[32] : Adventure in Another World

5.9K 879 146
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"PASIEN KAMAR 350 TELAH SADARKAN DIRI."

Samar-samar, Kania mendengar suara beberapa orang dan grasak grusuk disekitarnya. Apa yang terjadi?

Seorang dokter masuk bersama beberapa suster. Dan Kania masih tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya. Apakah ia telah kembali ke dunia yang seharusnya? Bagaimana teman-temannya?

Dokter memeriksa keadaan Kania dengan di bantu oleh beberapa suster. Setelah beberapa menit, akhirnya mereka pergi dan menyisakan Kania yang masih terbaring lemah di atas ranjang pasien.

Kini, Kania sudah bisa membuka mata dengan sepenuhnya dan bisa melihat sekelilingnya dengan jelas.

Ruangan serba putih, aroma obat yang menyeruak dengan sangat kuat, seorang dokter dan beberapa suster membuat Kania mengernyit bingung. Bukannya gue tadi ada di ruangan merah? Kok bisa di sini?

Kania bangun, berusaha mendudukkan dirinya. Matanya menyapu seluruh ruangan, dan berhenti saat melihat pemandangan indah dibalik jendela dekat ranjangnya.

Kalau benar ia sudah kembali, dimana teman-temannya? Apakah mereka juga selamat?

BRAK

Kelima orang yang familiar bagi Kania datang bagaikan sebuah jawaban untuk segala pertanyaannya.

"Ya ampun Kania! Akhirnya lo bangun juga, kami udah khawatir banget sama lo tau gak? Huhu," ucap Putri.

"Untungnya lo bisa bangun, lo koma selama sebulan tau gak? Selama itu lo tidur!" ucap Silva.

Kania mengernyit, "K-koma? Kalian gak apa-apa 'kan?" tanya Kania.

"As you see, kami baik-baik aja, ya meskipun kami juga baru bener-bener sehat dan pulih," jawab Rafa dan Kania yang mendengarnyapun mengangguk pelan.

"Oh iya, gimana keadaan yang lain? Baik-baik aja 'kan?" tanya Kania, lagi.

Kelima temannya langsung memasang raut bingung dan saling bertatapan.

"Yang lain? Maksud lo apa Kan?" tanya balik Aldi.

"Kembaran lo, Aldo sama temen-temennya. Gimana? Mereka baik-baik aja?"

Aldi terkekeh pelan dan nampak agak gugup, "S-sejak kapan gue punya kembaran? Gue itu anak tunggal. Lo juga udah tau kali."

"Iya, aneh lo Kania. Waktu kecelakaan, kita cuma berenam kok," tambah Arka.

"Kecelakaan? Kecelakaan apa?" tanya Kania, lagi.

"Lo gak amnesia 'kan? Sebulan yang lalu, kita rencana liburan. Gue milih jalan sepi gitu, deket hutan juga. Tujuannya sih biar menghindari macet. Eh karena waktu itu malem-malem, gue ngantuk juga, kita kecelakaanㅡ mobil kita masuk jurang. Lo gak inget?"

Adventure in Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang