"Gue sama Nala ke depan dulu ya, kalo ada apa-apa telefon aja," ujar Lala.
Lala dan Nala pun melangkah pergi meninggalkan Kania dan Zora dalam suasana canggung.
"Lo mau ngomongin apa?" tanya Kania to the point.
Zora terkekeh, "Jangan sok dingin gitu deh, Kan. Gue juga inget kok kejadian di mimpi itu, bukan lo doang."
Kania memejamkan matanya dan menghela napas berat, "Gue gak bisa lama-lama. Kalo emang ada yang pengen lo omongin, bisa langsung aja 'kan?"
Senyum Zora luntur seketika, "Ah, oke-oke. Gue paham. Sorry, udah ganggu dan buang-buang waktu lo."
"Ehㅡ gak gitu maksud gue."
Zora tersenyum, "Gue cuma pengen ngobrol sebentar kok sama lo. Tentang mimpi ituㅡ gak apa-apa 'kan?"
Kania terdiam sebentar, sampai akhirnya menganggukkan kepalanya dua kali.
"Gue bener-bener masih inget lo, Kania. Gimana perjuangan lo buat bebasin Nancy sama ibunya. Gue gak lupa, beneran. Lo ragu ya sama gue?"
Kania menoleh, "Bukan gitu. Gue cuma masih mencerna kejadian mimpi itu, semuanya kayak nyata buat gue. Ditambah temen-temen gue yang lain gak tau apa-apa."
"Gue jugaㅡ lagi berusaha buat ngelupain mimpi itu. Terus-terusan larut dalam mimpi buruk itu 'kan gak baik, apalagi sampe kepikiran terus," tambahnya.
Zora mengangguk, "Gue ngerti sih. Cumaㅡ apa lo gak mau nyari tahu dibalik semua itu?"
Kania mengernyit, memberikan tanda bingung pada Zora, "Maksudnya?"
"Eh, nggak. Gue asal ngomong doang tadi," jawab Zora.
Apa mimpi itu ada kaitannya sama sesuatu? Kania menggelengkan kepalanya. Berusaha menepis semua pikiran negatif yang muncul di dalam pikirannya.
Semua kejadian itu cuma kebetulan. Dan Zora juga paling hanya mimpi hal yang sama dan bukan berarti mimpi itu nyata 'kan? Kania menghela napas, lagi.
"Oh iya, gue juga mau nanya. Reaksi temen-temen lo pas nyeritain mimpi itu, gimana?" tanya Zora tiba-tiba.
"Ya lo juga tau, lah. Mereka bilang itu cuma mimpi, dan gak ada kaitannya sama kondisi koma gue. Mereka juga nyuruh gue buat cepet-cepet ngelupain mimpi itu, katanya sih biar gue tenang aja."
"Emang lo gak tenang, sehabis bangun dari koma?" tanya Zora, lagi.
Kania mengangguk, "Gue ngerasa janggal. Ada sesuatu yang kerasa banget anehnya, tapi gue juga gak tau. Tapi di sisi lain, gue juga lega pas tau kalo Nancy itu kakak kandung gue dan tinggal serumah sama gue."
"Bagus dong. Terus temen-temen loㅡ apa ada tingkahnya yang aneh?"
"Ada sih. Waktu pertama bangun, gue 'kan bingung tuh, terus nyebut satu-persatu nama yang ada di mimpi, selain mereka. Aldi bilang gak punya kembaran, tapi dia tadi malem ngaku kalo dia emang punya kembaran. Aneh 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adventure in Another World
HorrorSEQUEL 'THE VILLA'. Judul awal 'Her and The Devil'. Kisah mereka belum sepenuhnya selesai, masih banyak misteri yang belum terpecahkan. Kania dan teman-temannya terpaksa harus kembali ke Villa itu dan masuk ke alam lain melalui portal di balik pin...