Aku mengambil jubah musim dinginku, bergegas untuk menyusul Edmund. Tanpa membersihkan diri. Entah mengapa, bagi seorang Putri, aku lebih mementingkan jubah musim dingin daripada kebersihan. Kupikir dalam keadaan seperti ini, Helenapun pasti mengampuniku.
"PRINCESS SCARLET yang terhormat. kalau-kalau kau belum menyadari retinaku belum terdaftar. Padahal hari ini aku resmi menjadi pengawal serta pelatih resmimu. Tidak usah euforia. Aku tau, aku yang terbaik dari yang terbaik "
"Sial, sial, sial " gumamku, kemungkinan terburuk dari yang terburuk akhirnya menjadi kenyataan. Aku mungkin akan mati 10hari, 1 bulan atau 2 bulan dihitung dari hari ini. Sudah kubilang berkali-kali aku tidak butuh pengawal kepada Edmund. Rupanya telinga ayahku sudah tak berfungsi.
"Kau akan mendapatkan amnesti jika kau membuka pintu ini Princess Scarlet. Haruskah aku memanggilmu dengan princess?"
Rubah ini entah bicara apa. Amnesti? Apa aku melakukan suatu tindak pidana? Apa dia mabuk di pagi hari karna akan menjadi pengawalku? Kalau benar begitu, seharusnya Helena gantung diri saja, dengan begitu Aku lebih merasa terhormat daripada dia memaksakan diri.
"Princess Scarlet, kau tau kesabaranku sangatlah banyak jumlahnya"
Dasar rubah betina. Helena tidak seharusnya mengancamku. Tindakan yang sia-sia. Aku bahkan sudah tidak bisa menghitung dalam hidupku sudah berapa kali ancaman dating kepadaku.
"Princess Scarlet kesayanganku, mungkin kau belum tahu bahwa tepat disampingku seorang pria Ferrum berdiri"
Dasar Raja bodohhh, buat apa pintu ini memakai kunci retina kalau bahan dasarnya Logam Bagi klan yang bukan berasal dari klan Metallicum, istana ini sangatlah kontraproduktif . Tidak layak untuk huni. Sejauh matamu memandang di kastil utama ini, matamu akan menemukan logam yang berceceran. Sangat tidak menguntungkan.
Kuletakan kembali jubah musim dinginku, aku bahkan belum mempersiapkan apa-apa selain jubah musim dinginku sampai Malaikat Maut menjemputku. Dengan sangat terpaksa, kubukakan pintu untuknya sebelum pria Ferrum membukanya.
" selamat pagi Princess Xeverius ? Princess Scarlet ? Yang mana yang harus kusebut sebagai pengawalmu"
Helena berbicara dengan bola matanya yang mengelilingi kamarku. Mencari tanda-tanda bahwa aku akan kabur. sepertinya Ayahku sangat mengetahui apa yang akan aku lakukan dan memberitahu Malaikat maut ini.
"Aku baru tahu, ternyata kau sangat suka retorik " jawabku acuh tak acuh.
"Baiklah, sesuai permintaanmu akan kupanggil kau, Scarlet "
Sudah kuduga dia tidak berniat mendengarkanku. Pria Ferrum lantas segera disuruh pergi saat kubukakan pintu untuk Malaikat Maut ini. Seperti benda yang sudah tidak digunakan lagi oleh Helena, pria ini langsung dibuang begitu saja.
"Ngomong-ngomong tentang kegiatan princess kerajaan . Kau pasti sudah tahu agendamu hari ini kan? "
Helena bicara sambil berjalan melewatiku. Ia memandangi kaca besar yang menghiasi sebagian kamarku. Aku tau, pemandangan yang disuguhkan oleh kaca besar sangat menakjubkan. Pemandangan air terjun yang sedang membeku. Pemandangan ini hanya bisa ditangkap melalu mata klan Protector.
"Berlatih lagi? " jawabku sambil memandangi belakang tubuh Helena, dipikir-pikir dia sudah sangat cukup umur untuk menikah. Terlambat bahkan. Tapi aku tak pernah sedikitpun melihat Helena menjalin hubungan dengan seseorang, barangkali dia mau mati sendirian.
