17

1K 93 14
                                    

Mentari pagi menyapa. Saat semua orang sudah mulai terbangun dari acara tidurnya namun berbeda dengan Shirohige.

Dengan terpaksa dia harus membaringkan dirinya lagi dikasur akibat putri tercintanya memaksanya.

"Ayolah Tachi-chan. Aku sudah sehat." Tolak Shirohige.

"Iya Papa sudah sehat tapi kata Arashi Papa harus banyak Istirahat. Tadi malam Papa hanya tidur sebentar karena banyak mengobrol dengan Reyliegh-san." Tanggap Itachi.

"Hanya kurang tidur tak akan jadi masalah buatku." Balas Shirohige.

"Iya aku tau Pa. Tidak masalah bagimu tapi lukamu tak akan cepat sembuh kalau Papa tidak istirahat dengan Cukup." Tanggap Itachi lagi. "Istirahatlah dulu Papa atau aku akan memakai mataku agar Papa tertidur." Pungkas Itachi tanpa bisa dibalas oleh Shirohige.

"Baiklah." Ucap Shirohige pasrah.

"Selamat beristirahat Papa." Ucap Itachi sambil mengecup singkat dahi Papanya. Diapun langsung keluar dari Kamar sang Ayah.

"Iya Tachi-chan." Balas Shirohige sambil tersenyum.

Itachi pergi kekamarnya untuk mandi setelah selasai dia segera menuju lemari untuk mengenakan pakaiannya. Diambilnya sebuah kimono berwarna hitam dengan logo Uchiha dipunggungnya, dia berdiri didepan cermin, mengamati tubuhnya sendiri.

"Izumi." Gumam Itachi. Yeah bentuk penampilan Itachi saat ini lebih mirip ke Uchiha Izumi, sang kekasih yang dulu dibunuhnya.

Surai hitam sepinggang yang ditata seperti model rambut Izumi, tubuh mungilnya bola mata hitam dengan bulu mata lentik membuat Itachi melihat sosok Izumi dibayangan cerminnya.

Dan karena itu jugalah Itachi belum bisa membuka hatinya untuk memiliki pasangan. Dia tagut masalalunya akan terulang kembali.

"Hahhh." Hembusan nafas berat dikeluarkan Itachi. Gadis bersurai hitam itu segera melangkah keluar kamarnya.

####

"Ohayo!" Sapa Itachi yang baru keluar dari kamar Shirohige

"Ohayo!" Jawab seluruh orang diruangan itu. Mereka adalah mantan komandan Shirohige yang akan berganti nama kelompok bajaklaut sebentar lagi.

"Sesuai janjiku kemarin aku ingin membuat logo baru untuk bajaklaut kita. Ada yang bisa menggambar?" Gadis berusia 16 taun itu menatap kakak-kakaknya.

Tak ada jawaban akhirnya Itachi harus memanggil wakil kaptennya dulu.

"Arashi!" Panggil Itachi.

Seketika dari lantai ruangan itu Arashi muncul dan mengagetkan seluruh komandan pasukan dari Itachi.

"A-apa itu!" Teriak Marco lepas dari kesan kalemnya.

"Dia wakil kaptenku sekaligus sebagai raja disini Nii-chan, kau sudah bertemu dengannya kemarin. Tak perlu berteriak lah." Ucap Itachi sambil menatap Marco dengan tatapan malasnya. Sementara semua yang ada disana hanya tertawa garing.

Sebenarnya mereka cukup terkejut namun masih bisa menahan rasa kaget mereka. Tentunya melihat orang yang muncul secara tiba-tiba dari lantai bukanlah sesuatu yang bisa disebut normal kan.

Oke kembali ke cerita.

"Arashi buatkan aku logo baru untuk armada besar kita." Pinta Itachi.

"Mengapa tidak memakai logo kita saja Nona." Tanya Itachi.

" Aku ingin tetap mengibarkan bendera Papa, ya walaupun aku akan memberi sedikit modifikasi sih." Jelas Itachi pada Arashi. "Apa kau bisa Arashi?"

"Tentu saja Nona." Jawab Arashi, "Akan saya persiapkan beberapa Desainya kalau sudah siap saya akan berikan kepada Anda." Tubuh Arashi kembali terserap ke lantai.

Si Mata IblisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang