Pintu ruangan keluarga kembali terbuka, menampilkan seorang wanita yang tadi memutuskan keluar, matanya mengalir bulir-bulir bening tanda kesedihannya. "Bunda minta maaf, Yoon"
Yoongi berdiri, pastinya Hara mengikuti. Hara memperhatikan wajah Yoongi lamat-lamat, namun tak menemukan ekspresi berarti dari sana. Yoongi tak mengatakan apapun, ia hanya melangkah keluar setelah menunduk hormat kepada kedua orang tuanya.
Yoongi berjalan tenang, dengan Hara yang masih dalam genggaman tangannya. Hara pun belum tau apa yang dipikirkan Yoongi sekarang, entah suaminya itu mampu memaafkan atau tidak, tapi Hara pasti sudah tau jawabannya.
Yoongi selalu memaafkan mereka dengan segala pengorbanan yang diberikan.
Yoongi dan Hara tiba di kamar mereka, sang istri menatap genggamn tangan yang dilepas Yoongi. Sementara suaminya, menduduki pinggir kasur, menunduk dalam. Hara mendekat, berlutut sambil mengelus pelan pipi Yoongi lembut. Hara melihat cairan bening keluar dari mata Yoongi.
"Mereka.....tidak menyayangiku" lirih Yoongi mampu membuat dahi Hara mengernyit.
"Kamu sendiri tau, orang tua menyayangi anaknya itu gak perlu alasan kan? Tapi kenapa mereka harus tau dulu jika aku yang selama ini berbuat segalanya? Aku tau semua pengorbanan aku jadi gak sia-sia, tapi yang aku mau mereka sayang sama aku karena aku anak mereka, karena mereka sebab aku ada di dunia ini"
Hara memajukan tubuhnya, memeluk Yoongi dengan penuh kasih sayang, membiarkan Yoongi membasahi pundaknya. Hara ingin Yoongi merasakan kenyamanan yang belum pernah ia rasakan dengan baik seumur hidupnya.
Tapi lama-kelamaan, kepala Yoongi makin memberat di pundak Hara. "Kak...."
Hara melepas pelukannya, Yoongi telah memejamkan matanya. Air mata menetes dari mata Hara, rasa takut menggeluti hatinya. Hara naik ke ranjang, kemudian menopang kepala Yoongi menggunakan pahanya, "Kak Yoongi.....jebal...."
Sepersekon kemudian, Hara makin takut dengan darah yang mengalir pelan dari hidung Yoongi. Wajah Yoongi itu terlihat sangat pucat, bibir Hara kini meneriakkan siapapun yang bisa ia mintai tolong. Sekalipun itu menyangkut orang tau Yoongi.
"Kak Yoongi kenapa Kak?!" seru Hyunjin matanya membelalak kaget. Begitupun Jaemin yang berlari gerabak-gerubuk, langsung sigap memapah kakaknya itu dibantu Hyunjin. Mungkin, Yoongi benar, orang tuanya sebenarnya tidak menyayanginya, entah apa alasan yang cocok untuk itu.
Jaemin mengambil kendali mobil, di sebelahnya ada Hyunjin mendampingi, di kursi penumpang ada kakaknya yang sudah tak sadarkan diri, dengan istrinya yang masih terisak. Ketiganya panik, apalagi Hara yang terlalu takut akan keadaan Yoongi.
Setibanya di rumah sakit, tubuh ringkih Yoongi dibaringkan di brankar, dokter langsung memberikan pertolongan terbaiknya. Hara berusaha membantu mendorong brankar Yoongi, sementara dokter sibuk memasangi masker oksigen pada Yoongi untuk menunjang nafasnya. Pria itu perlahan menghilang tertelan pintu IGD.
Hara duduk di kursi tunggu, mengusap wajahnya frustasi. Sebelumnya, keadaan Yoongi memang begitu tertekan, Hara sendiri gak tau bagaimana hidup Yoongi jika Ayahnya tidak menikahinya dengan pria bermarga Min itu.
"Kak....Ayah dan Bunda....mereka pergi dari rumah, Ayah....tadi dijemput perempuan itu, Bunda katanya ingin mencari angin, menenangkan diri" sahutan dari Hyunjin itu mampu mengubah atensi Hara menjadi mengarah pada remaja manis itu.
"Kalian....sayang sekali dengan Kak Yoongi ya?"
Jaemin dan Hyunjin mengangguk semangat bersamaan. "Kak Yoongi orang yang paling mengerti kami" ucap Hyunjin pelan.
"Kak Namjoon hanya iri padanya, karena Kak Yoongi itu selalu menjadi yang paling berprestasi di sekolah. Sekolah mengenalnya sebagai adik Yoongi, dan Kak Namjoon membencinya. Bahkan, Kak Namjoon tidak suka dengan keberhasilan Kak Yoongi sekarang" jelas Jaemin, membongkar semua yang ia tau.
![](https://img.wattpad.com/cover/213338853-288-k797013.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
he is Yoongi [END]
Acak"kau tak pantas kusebut Kakak!" "kau tidak mengerti kami semua!" "Yoongi harus berbuat apalagi agar kalian melihat pengorbanannya?!" Yoongi hanya menjalani tanggung jawabnya sebagai anak pertama, anak sulung yang harus menghidupi keluarga dan adik-a...