"Kalau-kalau kau belum menyadari betapa Pandirnya dirimu.. " Helena berbalik badan ke arahku. Menatapku dengan mata Ambernya.
"Apa kau sedang membuat pernyataan tentang dirimu? Yang kutahu tugas pengawal harusnya memberitahuku agenda apa saja yang harus kulakukan bukan malah menanyakan"
Aku menatapnya tanpa emosi, setiap hari aku mencoba untuk menahan emosi ku layaknya Putri kerajaan dimana emosi tidak boleh terbaca. Walaupun aku terlahir dengan didikan seperti ini, entah kenapa aku sering lepas kendali. Aku jadi bertanya-tanya 'haruskah aku mengulangi pelajaran tentang tata krama?'
"Beberapa hari lagi akan ada kunjungan dari kerajaan Sahara, membahas aliansi yang akan dijalani. Tugasmu membuat aliansi itu lebih menguntungkan kerajaan kita " jawab Helena datar padahal tugasku amatlah berat, dirinya sendiri mungkin tidak bisa menjalaninya.
"Bicara tentang keuntungan . Kerajaan Sahara tidak bisa kita bandingkan dengan kerajaan Xeverius bukan? Sahara amatlah kecil. "
"Setidaknya, jumlah militer kita bertambah satu Klan Harenae, kalau aliansi ini berjalan mulus"
Kerajaan Sahara terletak di bagian timur dari kerajaan Xeverius. Letak kerajaan nya sangat jauh dari kerajaanku meskipun beberapa dari kami bisa mengirai, tetap bisa terbilang jauh. Pada siang hari disana seperti masuk ke dalam oven, suhunya bisa mencapai 40 derajat celcius kemudian pada malam hari seperti masuk ke dalam kulkas. Itu karena Pasir dan batu memang bisa menyerap panas dengan cepat. Pasir dan batu juga dapat melepaskan panas dengan cepat. Ini artinya, saat matahari masih bersinar, pasir dan batu di padang pasir akan menyerap panas dengan cepat. Akibatnya, padang pasir akan terasa sangat panas. ketika matahari tenggelam dan hari berganti menjadi malam, dengan cepat panas tadi akan dilepaskan, yang membuat suhu padang pasir menjadi dingin. Yang kuketahui dari peta, Kawasan kerajaan Sahara meliputi banyak gurun pasir.
Setiap kerajaan bangsa Endless di planet bumi ini, memiliki satu klan yang mendominasi kerajaan tersebut terkecuali kerajaan Xeverius. Disini tidak ada yang mendominasi. Ada berbagai macam klan terkecuali yang baru saja disebutkan Helena. Kami tidak memiliki Klan Harenae dikarenakan Kerajaan Sahara mengisolasi diri dan tidak membiarkan klannya keluar dari kerajaannya. Menurut info yang kudapatkan, Ratu Neema baru saja wafat kemudian digantikan oleh anaknya yang bernama Abena. Abena inilah yang membebaskan kerajaannya dari isolasi yang dibuat oleh Ratu Neema.
"Rupanya sang Raja bisa merayu Ratu Abena yang malang"
"Atau Ratu Abena yang berhasil membujuk Raja kami?"
"Mungkin saja. Seseorang yang kesepian kadang memerlukan kehangatan dari wanita seliar Abena"
"Apapun itu, aku tidak peduli. Pastikan semua berjalan lancar dikarenakan Ratu Abena sendirilah yang akan datang. Ini sekaligus akan menjadi pejamuan makan malam, ingat-ingatlah tentang table manner " Helena berbicara sambil berjalan keluar dari kamarku.
"Kalau-kalau kau tidak menyadari Helena, daya ingatku lebih kuat daripada kau " aku menohok nya.
"Aku percaya itu, Princess Scarlet."
Seketika aku melupakan untuk menyusul Ayahku. Aku rasa kalau ada selusin klan yang sejenis denganku, Ayahku akan baik-baik saja lagipula sang Raja tidak mungkin membunuh anak penerus takthanya namun entah kenapa diam-diam kupanjatkan doa, semoga ia selalu baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsa Endless
FantasyYa benar kaum Protector tidak bisa di serang, setiap kali diserang akan terus terpantul . Sayangnya jumlah Kaum Protector hanya 0,9% dari jumlah kami, Bangsa Endless.