"kau tak pantas kusebut Kakak!"
"kau tidak mengerti kami semua!"
"Yoongi harus berbuat apalagi agar kalian melihat pengorbanannya?!"
Yoongi hanya menjalani tanggung jawabnya sebagai anak pertama, anak sulung yang harus menghidupi keluarga dan adik-a...
"Gausah, katanya kamu harus mendonorkan ginjal itu, cepat sanah kembali, aku bisa sendiri"
Setetes air mata jatuh dari mata Hara, matanya mengedar menatap seluruh kamarnya dan Yoongi itu. Semua kenangan bagai berputar kembali di kepalanya, dimulai dari ia pertama kali bertemu Yoongi, hingga momen terakhir ia mengantar Yoongi di dalam pelukannya menuju kebahagiaan.
"Aku banyak menyusahkanmu, berkali-kali kamu harus gak masuk kuliah buat nemenin aku, jadi....tolong, Bae...jangan usahakan lebih, jika yang bersangkutan sudah menyerah dengan semua ini. Aku hanya ingin mengukir kebersamaan bersamamu sampai nanti aku mati, dan setelahnya kau bisa hidup bahagia bersama seorang pria yang mampu menemani kamu lebih lama."
"aku mencintaimu, Kak....gak peduli sudah berapa kali aku gak masuk kuliah, selama itu buat kamu! Cuman kamu lelaki terbaik di dunia ini"
"Terima kasih karena sudah mau menikah dengan orang sepertiku, percaya sama aku, kalau aku bahagia hidup bersama denganmu. Meskipun itu hanya dalam waktu yang singkat, tapi aku sangat berterima kasih pada Tuhan telah mengirimkan kamu buat aku. Jangan nangis, Bae....aku akan bahagia. Aku pergi, bukan karena aku tidak tau perasaanmu. Bahkan, aku gak bisa menceritakan bagaimana aku mencintaimu, itu bahkan lebih dari alam semesta ini."
Greb!
"Oppa...." lirih Hara pelan, saat tubuh seorang pria mendekapnya dari belakang. Pria itu membalikkan tubuh Hara, dan akhirnya bisa melihat wajah Hara yang telah basah akan air mata.
"Kok menangis? Kamu kan udah janji tadi kalo kesini gak akan sedih hm?" Seungyoun menghapus lembut air mata di wajah Hara.
Hara tersenyum, "maaf....rasanya--"
Seungyoun mendekap Hara lagi, ingin sekali menghapus luka di hati Hara. Namun, mungkin tugas yang cocok untuknya adalah membuat rasa cinta Hara padanya, agar cinta pada Yoongi itu bisa pudar perlahan.
"Aku suamimu sekarang ingat? Biarkan aku membuatmu mencintaiku, seperti Yoongi yang telah membuatmu begitu tidak ingin kehilangannya."
"Kata Kak Yoongi, kamu lelaki baik yang bisa menjagaku lebih darinya" ujar Hara sambil tersenyum meredakan sedihnya perlahan.
Seungyoun mengelus lembut kedua pipi Hara, perlahan memajukan wajahnya ke wajah Hara, hingga ia bisa merasakan deru nafas Hara. Seungyoun mencium bibir Hara lembut, menyalurkan rasa cintanya pada gadis itu lewat ciuman manisnya.
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Jaehee dan Taeyong sudah memilih jalan hidupnya sendiri, keduanya menolak pertolongan yang ditawarkan Hara. Mereka memilih hidup sendiri, dan berharap agar Hara tidak usah memikirkan mereka lagi.
Hara memaklumi, sebab permintaan Yoongi bukan sebuah paksaan. Seperti mereka yang selalu memaksa Yoongi berkorban.
Yang penting sekarang, Yoongi bahagia. Sebagai balasan atas segala pengorbanannya, semua orang menuruti permintaannya, termasuk Hara yang menjalankan semua permintaan Yoongi, termasuk menikah dengan seseorang pilihan Yoongi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tunggu aku di cerita selanjutnya, eh....iya boleh dong...aku minta pesan dan kesan kalian.