Tanjakan Cinta

65 7 2
                                    

J5 kurang seperempat pagi, "Babe bangun katanya mau pemotretan sunrise" panggil putu, "yaudah kita tunggu diluar"

Bram dan Aiden kaget dan saling menatap, "sial!"
"pssttt jangan2 kenceng2 ngomongnya, kita bilang aja, aku lagi sakit trus kamu lihat keadaanku sambil bantu nyiapin tripod ama lampu, OK!"

Bram,"Ok!", buru2 keluar, "Eits, pake bajumu dulu Bram!"( sambil bisik2, dasar penganten baru bangun kesiangan)

mereka berdua keluar , Bram membawa tas kamera,softbox portable dan tripod,

Akbar ,mas mul, putu dan Gendhis menoleh hampir bersamaan, "hlo mas ganteng kok keluar dari tenda Mas Aiden?????",

Aiden, "aku agak sakit td Bram bantu beresin alat2"

Gendhis: "oh ,tapi mas Aiden dah baikan?" (mudah percaya dan polos)

Aiden : "masih agak panas dingin"

3 pasang mata lainnya mengernyitkan dahi ( tidak semudah itu kau berbohong Bhambanx )

Bram diam dengan muka setengah pucat.

Aiden :" let's go girl kita sambut sunrise!"

Kali ini giliran Akbar jaga tenda, dan mas mul yang bantu2 bawa perlengkapan.

Pemotretan dari sunrise sampai jam 8 kemudian kelar
Pandangan Bram tak bisa lepas dari sosok Aiden
Mas Mul, "pye bulene sidho nyemplung danau Bram?"(gimana bulenya jadi berenang didanau Bram?)
Bram,"glek!....mboten mas, jenengan pirso tha?"(nggak jadi mas, mas Mul tau ya?)
mas Mul,"gak, mung weruh koen ngoyak kae,(enggak cuman lihat pas kamu ngejar)
Bram : oh.....
mas Mul,"Pikirkan baik-baik sebelum memutuskan, yang perlu kamu tahu kebahagianmu itu ditanganmu sdiri jadi jangan terlalu memikirkan pandangan orang lain."
Bram,"suwun mas",(makasih mas).

lalu mas mul melangkah kearah spot pemotretan untuk membereskan perlengkapan.

Jam sarapan,
Aiden,"Putu, Gendhis mau ikut naik ke savana?"
Putu nyahut,"gak usah beb capek,jalan2 skitar Danau saja, nanti kita ditemenin ya Akbar?"

Akbar:" syaaaaapp mbak!"

Putu ," Gendhis ikut aku aja, kata Akbar dia ada tempat kece bgt buat selfie2"

Gendhis :" asyiiiikk!", bocah yang gampang teralihkan.

setengah jam kemudian setelah sarapan....

Aiden bersemangat sekali menapaki tanjakan cinta tanpa menoleh sedikitpun kearah Bram yang ada dibelakang (termotivasi dari searchingan di Google semalam tentang mitos Tanjakan cinta), berbekal kamera menggantung dileher dan botol air mineral ditangan kiri.
Sambil didalam hati Aiden menggaungkan nama
Bramantyo...
..
Bramantyo...
..
Bramantyo...

sekitar jarak 4meter Bram berjalan santai dibelakang Aiden, tanpa ekspresi sambil memandang lurus kedepan Kepunggung Aiden (jagain uke nya biar nggak knapa2)

sampai dipuncak bukit Aiden tetap tidak menoleh , masih berjalan kearah oro2 ombo sedikit lalu duduk direrumputan samping jalan setapak lalu berselonjor meluruskan kakinya yang pegal, setelah minum air mineral Aiden berteriak kearah savana berwarna keunguan itu, "BRAMMM....I..♡..YOU!!
Aiden lalu memejamkan mata dan menjatuhkan punggungnya kebelakang sambil tersenyum puas.

Sesaat kemudian Aiden merasakan ada yang duduk disampingnya, Aiden membuka mata lalu memusatkan perhatian pada keindahan yang terpampang disampingnya sambil tersenyum penuh arti,
Lalu Bram mulai membuka percakapan,"bagaimana bisa kamu memastikan itu cinta hanya dalam 3 hari?"

Aiden,"aku tidak pernah memikirkannya Bram, aku hanya Merasakannya ...

Bram yang awalnya memandang lepas kearah savana luas didepannya kemudian menoleh untuk menjawab,"tapi....

Aiden tiba-tiba duduk menghadap Bram, tangan kanannya memegang lutut Bram lalu tangan kiri merangkul Bram dari belakang, mendekatkan wajahnya pelan-pelan dan mulai mencium Bram..kecupan lembut lalu Aiden mulai menyesap dan menekan bibir Bram pelan penuh kasih sayang, Aiden menciumnya tiga kali dan mulai melepasnya pelan karena dia hampir tidak sanggup, lalu menyandarkan keningnya sebentar dikening Bram, dan berkata....."inilah yang aku rasakan....aku ingin memilikimu selamanya...dan perasaan ini belum pernah aku rasakan terhadap orang lain sebelumnya,
Aiden membuka mata dan dia tertegun melihat Bram telah menatapnya penuh kelembutan...Aiden bahagia, lalu Bram menelusuri bibir bawah Aiden dengan ibu jarinya( Bathin Bram, bibir yang membuatnya frustasi selama 3 hari ini) Bram mencium Aiden balik.......
Setelah sesaat Bram mengakhirinya (takut ada rombongan pendaki lain lewat)
"Jadi bagaimana?" Tanya Aiden.

Bram: "beri aku waktu"

Aiden menatap kecewa Bram lalu beranjak pergi ke padang Verbena Brasiliensis Vell, untuk memgambil beberapa gambar.

Dan Bram merasakan tusukan nyeri didadanya melihat ekspresi kecewa Aiden.

benci dan cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang