Perpisahan yang menyakitkan

62 7 0
                                    

Jam 6 sore rombongan Bram yang nampak kelelahan sampai di Ranu Pani,
Bram : mas Aiden, Mbak Putu, mbak Gendhis mari saya langsung antar ke Bromo view biar bisa langsung beristirahat dan membersihkan diri",
Aiden diam seribu bahasa,

Putu mencoba membaca situasi,

Gendhis: "ya ampun akhirnya bisa tidur dikasur"

Lalu Bram pamitan ke mas Mul dan Akbar.

2 jam kemudian
Bromo view,

Gendhis,"terimakasih mas ganteng udah jadi pemandu kita , nanti pas aku ke Jogja kerumah eyang aku kontak mas Bram ya, ajak aku puter2 Jogja."

Bram,"siap mbak Gendhis."

Putu, "makasih mas Bram."

Bram,"sama sama mbak Putu".

Lalu Putu menyeret Gendhis masuk hotel.

Bram,"Aiden......."

Aiden,"Begini saja?"

Bram,"maaf....."

Aiden,"aku tidak jadi kirim jaket kamu via JNE, ambil sendiri ke Jakarta kalo sudah ada jawaban". Dan Aiden berlalu tanpa berkata apa2 lagi meninggalkan Bram yang berdiri mematung dengan otak frustasi lagi.

paginya yang datang untuk mengantar mereka kebandara bukan Bram tapi mas Mul, dan mas Mul mewakili Bram meminta maaf karena Bram sakit dan tidak bisa mengantar ke airport.

Bram menelepon tantenya yang disurabaya nggak jadi mampir karena deadline majalah dan hasil jepretannya harus segera diolah.

Lalu rombongan meluncur ke bandara.

Via wa...
Gendhis," GWS mas ganteng!"

Bram: "terimakasih Gendhis."

Lalu Bram menunggu nunggu pesan dari Aiden yang tak kunjung datang dan dia merasakan tusukan nyeri untuk yang kedua kali didadanya lalu Bram lelah menunggu dan tertidur.

benci dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang