Chapter 11

99 24 161
                                    

Para peserta kemudian membuat tim yang terdiri dari 3 tim.

Tim satu dipimpin oleh Zhen Chen dengan 2 anggota timnya. Sementara tim 2 dan 3 juga memilih 2 anggota untuk masing-masing tim.

Setelah selesai membentuk tim, mereka dibawa ke departemen dekorasi kerajaan untuk mengenal orang-orang di sana serta menjadikan beberapa diantara mereka bergabung dalam tim mereka. Sementara juri pergi meninggalkan tempat.

"Perkenalkan namaku Mo Zhu."

"Dan namaku Meng Jun."

"Namaku Zhen Chen. Senang berkenalan dengan kalian dan mari kita bekerja sama hingga akhir dengan baik." Kata Zhen Chen.

"Kau sungguh luar biasa, pengetahuanmu akan bunga sungguh hebat. Apa kau bekerja di bidang itu?" tanya Mo Zhu penasaran.

"Benar... keluargaku memiliki lahan bunga dan sudah bekerja di bidang itu selama turun-temurun jadi aku sedikit banyak mengetahui hal-hal terkait bunga," jelas Zhen Chen kemudian.

"Turun-temurun? Zhen... Tunggu!? Kau dari Keluarga Zhen? Keluarga bunga yang sangat terkenal di Kota Yunnan-Fu?" tanya Meng Jun.

"Hmmm...."

"Wahh! Tidak heran kau begitu hebat," ujar Mo Zhu tersenyum.

Setelah kenalan dan menetapkan anggota tim dengan bagian departemen dekorasi kerajaan. Zhen Chen serta kedua temannya meminta orang dari kerajaan untuk menjelaskan orang seperti apa putra mahkota. Seperti sikap atau karakter, warna kesukaan, kebiasaan serta hal yang tidak disukai dan hal lainnya. Dengan begitu akan memudahkan Zhen Chen memikirkan dekorasi seperti apa yang akan memuaskan putra mahkota.

"Taizi orang yang baik, setia juga ramah. Selain itu wajahnya sangat tampan dengan tubuh yang tinggi,"

"Juga, taizi menyukai warna polos seperti putih, biru, hijau atau abu-abu dengan sedikit corak."

"Benar, taizi sering menggunakan warna pakaian itu di istana."

"Mengenai hal yang disukai... tidak ada yang tahu pasti. Taizi setiap hari hanya melakukan tugasnya seperti membaca di ruang teh, bermain catur, memanah, berlatih pedang sisanya hanya mengerjakan tugas resminya."

Zhen Chen, Mo Zhu dan Meng Jun saling bertukar pandang setelah mendengar hal yang disampaikan anggota tim mereka.

Tampak mereka belum menemukan titik poin yang membuat mereka puas.

Sementara waktu terus berjalan dan hari semakin sore tapi mereka masih disibukkan dengan rapat tim.

Mereka semua mengeluarkan pendapat sebaik mungkin dengan Zhen Chen yang mendengar dengan seksama tanpa mengatakan apa-apa atau memotong hingga malam tiba.

"Baiklah, karena sudah malam lebih baik semuanya kembali dan istirahat dan lanjutkan besok pagi,"

"Semua sudah bekerja keras. Terima kasih atas bantuan kalian semua." Ujar Zhen Chen lagi.

"Ayo kita kembali." Ajak Meng Jun.

Zhen Chen dan kedua teman barunya keluar dari istana dengan wajah yang kelelahan. Tepat di luar gerbang, Zhen Chen melihat Zhen Xian berdiri dengan membawa lentara yang tergantung di ujung kayu. Segera dia menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Tentu saja menjemputmu." Jawab Zhen Xian.

Zhen Chen mengambil lentera dari tangan Zhen Xian dan menghangatkan kedua tangan adiknya.

"Ehemm... ehemm... Zhen Chen, apa dia kekasihmu?" tanya Mo Zhu penasaran.

"Tidak kusangka dengan wajah kalem itu kau punya kekasih." Tambah Meng Jun.

Eternal Spring (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang