"Cepat nyalakan api!"
Kania tersentak, kemudian menolehkan atensinya pada sekelilingnya. Ia harus melakukan sesuatu agar bisa terlepas dan segera pergi dari sana.
Para prajurit mulai berhamburan membawa obor, berniat membakar mereka semua.
Ditengah-tengah berpikir kerasnya, tiba-tiba dentuman keras terdengar dari luar. Lalu Kania menoleh pada Zora, wanita itu tersenyum dan mengangguk pelan seolah itu semua memang sudah direncanakan.
Kania juga bisa melihat bahwa Dasha dan Mira memejamkan matanya. Kania dapat menyimpulkan bahwa kedua wanita itu tengah sekuat tenaga menggunakan kekuatannya.
"Ada apa diluar?! Cepat periksa!" titah pemimpin itu.
Para prajurit yang tadinya akan membakar mereka, langsung bergegas keluar dan memeriksa apa yang sedang terjadi. Sementara itu, sang pemimpin hanya menggelengkan kepalanya, menahan rasa gelisahnya.
"Kita tidak bisa berlama-lama menunda ritual ini. Dia akan marah besar."
Pemimpin itu kemudian menunjuk para wanita untuk segera beraksi. Namun langkah para wanita itu terhenti ketika melihat mereka yang tadinya diikat kini sudah terlepas.
"Hey! Beraninya kalian! Tangkap mereka!"
Para wanita itu tidak berani melangkah, terlihat dari tatapan mereka semua bahwa mereka ragu.
"Kalian sedang apa hah?! Cepat tangkap!"
Bukannya maju, mereka malah berjalan mundur. Pemimpin itu semakin terlihat gusar. Sedangkan Dasha dan Mira tersenyum senang.
"Mereka gak bisa lawan kita. Mereka tahu kekuatan kita."
Sang pemimpin itu ditambah semakin gusar saat para prajuritnya tidak kembali sejak tadi.
"PRAJURIT! PRAJURIT!"
"Baiklah, kalian akan saya kalahkan dengan tangan saya sendiri!"
Saat pria itu berjalan mendekati mereka, datang sesosok makhluk hitam berbadan besar menghadang pria itu.
Tatapannya tajam berwarna merah menyala, dan giginya runcing. Menatap penuh amarah pada pria itu.
"MANA MAKANANKU?!"
"M-maaf, saya akan segera menyerahkannya, anda j-jangan marah, saya mohon..."
"AAARGH! SAYA TIDAK BISA MENUNGGU LEBIH LAMA!! KAMU SAJA YANG AKAN JADI MANGSAKU HARI INI!!"
"T-tidak! Mereka yang harusnya jadi tumbal, bukan saya!"
"SAYA TIDAK PEDULI!!!"
Makhluk itu kian mendekati sang pemimpin yang sudah mulai ketakutan. Dasha dan Mira tersenyum penuh kemenangan, begitupun dengan Zora, Kania dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure in Another World
HorrorSEQUEL 'THE VILLA'. Judul awal 'Her and The Devil'. Kisah mereka belum sepenuhnya selesai, masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Kania dan teman-temannya terpaksa harus kembali ke Villa itu dan masuk ke alam lain melalui portal di balik pin...