Sesi pemotretan...
Jam menunjukkan pukul empat, Aiden,Bram,Akbar menunggu didepan tenda para gadis yg sedang mempersiapkan diri untuk pemotretan, yang keluar pertama Putu, cantik seperti peri hutan, rambut dikuncir kuda tapi ditarik tinggi dengan helaian2 rambut yg dibuat sengaja lepas dikiri dan kanan telinga dan dahi dibuat sedikit mengikal, dengan gaun hijau tosca dicampur dengan warna biru laut, leher berpotongan V rendah masih dengan ornamen kain tile lembut ditumpuk dikiri kanan leher ditabur ornamen mutiara dan gaun panjang itu jatuh sampai kemata kaki, dilengkapi kontak lens hijau(iya peri hutan tersesat didanau). Menyusul Gendhis dengan gaun sederhana panjang warna peach pucat, lengan panjang rimpel dengan karet di seputar pergelangan tangan ditutup dengan brokat motif mawar. Ornamen brokat mawar juga menghiasi bagian leher membentuk pola melingkari leher dan juga dibagian pinggang mengikat erat menunjukkan kerampingan pinggang kecil Gendhis, sedangkan gaun memanjang sederhana sampai menutupi telapak kaki, ditambah dengan mahkota bunga disematkan diatas rambut Gendhis, ini juga seperti peri tapi versi lain.
Aiden,"oke peri2ku siap semua, y'all are so gorgeous!!senyum puas Aiden sambil berdiri.Putu : "thanks,babe."
Bram : "cantik cantik,"
Gendhis : "makasih mas Bram ganteng!"langsung menyerbu kearah Bram, Akbar cuman bisa melongo,
Bram: "Akbar kamu sudah sadar!, bantu aku bawa perlengkapan gih!"
tersadar setelah 5detik,"oiya..ya mas syaapppp!".Satu jam berlalu...
Dari kejauhan Bram melihat Putu dan Gendhis memang memiliki keprofesionalan seorang model, tanda kelelahan tidak nampak saat mereka sedang bekerja, dan mereka seolah2 menjadi sesuatu yang sudah dikonsep sesuai tema yang diminta majalah, tidak seperti Gendhis atau Putu, tp seperti peri2 yg muncul dari dalam hutan dan begitu menyatu dengan alam.
Satu lagi sosok yang membuat Bram tak berkedip, Aiden benar2 seorang fotografer sejati, selalu mengarahkan dengan sabar model2nya, memberi pujian saat modelnya memberikan pose terbaik dan memang sesuai dengan yg dia inginkan, bahkan tak sungkan membawakan perlengkapan para model, bahkan sesekali membawakan heel cinderella-nya Gendhis. Udara sudah mulai dingin dan Aiden hanya mengenakan kaos oblong coklat pudar Pink Floyd dipadu training warna abu2, Bram takut Aiden jatuh sakit dan itu pasti akan merepotkan, tanpa pikir panjang Bram menghampiri Aiden lalu melepas jaket biru dongker tuanya lalu disampirkan kepundak Aiden, lalu Bram berbalik dan pergi."Ciee so romantic" Putu nylutuk
"Gw sanggup motret ampe malem kalo pake jaket ini"
"Gw yg nggak sanggup beb,"sangkal Putu.
Diatas batang pohon yg tumbang peri peach cemberut, trus disamperim Bram," minum dulu Gendhis"
"makasih mas ganteng", kembali ceria lagi.
Pemotretan lanjut sampai jam6 sore, dibantu lighting satu arah, jadilah background menggelap, konsep yg keren.
Sudah sekitar 200 jepretan mungkin, setelah jam6 seperempat dan sudah tidak ada cahaya sedikitpun dari alam, akhirnya Aiden menyerah, girls lanjut bsok met istht dan mandi", Akbar info mas mul sudah masakin makan malam sederhana jam7.Akbar nemenin sama bantu cewe2 balik ketenda, Bram bantu Aiden beres2.
Sampai ditenda Aiden,Bram:" Aiden, jaket saya"
Aiden : dari dalam nyodorin jaket warna coklat dipadu abu2, didada kiri simbol black diamond ,
Bram: Aiden, maksudku jaket aku",
Aiden bilang,"udah kena keringet tanggung, ntar kukirim via JNE, share alamat kamu aja Bram",Bram males berdebat, nerima jaket coklat trus pergi.
Selepas makan malam para gadis tidur karena kecapean, mas mul dan Akbar ke api unggun menghangatkan diri, menyusul Aiden dan Bram, mereka tak banyak bicara dan Aiden masih asyik foto2 suasana sekitar api unggun, Bram merasa canggung, Aiden cuek, akhirnya pun Aiden kembali ke tenda, dan Bram yang mendapat giliran jaga dari jam3 sampai pagi, dan memang Bram tidak bisa tidur. Melirik ditenda Aiden masih ada pencahayaan, Bram melihat siluet Aiden bangun dari rebahan, lalu melepas sesuatu lewat kepala( kaos ), lalu membuka tenda, berlari kecil kearah danau bertelanjang dada, sontak Bram kaget setengah mati pas mau teriak takut membangunkan yg lain, dan Bram tidak mau ada kehebohan, lalu Bram buru2 berlari mengejar Aiden, tapi bocah tengil itu larinya cepat juga, nyaris sampai dibibir danau Bram melompat menubruk Aiden keburu Aiden lompat kedanau.
mereka berdua berguling terjatuh direrumputan berembun angin berhembus dingin, nafas Bram masih memburu gara2 mengejar Aiden, posisi Aiden terlentang, Bram setengah menelungkup diatas Aiden dengan satu tangan memegang tangan kiri Aiden, tangan kirinya sendiri menahan berat badan agar tidak menimpa Aiden. Bram marah dan cemas bercampur jadi satu, kepalanya serasa mau meledak, kulitnya meremang menahan amarah, dia menatap wajah Aiden yang memerah dengan memancarkan kekagetan,"Kamu gila ya pagi buta begini mau berenang!!, kan kubilang nggak boleh berenang didanau ini."
"Bram aku..."
"Diam!"
lalu entah setan mana yang merasuki Bram, Bram mendekatkan wajahnya kewajah Aiden lalu menggertakkan gigi dan mengatupkan mulutnya kemulut Aiden....
KAMU SEDANG MEMBACA
benci dan cinta
Romancebatasnya tipis, terlanjur cinta tp brtepuk sebelah tangan, tapi tetap cinta, membenci rasa penolakan karena penolakan menimbulkan rasa nyeri, karena cinta tidak bisa memilih dan datang diwaktu yang serasa salah , satu keputusan itu lah yang menentuk...