Nafas memburu....
Tercium aroma yang maskulin dari tubuh Bram...bercampur dengan aroma rumput dan embun pagi...
DEJAVU...
Jaraknya terlalu dekat dengan matanya...
Aiden menatap Bram dengan intens selama mulutnya terkunci mulut Bram, seluruh nadinya terasa berdenyut denyut jantungnya berdetak kencang memompa darah dengan cepat keseluruh tubuhnya, tapi otaknya lumpuh, ciuman ini keras menguasai mengandung kemarahan didalamnya....Aiden bisa merasakan itu, Bram sebaliknya marah, cemas dan sedikit kacau, seluruh tubuhnya menegang menahan kemarahan, marah kenapa seorang Aiden bisa menjungkir balikkan dunianya hanya dalam waktu dua hari yang singkat, lalu sebuah tangan halus putih pucat menangkup rahang kiri Bram rasa dingin langsung merasuk, seperti diguyur air es Bram tersadar segera melepaskan Bibir Aiden yang bengkak memerah."Jangan pernah mencobai kesabaranku lagi," lalu Bram berdiri sambil meraih tangan Aiden memaksanya bangkit, "tunggu Bram aku mau jelasin, tadi aku cuman mau cuci muka kok,
Bram tambah melotot" cuci muka bertelanjang dada kamu pengen Hipothermi!"
"Kan sekalian biar seger!",
Bram kehabisan kesabaran lagi dan berencana menyeret Aiden kembali ketenda, apa kata orang2 nanti kalo dia sebagai leader tak dianggap bertanggung jawab karena tidak mengedukasi rombongannya tentang peraturan2 pendakian yg harus dipatuhi.
"Bram tapi aku harus memperjelas satu hal, setelah mendapat jawabannya aku akan sukarela kembali ke tenda,",
"tanyakan cepat",
"Kamu suka cowok?"
"ENGGAK!,sudah selesai bertanyanya?"sambil berbalik menghadap Aiden.
"tapi kamu suka aku?"
Bram tidak mau menjawab pertanyaan itu, karena Bram sama sekali belum bisa mendefinisikan apa yang dia rasakan terhadap Aiden sekarang, alhasil dia hanya bisa berdiri mematung.
"OK kita uji saja, jika kamu bisa menolakku diciuman ke3 berarti kamu nggak suka aku,setuju?"
(Bathin Bram membujuk : jangan Bram tolak saat ini kamu belum bisa berfikir jernih) tapi tak satu katapun mampu terucap dari mulut Bram.
Pikir Aiden, waktunya pembalasan dari ciuman menyakitkan tadi,
Karena tidak ada jawaban Aiden mendekatkan wajah ,"satu".......Aiden mencium lembut bibir Bram sangat lembut dan pelan, lalu melepasnya....
Aiden melihat ekspresi bingung Bram tapi bukan kemarahan lagi,"dua"...(Aiden tahu jika setelah ciuman kedua dia melepasnya maka itu akan membuat Bram berfikir dan bisa menolaknya, maka dia akan membuat ciuman marathon)
kali ini Aiden lebih mendekatkan jarak antara mereka berdua lalu tangan kanan dia letakkan dipundak Bram tangan kirinya menelusuri tengkuk Bram ,membelai lembut kepala bagian belakang Bram dan Aiden mulai mencium lagi....
Aiden mulai menarik bibir bawah Bram lalu menyesapnya merasakan esensi Bram merasakan gairah..
dibimbingnya bibir Bram untuk membalas..3)
lalu aiden mengambil bibir atas Bram dan menyesapnya juga dan ditekan dengan intens, tangan kanan memijat pundak agar Bram lebih rileks..
4) Aiden menangkup sepasang bibir tipis Bram dengan miliknya lalu menekan dan mengecupnya dan dia lakukan berulang2....diciuman yang ke 7) tangan Bram menarik kedua pinggul Aiden dan menyatukan pinggang mereka lalu berkelana dipunggung Aiden yang telanjang....hanya 3 sensasi yang dia rasakan kelembutan bibir Aiden, Adrenalin, otak berkabut Bram mendadak tidak bisa berfikir,
dia hanya bisa merasakan sensasi kenikmatan membanjiri mulutnya dan daerah dibawah perutnya berdenyut2 memanas dan perlahan mengeras sialnya dia tidak bisa berhenti (dan ini
pertama kalinya dalam hidup Bram).
Sudah hampir menjelang fajar dan orang2 akan segera bangun...
Aidenlah yang berinisiatif mengakhiri ciuman..."Bram aku kedinginan",tanpa bicara apapun Bram menarik Aiden kearah tenda..... sesampai ditenda Bram membersihkan telapak kaki Aiden dan mendorongnya masuk dulu, lalu Bram melepas sepatu dan ikut masuk ketenda lalu menutupnya, Bram melihat Aiden agak menggigil...
Ditanggalkannyalah jaket dan kaosnya lalu Bram mengambil 2selimut dipojokan tenda, sambil berbaring miring Bram memeluk Aiden lalu menyelimuti mereka dengan dua selimut tadi"Mendekat Aiden masukkan kepalamu kedalam selimut agar cepat hangat, aku takut kamu terserang hipothermi, setelah membaik nanti aku buatkan air hangat madu."
Hanya satu yang Aiden rasakan saat itu bahagia lalu dia membaringkan kepalanya didada Bram.

KAMU SEDANG MEMBACA
benci dan cinta
Romancebatasnya tipis, terlanjur cinta tp brtepuk sebelah tangan, tapi tetap cinta, membenci rasa penolakan karena penolakan menimbulkan rasa nyeri, karena cinta tidak bisa memilih dan datang diwaktu yang serasa salah , satu keputusan itu lah yang menentuk...