana pendek selutut memamerkan tungkai jenjang tapi sedikit berotot (rajin ngegym pasti)
"see you again Bram!", membuyarkan lamunan Bram, "sedang banyak fikiran ya? atau lagi ditanya pacar kapan pulang? hahahahaha..." (tawa itu lagi),

"dhak mas lagi nyusun rencana perjalanan besok"(preeet!..tumben Bram bohong)

"Ke kafetaria sambil ngopi boleh? Suka kopi apa?", ajak Aiden.

"Suka mas, kopi tubruk saja, satu"sambil berdiri

"Oke pesennya dikafe aja, yuk!" sambil Aiden melempar senyum geli.

(kenapa jadi grogi sich Bram, kemana hilangnya jiwa leader mu Bram, penulis tepok jidat)

"Duduk Bram, aku pesankan kopi dulu, pahit atau manis?"

"Pahit mas, trimakasih", sambil Bram membenahi posisi duduk. Aiden kearah counter pemesanan, Bram melihat dicounter pemesanan Aiden disambut ramah oleh staff kafe, pemuda gemuk mungkin seumuran Gendhis, dibalas dengan senyum ceria Aiden, staff kafe itu cukup terpana diperlakukan baik pula oleh Aiden, disitu Bram menyimpulkan kliennya ini memang ramah kesemua orang dan punya daya tarik baik pada wanita maupun pria.

Sesaat Aiden kembali ketempat duduk mengambil kursi bersebrangan dengan Bram (dia ingin menyerap detil profil wajah Bram dari dekat, dan beruntungnya meja kafenya kecil2, sekitar 1x0,70).

"Permisi mister kopinya, satu cappucino, satu lagi amricano, maaf kopi tubruknya tidak ada", sambil senyum2 dimanisin, "mister boleh minta foto nggak?  Maaf artis sinetron bukan sih mister seperti pernah lihat?"

Aiden : oh bukan, sini selfie bareng, aku ambilkan angle yang bagus biar kamu kelihatan lebih imut. (Emang ada angle yg bikin imut, dasar fotografernya ahli ngegombal natural)

trus mendadak ada suara gagak lewat diatas kepala Bram.😅

Bram menyripit americanony karena penasaran, ohhhh ga beda jauh ama kopi tubruk pikir Bram.

"Jadi bagaimana rencananya Bram?" Aiden nylutuk.

"Baik, start dari sini j.6 pagi, sampai Ranu Pani j7 kita briefing sebentar ketemu porter juga disana mas, saya sewa dua karena saya lihat barang2 mas Aiden banyak."

"Panggil Aiden saja, nggak usah pake mas" timpal Aiden.

"Rencana sesi pemotretan berapa kali?"(Bram canggung malah nggak sebut nama)

" 2 Kali dengan model, 1 kali foto alam sekitar untuk prolog, nanti aku mau buat slide diweb majalah, bisa bantu kan nyari spot nya?,"

"Sesi terakhir nanti saya antar ke tanjakan cinta, kalo ambil gambar kebawah mungkin bagus"

"Kalo menyatakan cinta disitu bisa nggak?"sambil nyesap cappucino trus nglirik Bram disusul nyengir kuda (katanya mau jaim nggak flirting2)

"Bisa Aiden, tapi diucapkan dalam hati saja." trus muka Bram terasa memanas lagi.

HAHAHAHAHAHA! Bram aku kira bakal kamu skip terus joke aku, akhirnya kamu nanggepin juga.

yang dikoment nyesep kopi dalem2 dan ngerasa kopinya jd manis.(gay panic)

(Bram kamu so pure, Aiden langsung ngebayangin kecup pipi kecoklatan yang sedang memerah itu)

benci dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang