"jangan lupa ntar ke rumah gua. Kalo gak jadi awas aja, ntar semua masakan mama gue gue makan sendiri!" Ray mengatakan sambil memasukkan bukunya ke dalam tas.
"Oke, kalo banyak makan sih gua iya-iya aja. Ya gak Zay? " Zico menyenggol lengan Zay.
"Gue terserah Ran."
"Ayolah Ran, mau ya?" Bujuk Zico.
"Iya."
Saat akan keluar kelas tiba-tiba ada suara yang mengejutkan.
"Kalian mau pergi? Ikut dong. Aku gak punya temen nih." Sarah berkata sambil mengeluarkan puppy eyes nya.
"Gak. Ini cuman kita ber-4. Niat mau ketemu sama calon mama baru mereka." Rolak Ray.
"Masa gak boleh? Ntar aku pulang sama siapa? Kan aku serumah sama Zay, dia aja mau pergi." Jelas Sarah murung.
"Masa berangkat sendiri bisa, pulang sendiri ga bisa?" Ran berkata dengan heran.
"Jadi ga? Kalo gak gue mau pulang nih!" Ancam Zay.
"Ayok jadi." Ray pergi sambil menggandeng tangan Zay. Zico dan Ran memandang mereka dengan heran.
"Kapan Zay mau digandeng orang lain?" Tanya Ran.
"Gak tau juga. Elo mau gue gandeng juga?" Tanya Zico dengan menggoda.
"Gak lah, kasian entar pacar gue." Tolak Ran.
"Sok-sokan punya pacar padahal jomblo akut." Ejek Zico.
"Kaya situ gak jomblo aja." Balas Ran.
"Ini kita sama-sama jomblo. Jadian yuk!" Ajak Zico paa Ran.
"Amit-amit," Ran meninggalkan Zico.
Sesampainya di rumah Ray mereka disambut dengan hangat oleh mamanya.
"Kalian udah pada dateng? Ayok masuk jangan diluar kaya gini gak enak." Mama Ray mengajak mereka ber-4 masuk."Duduk dulu, apa mau ke kamar Ray aja. Tapi kamarnya berantakan sih,"
"Gak ya, rapi tau. Mama sok tau."
"Ya udah mau minum apa ini?" Tanya Mama Ray.
"Air putih aja Tan." Jawab Zay.
"Panggil mama aja ya, jangan Tante."
"Oh, sip."
Mereka di rumah Ray tidak melakukan apapun, hanya becanda dan membicarakan Sarah, si murid baru yang sok.
"Sini makan dulu, nanti kalo sampai rumah tinggal mandi dan istirahat." Tina, mama Ray mengajak mereka untuk makan siang.
"Banyak amat ma?" Tanya Zico sambil melihat makanan yang dihidangkan di atas meja.
"Gak papa, ayok makan jangan sungkan."
"Kalo gini caranya, gak papa deh setiap hari ke rumah Ray. Ya gak temen?" Celetuk Ran.
"Gak boleh. Tekor gue lama-lama ngasih kalian makan." Tolak Ray.
"Berbagi itu indah." Zico, Zay dan Ran mengatakan dengan serempak.
"Udah jangan pada ribut, makan sekarang keburu dingin nanti gak enak."
Acara makan berjalan dengan baik, saat makan pun diselingi dengan percakapan receh ala Ray. Setelah acara makan selesai, Zay, ram dan Zico pamit untuk pulang.
______
Sesampainya di rumah, Zay memasang wajah kaget. Mengapa mamanya berada di depan seperti sedang menunggu seseorang.
"Akhirnya yang ditunggu datang juga. Dari mana aja kamu? Pulang sekolah malah kelayapan ga jelas." Tanya Bella, mamanya.
"Kenapa sih ma? Biasanya juga ga pernah nanya kemana aja Zay."
"Saya tanya bukan berarti peduli! Kenapa Sarah gak boleh ikut kamu? Kamu gak kasian sama dia?" Bella mulai memarahi Zay karena hal sepele.
"Dia ngomong apa aja sama mama?"
"Dia bilang kau ninggalin Sarah dan gak mau ngajak dia belanja. Kamu ngrebutin dia pulang sendiri jalan kaki. Sarah juga bilang kalo kamu minta uang nya buat belanja jadi dia gak ada ongkos pulang." Bella menjelaskan dengan detail sesuai yang dikatakan Sarah.
"Dan mama percaya?" Zay menanyakan kepada mamanya.
"Iyalah! Mama liat sendiri dia jalan kaki pulangnya. Mama nungguin di halaman."
Jawab Bella."Zay kasih tau ya ma, tapi terserah mama percaya atau tidak. Zay tidak melakukan itu semua, dan saran hanya membual agar mama semakin benci dengan Zay. Dan kenapa mama lebih rela meluangkan waktu untuk menunggu anak orang lain pulang sekolah daripada anak sendiri?" Tanya Zay.
"Apa karena orangtuanya sahabat mama dan mama bersikap baik. Ada yang lebih butuh perhatian mama daripada orang itu, dia selalu mendapat kasih sayang orangtuanya. Gak kaya Zay mah?" Lanjut Zay.
"Kamu kok malah ngelantur sih! Tau ah mama pusing. Mendingan mama ngobrol sama Sarah." Bella meninggalkan Zay menuju kamar Sarah.
"Hmm," Zay mendengus sambil berjalan menuju kamar tamu karena kamarnya ditempati Sarah.
Maap yaa,,,
Ini pendek sangat. Daripada ga up
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm ok (Hiatus)
Teen FictionZelyn Tsania Antares Gadis manis nan ceria berumur 16 tahun, mengenyam pendidikan disalah satu SMA favorit tepatnya ia kelas XII. Baik hati, ceria, cerewet, dan menjadi idola disekolah. pintar dan juga berprestasi. tapi dibalik itu semua ia menyimpa...