11

9 3 0
                                    

Pukul delapan malam, setelah Zay menyelesaikan tugasnya dan beranjak untuk makan dan mengisi perutnya. Ia dikejutkan dengan kedatangan Sarah yang tiba-tiba, Zay bingung apa yang dilakukan Sarah di kamarnya. Tanpa dipersilahkan Sarah langsung duduk sila di atas kasur Zay. Zay hanya memandang dengan tatapan datar tanpa berniat bertanya apa yang Sarah perlukan. Toh Sarah akan nyerocos sendiri tanpa ditanya. Zay tetap pergi ke dapur meninggalkan darah yang mendumel tak jelas. Zay mulai mengambil nasi dan lauk yang sudah dimasak pembantunya, ia sengaja berlama-lama di dapur dengan harapan si Sarah akan bosan menunggu dan akhirnya pergi. Tiga puluh menit berlalu, Zay kembali ke kamar dengan perut kenyang dan membawa beberapa toples camilan dan susu kotak. Sampai di kamar dia terheran, Sarah masih anteng di kamarnya, bahkan Sarah dengan lancang membuka buku-buku dan barang pribadi milik Zay. Zay berang, ia berjalan cepat dan merebut benda yang sedang dibawa Sarah.

"Lo itu maunya apa sih! Gak pernah diajarin sopan apa? Main buka privasi orang." Zay mengomel sambil membereskan buku-buku nya.

"Ya, karena Lo lama gue gabut kan. Daripada ga ngapa-ngapain mending baca buku elo. Kaya anak kecil aja sukanya nulis diary." Ejek Sarah.

"Elo mau ngapain kesini. Kemaren aja disuruh tidur disini ga mau. Dasar tamu ga tau diuntung!" Cerca Zay karena sudah muak dengan kelakuan Sarah.

"Apa Lo bilang? Tamu? Bahkan gua aja tidurnya di rumah nona pemilik rumah. Siapa yang disini pantas di sebut tamu? Gue kasih tau orangnya itu elo!" Sarah menunjuk Zay dengan jari telunjuknya.

"Kalo Lo cuman mau ngajak ribut mending elo keluar deh! Males banget tau ngeliat muka elo yang mirip ferguso. Bikin mood anjlok. Gak cantik tapi sukanya tebar pesona." Zay mengatakan dengan santai, Sarah yang merasa dirinya disindir langsung meninggalkan kamar Zay.

"Kok ada ya, cewek kaya gitu. Emang orang tuanya gak malu apa?" Dumel Zay dalam hati.

Zay merebahkan tubuhnya di kasur, ia sempat membaca beberapa buku pelajaran besok. Toh hanya membaca Zay langsung paham apa yang dimaksud. Ia mengambil ponselnya, mengecek notifikasi yang masuk. Banyak dari grup kelas yang berisi orang-orang gabut tak punya pekerjaan. Ia membuka chat dari grup temannya.

Ini group

ZicoAssegaf
Malam,,,,
Pada ngapain ini?
Yang jomblo yang sabar yaaa

RayhanSade
Anda gabut?
Nanya unfaedah gitu.

Ranaya
Kaya situ ga jomblo aja. Ngaca Zic.

ZicoAssegaf
Gue jomblo, elo jomblo. Mau gak jadi pacar gua?

RayhanSade
Elo nembak gua? Ya maap gua masih normal. Masih suka yang bening, gak butek kaya elo.

ZicoAssegaf
Ya kali sama elo@RayhanSade di sini kan ada 2 cecan

Ranaya
Makasih,, emang gua cantik dari zaman sperma papa gua masuk ke rahim mama gua.

ZicoAssegaf
Iya elo paling cantik. Seantero suaka margasatwa, dilihat pake sedotan AQ** gelas.

RayhanSade
Ini yang satu mana kok ga nongol

Ranaya
Iya nih! Kumat pasti

RayhanSade
Kumat apaan? Kok gue gak tau?

ZicoAssegaf
Tu orang kalo udah baca novel sambil makan lupa segalanya. Pernah tu ga buka hp 2 hari, ga tau tugas sekolah.

Ranaya
Bener tuh! Kebangetan gua aja kalo ga pegang hape jari gua rasanya kaku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm ok (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang