007

92 14 2
                                    

“kamu lagi deket sama yeonho, ya?”

gue melotot menatap allie, “gila ya lo? ya kali, astaga.”

allie terkekeh lalu nyolek pipi gue, “jangan bohong, ah. aku tau kemarin kamu nonton milea sama dia, kamu segala berantem di bioskop sama dia.” kata allie

gue makin melototㅡkalem, matanya belum keluar kok. kok allie tau anjir???

“sebenernya aku sama kamu satu studio, ya. kamu juga tidur di pundak yeonho pas kamu kekenyangan makan popcorn. aku ada diatas kamu, jeanna.”

IH SYOK NGGAK TERDUGA(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

gue menggoyangkan lengan allie, “ih, allie, jangan kasih tau siapa-siapa, plis. itu kemarin gue jalan sama dia karena yeonho mau jelasin alesan kenapa dia maksa gue kenalan sama ngajak pulang bareng kemarin. plis, allie.”

“iya, iya, iya, jeje. tapi jujur sama aku, kamu lagi deket kan sama yeonho?” tanya allie

gue menggeleng, “nggak deket banget, al.”

“proses ya, je, sabar.”

“JEJE ADA YONO!”

gue maupun allie langsung noleh ke ambang pintu yang menampilkan yongseung lagi narik-narik tangannya yeonho. kayaknya sih yongseung maksa yeonho buat masuk tapi yeonho nggak mau.

allie nepuk pundak gue sambil ngisyaratin gue buat keluar nyamperin yeonho. gue langsung berdiri terus menghembuskan nafas gue kasar.

“heh, lo tau lo berdua itu bacot.” omel gue

“ini lagi satu, kalau mau cari orang tuh ya samperin, nggak lewat temen. cowok bukan?” galak gue ke yeonho yang sekarang malah nyengir-nyengir. minta banget gue cabutin itu gingsul.

“malu, je.” kata yeonho yang langsung ngebuat mulut gue terbuka dengan sendirinya.

ngajak kenalan kemarin aja berani, ngajak pulang bareng kemarin juga berani. hari iniㅡmasuk ke kelas malu katanya? malu?

“terserah. sekarang lo mau ngapain kesini? ini bukan wilayah lo.” tanya gue ke yeonho

“cuma mau mastiin lo aja, takutnya lo kan calon jodoh gue gitu yaㅡtakutnya kenapa-napa, je.” jawabnya

“apa sih, tolol? nggak jelas, tau.” hardik gue kesel.

“galak banget. itu dipanggil sama pembina osis katanya ada rapat humas, buset deh.” kata yeonho

gue langsung nerobos dua cowok yang memiliki warna rambut berbeda itu yang ngalangin jalan dan gue langsung ke ruang osis.

ㅡto be contiunedㅡ

note:

mau pendek-pendek, biar bisa banyak partnya.

kakel, yeonho. ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang