CHAPTER 10

965 148 0
                                    

Dont Forget to vote and comment!

Flashback on

Terus terulang-ulang kalimat Jongin yang membuat Yoongi berfikir keras, ia ingin menanyakan hal itu pada Jongin, namun rasa gengsinya terlalu tinggi untuk sekedar menanyakan maksud dari kalimat ambigu yang Jongin ucapkan beberapa waktu lalu.

Ia melirik singkat ke arah Oma Seungwan yang tengah duduk melamun di bangku deretan rumah sakit, hanya untuk kali ini dirinya berani lancang kepada Oma Seungwan karena sungguh ia sangatlah penasaran dengan Seungwan yang seperti ini.

Dengan memberanikan diri menghampiri Oma Seungwan, Yoongi menepuk pundaknya perlahan.

"Oh? Ada apa Nak Yoongi?" Tanyanya pada Yoongi yang sekarang sedang bingung mengutarakan suaranya.

"Saya ingin tanya sesuatu ke Oma, boleh? Tapi saya mohon Oma jawab dengan jujur pertanyaan saya." Ujar Yoongi memberanikan diri.

Oma Seungwan mengangguk ragu mengiyakan kalimat Yoongi.

"Saya mau denger seluruh cerita Seungwan dari dulu sampai sekarang." Ucap Yoongi begitu cepat.

Oma Seungwan memandang Yoongi yang sekarang duduk di sampingnya. Dengan ragu, Oma Seungwan menceritakan seluruh kisah Seungwan.

Yoongi hanya melongo antara percaya tak percaya mendengar cerita yang Oma Seungwan tuturkan padanya. Jadi inikah penyebabnya? Ia harus pura-pura tak mengetahui apapun di depan Seungwan. Walapun konsekuensinya Seungwan akan begitu marah kepada Yoongi jika tau Ia menanyakan hal ini dengan lancang, Yoongi tak perduli.

Flashback off

"Aku kangen papa."

Yoongi terdiam sesaat lalu mengambil handphonenya di dalam saku, menelepon seseorang. Sementara Seungwan hanya bisa memperhatikan kegiatannya menelepon orang.

Setelah menelepon sebentar, Yoongi kembali duduk memperhatikan Seungwan. Seungwan yang menyadari tatapan Yoongi terus menuju ke arahnya memilih memalingkan wajahnya melihat keluar jendela.

Tidak lama kemudian, seseorang masuk ke dalam ruangan Seungwan membuat Seungwan cukup terkejut, pasalnya sebagian tubuh orang itu tertutupi oleh boneka tupai raksasa yang bahkan besarnya melebihi besar Seungwan.

Seungwan tentu tahu ini ulah siapa, lelaki dihadapannya yang tengah mengeluarkan uang dari dompetnya, siapa lagi kalau bukan Yoongi.

"Yoon, loe gak liat berapa banyak boneka yang loe kasih ke gue? Ruangan ini bisa-bisa tenggelem sama boneka kalo loe terus-terusan buang duit cuma buat beliin gue boneka." Omel Seungwan kepada Yoongi.

"Ini yang terakhir gue janji, yang ini harus, wajib, kudu, mesti loe pake." Ujar Yoongi serius. Sangking seriusnya, Seungwan ingin melemparkan bantalnya ke wajah Yoongi.

"Buat apa lagi boneka segede gaban itu Yoon, astaga." Ucap Seungwan frustasi.

"Peluk."

Seungwan terdiam, mencerna satu kata yang keluar dari mulut lelaki paling menyebalkan menurutnya.

"Loe peluk boneka itu kalo loe sedih, seneng, kesel atau marah. Loe kan gak suka gue deketin, ya anggap aja boneka tupai itu gue." Jawab Yoongi.

Ingatan Seungwan kembali ke masa silam dimana ia masih bersama dengan Papa kesayangannya sebelum peristiwa naas terjadi pada Papanya.

"Papa, sebelum Papa pergi tugas, Wannie mau kasih boneka ini ke Papa." Ujar Seungwan kecil kepada Papanya yang akan berangkat dinas ke luar kota. Seungwan kecil memberi sebuah boneka tupai yang ukurannya hanya sebatas lengan Papanya.

"Okee, Papa terima ya sayang. Papa bakal peluk boneka ini kalau kangen sama Wannie. Boneka tupai ini kan mirip tuh sama Wannie. Idungnya gede, bibirnya kecil." Ujar Papanya tersenyum lalu beralih memeluk Seungwan kecil sebelum ia benar-benar pergi.

Hiks hiks hiks

"Loh, Wan kok nangis."

Yoongi keheranan begitu melihat Seungwan menangis begitu nyaring sambil memeluk boneka pemberiannya.

"Aduh, Wan jangan kenceng-kenceng. Ntar ada yang denger dikira gue ngapa-ngapain loe."

Percuma, bukannya berhenti tangisan Seungwan semakin menjadi.

Ceklek

"Loh, ini Seungwan kenapa nangis? Loe apain dia, Min Yoongi?!"

Habislah kau Min Yoongi, pasti setelah ini Yoongi akan disidang oleh ketiga sahabat Seungwan. Siapa lagi kalau bukan Joohyun, Seulgi, dan Sooyoung yang sekarang sudah memberikan tatapan membunuh ke arah Yoongi. Tidak lupa, ternyata mereka membawa serta kekasih masing-masing, ya siapa lagi kalau bukan anak Bangtan.

"Bang Yoongi bisa jadi bucin gini ya ternyata."-Jimin

"Gak liat ini ruangan penuh boneka? Wkwk" -Seokjin

Sementara Seungwan terdiam kebingungan. Ayolah, selama ini semua orang hanya melihat Sisi Seungwan yang dingin, jutek, dan gahar. Lalu mau dikemanakan image Seungwan sebagai perempuan strong dan cool kalau mereka melihat Seungwan yang seperti anak kecil tengah menangis bersama boneka di pelukannya?

🔜CHAPTER 11

• Mari kenalan sama boneka Seungwan

• Mari kenalan sama boneka Seungwan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menjauh ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang