02

3.2K 239 26
                                    

Satu tahun telah berlalu, pengembaraan tanpa arahnya telah membuat dia mengetahui berbagai hal didunia yang didominasi lautan ini.

Meski dirinya saat ini masih dipandang sebagai 'bocah' tapi Itachi telah memenggal banyak bajaklaut yang menggangu perjalanannya. Bahkan secara tidak resmi dia telah masuk ke daftar pemburu bajaklaut seperti Nii-channya.

Namun Gadis remaja yang kini menginjak usia 15 tahun itu masih saja belum menemukan tujuan hidupnya. Yang dia lakukan hanya berjalan dan terus berjalan sambil sesekali mencoba mencari kabar dari Nii-chan angkatnya yang sudah tak terdengar lagi sejak mereka berpisah.

Perjalanan tanpa arah yang pasti, membuat Itachi menghembuskan nafasnya secara kasar, kalian tau dia sudah lelah. Yeahh dia lelah berjalan tanpa arah seperti orang gila.

'Mungkin tak ada salahnya menjadi bajaklaut.' sedikit pemikiran sableng mulai merasuki otaknya. Memang tak salah tapi sangat sulit mempercayai bajaklaut dilautan yang kejam ini bukan?

"Baiklah aku akan menjadi bajaklaut dan mendirikan armada ku sendiri." Ucap Itachi memutuskan nasipnya.

Yeah dengan semua hal yang telah dilaluinya, Itachi ingin hidup bebas dengan berlayar sesuai kata hatinya. Yeah dengan kata lain gadis bersurai hitam dengan gaya rambut ponytail itu memantapkan hatinya untuk menjadi bajaklaut.

Yeah.. meski dia akan dicap buruk karena sebagian besar bajaklaut selalu berbuat onar dan sering melakukan penjarahan.

Seperti saat ini, di sebuah pulau yang tak terlalu besar ini Itachi telah melihat keonaran dari sekelompok bajaklaut. Meski pada akhirnya kelompok itu bubar karena di bantai oleh para marine tapi tetap saja citra bajaklaut semakin buruk.

Di bekas tempat pertempuran itu Itachi berjalan pelan, hatinya pilu menyaksikan banyaknya mayat yang tidak diurus bahkan dibiarkan begitu saja seolah sebagai ajang angkatan laut untuk pamer kekuatan mereka.

Namun kedua manik mata Itachi menemukan sesuatu. Ada seseorang yang belum tewas, sekelebat ide muncul dikepalanya.

Itachi mendekati tubuh lelaki yang saat ini tengah sekarat. Diiringi tatapan yang penuh ketagutan dari kedua mata lelaki yang telah bersimbah darah, Itachi mencekram tangan lelaki itu.

"Aku akan mengubahmu menjadi Zetsu putih, dan kau akan menjadi anak buahku." Setelah mengucapkan itu, Itachi secara perlahan menyalurkan sanjutsu ke tubuh lelaki tadi sehingga tubuhnya memutih dan rambutnya menjadi hijau. Luka-luka yang tadi memenuhi tubuh lelaki itu secara perlahan menghilang. Kini lelaki itu telah berubah wujud menjadi sesosok Zetsu.

"Hamba siap melayani anda Nona Itachi." Ucap sosok zetsu putih itu.

"Dengan adanya dirimu sebagai Zetsu pertamaku, semoga kau bisa berguna. Baiklah Kita akan cari kapal lalu menggunakannya untuk melajutkan perjalanan." Itachi berjalan menuju pelabuhan sementara Zetsu mengikutinya dari belakang.

"Bersihkan kapal itu. Kita akan pakai kapal itu. Kalau bisa jangan bunuh mereka kita bisa mengunakan mereka menjadi pasukan kita." Perintah Itachi sambil menujuk sebuah kapal besar.

"Baiklah dengan senang hati, Nona." Si Zetsu tadi langsung terserap kedalam tanah dan langsung mengerjakan perintah dari Itachi.

Itachi tersenyum tatkala ada sedikit suara brisik dari dalam kapal. Meski sedikit berisik tapi tidak sampai menarik perhatian orang lain. Setidaknya tugas dari Zetsu itu sudah sesuai dengan ekpetasi.

Dengan langkah santai, Itachi mendekati kapal yang menjadi incarannya. Kapal besar berlambang singa itu tampak elegan dan mewah. Yeahh bagaimana tidak elegan dan mewah, kapal yang kini dibajak Itachi adalah kapal milik bangsawan dunia jadi sudah pasti kapalnya istimewa.

Si Mata IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang