Sejak aku tau semuanya, aku mengganti peranku didalam sebuah cerita dimama akulah pemeran utamanya
~Zara Livya Maretha
Hari ini, hari kedua zara menjadi penumpang busway sejati. Dia selalu pulang dan berangkat lebih awal dikarenakan tidak ingin bus nya terlalu penuh dan sampai tidak kebagian tempat duduk.
Pagi hari yang cukup cerah, langit pagi SMA Garuda terlihat indah, dengan sejuk angin pagi hari. Semangat zara sangat tidak bisa diceritakan dengan kata-kata. Dia ingin melupakan semua masalah keluarganya.
Jam pertama kelas Xl Ipa 1 adalah jam olahraga. Semua murid sudah bertaburan dilapangan, zara raka dan juga bintang sudah mengganti pakaian nya dan segera berlari ke lapangan.
" ra " ucap bintang
"apa " jawab zara
" lo yang sabar ya, gue kasian sama lo ra " ucap bintang
Zara tersenyum dan mengangguk..
" doain aja ya, semoga gue kuat lewatin masalah ini " jawab zara
" pasti ra, selagi ada gue dan raka lo aman ko " ucap bintang
Zara mengangguk dan langsung memeluk bintang.
Jam olahraga kali ini free, karena sekolah sedang ada rapat dadakan, jadi guru tidak bisa mengisi jam KBM di kelas. Dan memberikan kebebasan kepada muridnya. Kelas mereka lebih memilih basket bagi anak cowoknya, dan bagi cewek hanya menjadi suporter nya saja
" semangat rakakuuuuu " teriak bintang
" semangat rakaaaa " teriak zara
Suara tepuk tangan untuk para team jagoan mereka semakin heboh, pertandingan kecil yang menjadi hiburan semakin memanas. Ketika mereka sedang asik berteriak, tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri zara.
" zara, lo dipanggil kepsek sekarang " ucap seseorang
" gue, sekarang ? " jawab zara
" iya, sekarang " jawabnya dan segera berjalan menuju ruang kepala sekolah
Sampai diruang guru, zara tidak kembali melihat kepala sekolah yang selalu menyambut rara dengan respon yang bagus. Biasanya jika rara mendapat juara setiap lomba, kepala sekolah selalu mamanggil rara ke ruangannya dan memberikan ucapan selamat.
Tapi, kali ini berbeda suasananya. Ada apa ini ? Apakah ini pertanda buruk lagi bagi zara ?
" permisi pak, ada apa ya bapak memanggil saya ? " ucap zara
" oh iya maaf ya saya manghil kamu mendadak. Jadi gini kamu kan belum membayar uang tunggakan sekolah ini selama setengah tahun, terakhir kamu bayar pas semester satu. Dan sekarang sekolah memutuskan kamu untuk di DO dari sekolah ini, saya pribadi bisa membayar spp kamu karena berat sebenarnya melepas kamu yang berprestasi tapi ini sudah kebijakan sekolah zara, saya tidak bisa pilih kasih " ucap kepala sekolah
Cobaan apalagi ini? Zara sudah sangat berat mendapatkan masalah yang bertubi- tubi. Ayahnya sama sekali tidak peduli dengan zara, dia tidak pernah memikirkan kebutuhan anaknya.
" baik pak, saya akan terima keputusan bapak, terimakasih atas segala apresiasi yang telah diberika Garuda kepada saya. Saya pamit pak. Asallamualaikum" ucap zara dengan berat hati mengatakannya kepala sekolah.
Pulang sekolah sudah tiba, saatnya zara untuk bilang jujur dan sekaligus berpamitan kepada kedua sahabatnya.
" gue mau ngomong " ucap zara
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA
Teen FictionKamu itu ibarat senja, indah dan selalu dirindukan. Namun, sulit untuk kudapatkan ~ ~ Zara livya Maretha Bagiku kamu seperti matahari, yang dapat menyinari kembali hati yang sudah lama tidak terisi... ~ Kenzo Agam Arsenio SENJA dapat menceritakan...