"Kaya nya udah ada yang move on nih"
"Iya nih, move on nya ke mantan center pula"
"Pantes jiwa center nya nurun"
Begitulah cuitan-cuitan yang shani dengar dari beberapa member tim k3 saat mereka sedang latihan.
Tapi apa yang mereka katakan memang benar, jika akhir-akhir ini shani memang sedang dekat dengan veranda sejak malam itu. Dan kedekatan shani dengan ve bukan berarti shani sudah move on dari gracia. Cinta shani masih untuk gracia seorang, tapi gatau kalo besok.
"Heh yang gerak tangan, kaki, sama badan lo pada aja. Jangan mulut juga ikutan gerak" Tegur desy yang sudah merasa gerah dengan sikap teman-teman tim nya itu
"Apaansih cides gak sekubu banget sama kita" Kata Nanda
"Emang enggak, ngapain juga sekubu sama kalian. Gak penting ya" Jawab desy sambil melihat satu persatu member tim k3 yang sering menjahili shani
"Cides"
"Apa?"
"Udah gak usah diladenin, mending anterin aku beli minum yuk keluar" Ajak shani
"Yaudah ayok"
Shani dan desy pun keluar dari tempat latihan untuk membeli minuman di dekat tempat mereka latihan setiap hari nya.
"Shan, lo kenapa gak gebrak mereka sih biar gak ngisengin lo terus" Kata desy
"Gak usah ci, biarin aja. Ntar juga lama-lama cape sendiri, toh percuma ngeladenin mereka. Yang ada kalo aku ladenin mereka tambah seneng dan semakin iseng ke aku"
"Iya juga sih, yaudah lah yang pasti gue selalu ada di belakang lo kok"
Shani tersenyum
"Makasih ya ci"
"Heem"
Gracia yang berdiri tak jauh dari shani dan desy ingin sekali menghampiri. Tapi gracia segan, apalagi sejak kejadian malam itu shani menjaga jarak dengan gracia.
"Sayang, kamu ngapain berdiri disini? Katanya mau beli minum?" Tegur viny yang melihat gracia malah berdiam diri
"A-aku kan nungguin kamu"
"Oh nungguin aku, yaudah yuk" Digandeng nya tangan gracia ke tempat dimana ada shani dan desy berada
Sesampainya disana, Viny menyapa sambil tersenyum pada desy dan shani. Lalu kedua nya memesan minuman untuk dirinya dan gracia. Setelah itu viny mengajak gracia untuk duduk bersama shani dan desy.
"Shan" Panggil viny
"Iya kak"
"maafin sikap anak-anak ke kamu ya, jangan didengerin. Mereka emang suka gitu, mancing-mancing keributan. Padahal udah beberapa kali aku tegur tapi masih aja begitu, dan aku percaya kok kalo kamu sama gracia gak ada apa-apa" Kata viny
"Iya kak gpp kok, makasih ya udah percaya sama aku"
Viny berdehem sambil mengangguk
Lalu keadaan hening sampai akhirnya pesanan viny dan gracia datang.
"Oh ya kelar latihan kita jalan yuk berempat, mau gak?" Tanya viny pada ketiga nya
"Aku ikut aja" Jawab gracia
"Kalian berdua gimana?"
Desy dan viny saling pandang
"A-aku"
"Ok, aku sama shani ikut" Ucap desy, membuat shani kaget mendengar nya
"Tapi ci-"
"Udah diem aja, kata nya tadi pengen jalan. Sekarang mumpung kita diajak jalan sama kak viny yaudah sekalian aja dari pada cuma berdua doang, iya kan?"
Shani tidak menjawab, ia hanya bingung dengan ucapan desy barusan.
Kapan aku bilang gitu?. Batin shani bingung
"Yaudah kalo gitu sekarang kita tentuin mau jalan ke mana, atau kita nongkrong di cafe aja?" Tanya viny
"Kita nongkrong aja kak, sambil cerita-cerita gitu atau main game" Jawab desy
"Oh ok kalo gitu, jadi kita nongkrong aja nih. Tapi dimana?"
"Di cafe yang waktu itu kita malmingan aja kak, gimana?" Gracia pun mengeluarkan pendapatnya
"Boleh, kalian ada ide atau mau ikut ide nya gracia?"
Desy dan viny kembali saling pandang lagi
"Ikut ide dari gracia aja deh kak" Jawab desy mewakilkan
"Yaudah kalo gitu yuk kita latihan lagi" Ajak viny pada ketiga nya yang saling mengangguk
Kini keempatnya kembali ke tempat latihan setelah membayar minuman mereka tadi.
Sesampainya di tempat latihan, anak-anak tim k3 yang melihat kedatangan mereka berempat menatap heran. Samar-samar keempatnya mendengar anak-anak itu berbicara tentang mereka.
"Yang lagi pada ngeghibah cepet lanjut latihannya, atau aku bakal hukum kalian semua!" Teriak viny, membuat mereka langsung berdiri di posisi nya masing-masing
Latihan pun dilanjutkan kembali dengan tenang, sampai akhirnya setengah jam berlalu latihan telah selesai. Mereka semua langsung membubarkan diri. Ada yang masih duduk duduk santai, ada yang langsung pulang. Seperti viny, gracia, shani dan desy yang sekarang sedang dalam perjalanan ke cafe dengan menggunakan mobil viny.
Sekitar menempuh perjalanan setengah jam, akhirnya mereka sampai di cafe yang dimaksud gracia tadi. Lalu viny mengajak ketiganya untuk mencari tempat duduk.
"Lho shani" Tegur veranda yang sama-sama ada di cafe itu
"Eh kak ve, kamu disini juga?"
Ve mengangguk
"Kalian cuma berempat aja?" Tanya ve pada mereka berempat yang mengangguk
"Kak ve sendiri sama siapa disini?"
"Sendiri shan, boleh gabung gak?"
"Hmm... "
"Boleh kok kak ve, gabung aja" Saut gracia
"Bener nih?"
"Heem"
Lalu kelima nya pun kini duduk bersama di salah satu meja di cafe tersebut.
"Shan" Panggil ve ke shani
"Ya kak"
"Nanti boleh aku anter kamu pulang lagi gak?"
"Hmm boleh aja sih kak, tapi... "
"Tapi apa shan?" Ve terus memperhatikan shani yang terlihat diam
"Kenapa lu liatin gue? Gue gpp balik sendiri, atau nanti dianterin sama kak viny. Jadi lo kalo mau balik sama kak ve yaudah gpp" Kata desy yang mengerti maksud tatapan shani
"Beneran ci?"
"Iyee"
"Yaudah kak kalo gitu aku nanti pulang sama kak ve" Kata shani ke ve
"Ok, kalo gitu yuk pesen" Ajak ve pada keempatnya
Gracia yang diam terlihat tidak suka ketika ve ingin mengantarkan shani pulang.
Makan sama minum aja belum, tapi udah nawarin mau nganter pulang. Jadi nyesel ajak gabungnya. Batin gracia sambil menatap kedua nya kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
B A P E R [END]
Teen Fiction"mau cubit pipi kamu sambil bilang, aku sayang kamu" "sial, aku baper"