9

34 4 2
                                    

"Ran Kepala gue kok rasanya gimana gitu ya?" Zay merasa kepalanya sedikit berdenyut.

"Lah emang rasanya gimana? Elo udah pernah makan kepala?" Tanya Ran bingung.

"Elo Lola bat sih jadi orang! Kepala gue kok nyut-nyutan gitu, padahal kan gue gak ngapa-ngapain."

"Coba Lo taruh dulu deh kepala Elo, ntar kalo udah ga nyut-nyutan pasang lagi." Sahut Zico yang berada di samping Zay.

"Wagu bat dong ya, gue gak ada kepala." Mata Zay melihat keatas seperti membayangkan sesuatu.

Ray yang baru datang langsung ikut nimbrung gak jelas, padahal ia tak tahu apa yang dibicarakan Ran, Zico, dan Zay.

"Pagi yang cerah, disini gue Rayhan Casalvo Aldebaran memberitahukan bahwa, nanti pulang sekolah ke rumah gue yuk, simbok gue mau kenalan sama Lo pada." Ray mengatakan kepada Zico, Ran, dan Zay. Tapi mata Ray selalu melirik ke arah Zay, dan pandangan tersebut tak luput dari penglihatan Zico.

"Itu namanya bukan pemberitahuan tapi ngajak." Zico menyeruput jus mangga yang Zay bawa dari rumah.

"Iya itu pokoknya, kalian harus dateng. Karena gue mau nunjukin sesuatu juga sama kalian." Ucap Ray sedikit sombong.

"Sombong! Bukan temen." Sahut Ran.

"Bukan sombong, tapi pamer dikit." Ray ikut-ikutan meminum jus Zay.

Zay yang melihat jus yang dibawanya ha,pir ludes mendelik sebal.

"Siapa yang suruh kalian minum jus gue?"

"Gak ada, kan daripada dijadiin sajen di atas meja ya mending diminum. Ya gak Ray?" Zico meminta pendapat Ray dan diangguki kepala. Tak tanggung-tanggung Ran juga ikut-ikutan meminum jus yang ada di botol dengan sedotan yang ia selipkan di tas.

"Enak juga," komentar Ran.

"Gue minum apaan ini? Seret leher gue." Zay memegang lehernya.

"Salah siapa makan dimakan sendiri. Gak bagi-bagi lagi." Ucap ran dengan malas.

"Ngapain dibagi? Gue buat untuk makan gue sendiri bukan buat makan elo pada. Lagian nih ya, kalian kan udah biasa Makan." Jawab Zay yang menerima air mineral yang diberikan Zico.

"Elo juga sering minum kan? Terus ngapain minta minum?"

"Elo juga! Biasa minum ngapain minum minuman gue?" Balas Zay sengit.

"Ini masalah minum aja debatnya kaya gini apalagi masalah rumah tangga." Sela Ray.

"Selamat pagi," Bu Siska masuk kelas dengan dibuntuti seorang cewek.

"Pagi Bu,"

"Hari ini kalian punya teman baru. Perkenalkan diri kamu." Bu Siska menyuruh siswi baru tersebut untuk memperkenalkan diri.

"Hay. Nama gue Sarah Alianza Ridwan. Panggil aja Sarah,"

"Oke Sarah, kamu boleh duduk di bangku kosong itu." Tunjuk Bu Siska pada bangku kosong pojok kanan.

Saat berjalan pandangan Sarah tak lepas dari Ray, Ray yang pada dasarnya tak peka tidak menghiraukan tatapan Sarah, Ray malah sibuk menggoda Zay.

"Apaan sih Lo!" Zay tersungut karena kursinya di tendang-tendang Ray.

"Gak papa, gabut aja." Jawab Ray dengan cengiran dan dihadiahi Kitakan oleh Zico.

"Gila dia." Tambah Ran.

"Sekarang buka buku bahasa Indonesia, kerjakan halaman 127-129. Di kertas folio, individu kumpulkan saat jam saya selesai. Ibu tidak bisa mengajar kalian karena ada rapat. Ketua kelas mana?" Tanya Bu Siska pada muridnya.

I'm ok (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang