KEMBAR 3 || Hyunjin • Jeno • Yeji (Mau Revisi Dulu)

Chapter 6: Keanehan Abang

Sudah seminggu berlalu sejak Hyunjin tidak sengaja bertemu seseorang, yang membuatnya menjadi sedikit lebih pendiam dari biasanya.

Iyah sedikit. Sedikit doang. Gak banyak-banyak.

Mungkin orang-orang yang tidak mengenalnya tidak akan sadar dengan perubahan Hyunjin. Tapi kalau orang-orang yang sangat mengenalnya.. mereka sangat sadar.

Apalagi Yeji dan Jeno.

Setiap pagi Yeji pasti akan selalu berantem dengan Hyunjin. Tapi seminggu terakhir hanya 4 hari dalam seminggu berantemnya.

Biasanya Hyunjin tidak akan membalikkan buku catatan Yeji sebelum Yeji meminta, sementara seminggu terakhir Hyunjin membalikkannya tanpa diminta Yeji.

Biasanya jika Jeno keluar rumah Hyunjin tidak perduli, sementara semingguan ini Hyunjin selalu mengikuti kemana pun Jeno pergi. Walaupun ketempat tongkrongan Jeno pun Hyunjin tetap ikut.

Nah ini. Alasan terakhir ini yang membuat semua orang bingung.

Jeno benar-benar risih melihat tingkah abangnya, tapi Hyunjin tidak peduli.

Setiap kali ia ditanya, "lo ngapain sih ngikutin Jeno terus?"

Jawaban Hyunjin selalu, "cari suasana baru. Bosen gue gaul sama trio cabe mulu"

Yahhh walaupun begitu tetap saja tingkat kebucinan seorang Hyunjin Abraham tidak berkurang. Bahkan tidak jarang dia selalu video call dengan Heejin saat ia kumpul dengan genk Jeno. Sampai-sampai membuat Jaemin iri dan berakhir ikut video call Lia, dan akhirnya membuat Renjun kesal karena tongkrongannya menjadi tempat bucin.

Kalian mungkin bisa menebak mengapa Hyunjin berlaku seperti itu. Apalagi ini berkaitan dengan Jeno.

Yah. Tebakan kalian benar.

Kala itu, Hyunjin bertemu Siyeon.

Ralat.

Bertemu seseorang yang mirip dengan Siyeon.

Hyunjin yakin sekali orang yang ditemuinya seminggu lalu itu adalah Siyeon. Tapi entah kenapa orang itu tidak mengaku. Bahkan orang itu sama sekali tidak mengenal dirinya, Jeno juga yang namanya Siyeon.

Tapi Hyunjin benar-benar tidak percaya.

♡♡♡

Flashback

1 week ago..

Namun, baru saja ia berjalan empat langkah, langkahnya tiba-tiba terhenti oleh seseorang yang baru saja masuk ke dalam warung dan begitu tidak asing dimata Hyunjin.

Melihat seseorang itu, rahangnya tiba-tiba mengeras. Tangannya mengepal kencang. Sorot matanya berubah tajam. "Brengsek" suatu umpatan akhirnya keluar pelan dari mulut Hyunjin.

Hyunjin berjalan cepat menuju seorang wanita yang tidak asing baginya.

Ia berhenti tepat didepan wanita itu dan menatap tajam.

"Ngapain lo balik kesini?" Hyunjin bertanya dengan suara yang rendah. Dingin. Dan penuh penekanan.

Wanita dihadapannya terlihat bingung.  "Sorry? Kamu siapa?"