Salah kamar vs Gay Panic

84 5 0
                                    

Setelah menerangkan larangan2 saat pendakian dan aktifitas di Ranu Kumbolo nanti, dan itu dirasa cukup, Bram pamit undur diri kembali kekamar lalu berdiri, tapi dari depan terjulur tangan putih itu lagi menahan lengan Bram, "transferan udah dicek Bram?", jawab Bram "sudah", Aiden "pas?"

Bram,"pas,

Aiden, "kalo kurang aku tambah...

Bram : lebih dari cukup

Jeda sesaat tangan Aiden masih menahan lengan Bram, awkward...Bram bingung gmn lepasin lengannya dengan sopan (hell yeah Aiden kan cowok, lepas biasa aja, kayak gak pernah dipegang cowok aja sebelumnya)

Ai : yaudah balik kekamar bareng, aku juga mau tidur. Berdiri lalu melepas lengan Bram dan mereka jalan beriringan menuju kamar,

Klik klik ,Bram buka kunci, " Aiden kenapa masih disini?"
"Mampir bentar kekamarmu gak boleh?"
Bram ,"enggak, istirahat saja biar bsok siap jam 6"
Ai,"aku nggak nerkam kok, kamu takut?

Bram memalingkan wajah ke Aiden, boleh masuk tapi jangan harap bisa keluar, didalam parang sudah kuasah tajam( sambil menguarkan aura mengancam sebisa mungkin ke arah Aiden, dan itu biasanya berhasil dipraktekkan ke teman2nya yg mulai berulah) dan....Aiden langsung ngloyor pergi kekamarnya sendiri tanpa pamit.
Bram akhirnya masuk kekamarnya sendiri sambil  menahan tawa lalu mengunci pintu. Aneh tapi bram mencium bau asing wangi, wangi yang exotic sama dengan bau Aiden tadi dikafetaria yg membuat dia selalu ingin mendekatkan hidungnya kearah Aiden , pas Bram menyalakan lampu dia tidak mengenali barang2 disitu, dan ada boxer diatas bed juga, sial kok bisa ketuker sih kamarnya, mendadak pintu kamar diketok2,Bram buka pintu, didepan pintu Aiden sudah berdiri bertelanjang dada memamerkan sixpack nya yg mulai terbentuk, "sorry Bram salah kasih kunci td kamu kan sempet nitip ke aku,nih." dan dengan gontai masuk kekamar
menyenggol pundak Bram dengan pundaknya, lalu mulai melepas celana selututnya dan memperlihatkan sebaris tulisan Versace didalamnya, Bram mematung merasakan sebuah tragedi, Aiden nyeplos "kamu gak balik kekamarmu? parang disebelah nggak ada yg jaga hlo bahaya,atau mau tidur bareng aku disini?",giliran Bram yg sontak pergi tanpa pamit.
Dikamar Bram, ada yg berbaring sambil stres mikir(apa aku sudah nggak normal gara2 tidak ada pacar selama 26thn ini?) dikamar sebelah tadi Bram terpana saat melihat tubuh Aiden, putih pucat dan halus, sekilas ia ingin menyentuh kulit itu dan ya gila bahkan sekarang Bram tidak bisa mengendalikan otaknya bekerja semaunya sendiri, ini pasti karena parfum itu ya pasti itu, Aiden sengaja memakainya untuk membuatnya lepas kendali.
Fokus kepekerjaan Bram, bawa selamat rombongan ke Ranu Kumbolo dan bawa lengkap lagi ke airport dan selesai tugasmu(Bram memotivasi diri) Kamu pria normal Bram dan kamu menyukai wanita lihat idola kamu aja mbak Raisa (bukan suaminya ya), chelsea Islan(lanjut memotivasi diri) coba lebih merhatiin putu atau gendhis kan mereka cantik pula ,tapi kulit mereka coklat, malah coklat banget dan Bram nggak terlalu tertarik dengan cewek berkulit coklat.

Penulis:
Sebagai catatan untuk pembaca, karena memang Aiden menyukai model2 berkulit coklat maka yang dipilih dia juga menjurus ke yang disukai dia, kebetulan di agency tempat bernaung dia cuma ada 3 model berkulit coklat, nah kebetulan yang satu gamau naik gunung (takut lecet) alhasil dapatlah Putu (mantan), Gendhis yg katanya pengin berpetualang (imutny cita-cita anak belasan).

Kembali ke cerita.....

lalu terbayang lagi kulit putih mulus itu.....ahhhhhhhh sial mandilah.....(setelah mandi Bram akhirnya bisa tidur).

benci dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang