"Cape?"
"Heem"
"Sini aku lap keringet kamu"
Shani dengan telaten mengelap keringat gracia dengan handuk miliknya.
Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang. BebySatu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta. TasyaTak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya. EliKudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah napas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta. GitaTak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya. MutheApa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba 'tuk satukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan. ChikaTak bisa hatiku menafikkan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya. NandaApa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba 'tuk satukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan. PuciMeski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan. Jinan"Kasian ih mama pini nya aku dikhianatin sama kakak center" Ucap Christy dengan polos nya, membuat yang lain semakin mengompor-ngompori kedekatan Shani dengan gracia saat ini
"Aduin kris" Teriak Tasya
"Iya, aduin dede krispi ke mama pini" Timpal chika
Shani yang sudah tidak lagi mengelap keringat gracia langsung bangun dari duduk nya.
"Ngapain sih ngadu-ngaduin segala? Aku cuma ngelap keringet gracia, udah gitu doang!"
"Masa sih shan? Ngelap tapi matanya fokus banget mandang gracia" Seru beby, orang pertama yang mengajak junior-junior nya mengompor-ngompori Shani dan gracia
"Kak beby, kenapa sih selalu aja iseng sama aku? Selalu ngajak anak-anak yang lain buat ngompor-ngompirin aku sama gracia? Kenapa sih kak?!" Shani sudah terlihat kesal dan emosi, bahkan sekarang ia menahan tangis nya
Beby mendekati Shani, di tatapnya center single original itu dalam-dalam.
"Karena aku mau kamu jauhin gracia, adik aku. Dia itu pacarnya kapten kita Shani, kamu harus ingat itu. Dan kalo emang kamu gak bisa move on dari gracia, setidaknya jangan memberikan perhatian-perhatian kecil ke dia. Karena apa? Karena kamu cuma bisa bikin orang baper. Sama kaya pertama kali kamu deketin gracia, kamu bikin baper dia. Tapi kamu gak pernah kasih kepastian ke gracia. Sampai akhrinya adik aku itu bisa move on dari kamu ke kapten yang lebih jelas memberikan gracia status. Gak cuma obral gombal sana-sini dan buat perasaannya baper" Ucap beby
Membuat Shani langsung terdiam mendengar nya, lalu ganti menatap gracia yang berdiri tak jauh dari jarak Shani saat ini.
"Ci.. "
Shani tak bicara apa-apa lagi, ia langsung pergi keluar dari tempat latihan setelah mengambil tas gendong nya.
"Ish abang ngapain sih ngomong kaya gitu? Kasian ci shani nya!" Kesal gracia pada beby
"Bodo amat"
"Ish abang nyebelin!" Disusulnya Shani oleh gracia, tapi beby dengan cepat menahan adik nya itu
"Mau kemana? Kamu keluar, aku telfon kak viny kalo kamu emang ada apa-apa sama Shani" Ancam beby, membuat gracia berdiam di tempat nya
Ci, maafin aku. Batin gracia yang menatap sendu ke arah pintu dimana tadi Shani keluar
"Ayo gre kita siap-siap pulang, aku anter kamu karena ini perintah dari kak viny" Kata beby dan gracia pun menurut
Sementara shani yang sudah keluar dari tempat latihan sedang menunggu taxi online yang sudah di pesannya sambil menangis di pinggir jalan.
"Loh shani" Tegur seseorang yang tiba-tiba muncul dari arah kanan shani
"Kak ve" Sebut shani pada seseorang itu yang ternyata adalah veranda, senior shani yang sudah lulus dari jeketi
"Kamu ngapain disini? Terus kenapa nangis?" Tanya veranda yang menatap shani khawatir
"Aku... Aku..."
"Udah udah kalo belum bisa cerita mending sekarang kamu aku anter pulang yuk!" Tawar ve
"Tapi kak, aku udah pesen taxi online"
"Oh gitu, yaudah nunggu taxi online nya dateng aja terus bayar habis itu biar aku yang anter kamu pulang"
Shani hanya mengangguk, lalu tak lama taxi online yang ditunggu shani datang. Dan shani segera membatalkannya tapi tetap membayar taxi tersebut.
"Udah?"
"Udah kak"
"Yaudah yuk"
Shani mulai mengikuti veranda ke mobil ve yang di parkir di pinggir jalan.
"Kak, antar aku ke apartemen aja ya, gpp kan?" Tanya shani dan veranda mengangguk
"Gpp kok, kamu kasih tau aja alamatnya" Jawab ve dan shani pun memberitahukan alamat apartemennya kepada ve
Sepanjang jalan hanya ada keheningan yang menyelimuti perjalan shani dan veranda menuju ke apartemen.
"Shan, kita udah sampe" Kata ve yang menyadarkan shani dari lamunannya
"Eh udah sampe ya kak"
"Heem" Dehem ve
"Yaudah kalo gitu makasih ya kak ve udah nganterin aku pulang"
"Sama-sama, selamat istirahat ya"
Shani yang sudah melepas seatbelt nya mengangguk ke arah veranda.
"Kak ve juga ya hati-hati di jalannya"
"Siap!"
Shani lalu membuka pintu mobil ve dan ve membuka kaca mobilnya supaya shani bisa terlihat.
"Bye"
"Bye kak ve"
Kedua nya saling melambaikan tangan dan mobil ve sekarang sudah pergi meninggalkan lobby apartemen shani.
Sepanjang jalan menuju unit nya, shani masih kepikiran kejadian di tempat latihan tadi.
Karena kejadian tadi, sebaiknya aku emang harus jaga jarak dengan gracia. Tapi gimana sama anak-anak yang lain? Mereka kaya gak suka lagi sama aku. Apa aku harus grad?. Batin shani gelisah
⏩⏩⏩
Grad gred grad gred 😑
![](https://img.wattpad.com/cover/213632480-288-k105047.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
B A P E R [END]
Teen Fiction"mau cubit pipi kamu sambil bilang, aku sayang kamu" "sial, aku baper"