“je? lo nangis?”
gue reflek langsung ngelap air mata gue terus menggeleng ke arah yeonho, “nggak, tadi bulu mata gue masuk. kan bulu mata gue lentik.” elak gue diselingi kesombongan yang fakta.
yeonho nyubit hidung gue yang merah, “hidung lo merah.”
yaudah iya, ini gue nggak bisa ngelak lagi.
ya gimana ya, soalnya film milea suara dari dilan ini tuh gue kira isinya bakal bucin-bucinan atau kadang yang bikin gue keju sendiri, ternyata diluar ekspetasi gue. filmnya malah sedih gitu, mulai dari ayahnya dilan yang meninggal, terus milea sama dilan putus, terus dilan-nya ke jogja. sumpah, jujur banget sih kalau gue itu emang anaknya cengeng.
denger lagu sedih aja auto nangis padahal gue nggak tau gue ini nangisin apaan.
“cengeng juga ya lo.” ledek yeonho
gue langsung nyubit lengan yeonho kesel, “diem ya lo.” ancam gue
“je,” panggil yeonho
gue noleh, “apaan?”
gue liat yeonho nepuk pundak kanannyaㅡposisinya yeonho sih ada di kiri gueㅡgue natap yeonho nggak ngerti.
“apaan sih?” tanya gue nggak ngerti.
yeonho menatap gue datar, “sini nyender, jeeee.”
“babi ya lo, bilang kek dari tadi. gausah kode-kode.” umpat gue
tapi tidak semudah itu ges.
gue belum juga menyender pada pundak yeonho, lah emang ngapain? pengen banget disenderin.
gue menyodorkan popcorn caramel gue ke yeonho, “abisin. kenyang.” kata gue
yeonho langsung ngambil popcorn caramel yang tadi dia beliin, gue mendadak ngantuk karena jujur, gue itu kalau udah kenyang ya bakalan ngantuk. makanya jangan heran kenapa pipi gue sering banget diuyel-uyel sama kangmin dan juga allie.
gue nopang pipi gue dengan telapak tangan gue sambil nontkn filmnya agak bete, tapi lama-lama gue merem sebentar dan keterusan.
yeonho ngelirik cewek disampingnya yang mendadak kalem, pas yeonho liat ternyata tidur dan jujur yeonho gemes banget sama cewek disampingnya. posisi tidurnya itu dengan pipinya yang ditopang pakai tangannya, aduh lumer anjeng.
yeonho langsung mindahin kepala jeanna pelan-pelan biar cewek itu nggak kebangun terus meraung-raung kayak maung. soalnya katanya kangmin, jeanna kalau lagi tidur nggak boleh diganggu kecuali tidurnya udah lama. itu sih kalau nggak mau jiwa maungnya jeanna keluar.
film baru mulai setengah jam, jeanna udah pules dipundak dia. lucu. minta digigit.
( ╹▽╹ )
“mau makan nggak? atau mau beli cemilan aja?” tanya yeonho
“mau crepes!” jawab gue semangat sambil nunjuk kedai yang jual crepes.
yeonho langsung narik tangan gue dan gue cuma nurut.
“mas, coklat kejunya dua, ya.” kata yeonho
gue langsung natap yeonho, “kok lo tau rasa favorit gue?” tanya gue bingung
yeonho ketawa, “kan gue bilang, gue ini tau apa aja tentang lo.” jawabnya
gue mendengus, “lo tau kapan ulang tahun gue?” tanya gue menguji ketauan dia soal gue. males, sombong terus.
yeonho mengangguk, “sembilan desember kan?”
bener.
“ukuran sepatu gue?”
“antara tiga sembilan, empat puluh, sama empat puluh satu.”
bener juga.
“makanan kesukaan gue? atau minumannya?”
“lo mah semua makanan juga sukaㅡtapi yang paling lo suka itu milo nuggets kan? kalau minumannya juga lo suka semuanya asal kalsiumnya tinggi.”
“kalau makanan yang gurih, lo suka nasi goreng sama telur keju.”
beneeeer banget.
“lo juga suka baca novel sambil dengerin lagi lewat earphone. lo juga pernah peringkat satu seangkatan waktu try out kelas sembilan. i'm so proud, je. seumur-umur, gue peringkat dua puluh besar aja udah seneng. apalagi kalau seangkatan, buat dapet tiga besar itu bener-bener impossible.”
“kalau lo niat, nggak ada yang namanya impossible. camkan.” balas gue
“selain ituㅡlo tau apalagi, yon?”
ㅡto be contiunedㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
kakel, yeonho. ✓
Fanfictiondatang tak diundang, pulang tak diantar. fiks, yeonho mirip jailangkung. © jenarchieves, 2O2O.