Rahasia Milik Si Peneduh Hijau

399 107 122
                                    

Pohon berkayu dan berdaun hijau lebat ini ada di setiap sudut sekolah saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pohon berkayu dan berdaun hijau lebat ini ada di setiap sudut sekolah saya. Pelat aluminium yang menunjukkan identitas pohon ini tergantung rapi di dahannya. Bintaro, Cerbera manghas. Bintaro, begitulah orang menyebutnya. Pohon dengan tinggi 4 sampai dengan 6 meter hingga 12 meter. Daun pohon Bintaro berwarna hijau tua berbentuk bulat telur. Bunga Bintaro berbau harum lembut, terdiri atas lima petal dengan mahkota berbentuk terompet. Bunga ini berwarna putih bersih dan terkadang berwarna kemerahan lembut. Bagian tengah bunganya berwarna jingga. Buah Bintaro berbentuk bulat telur dengan panjang sekitar 5 sampai dengan 10 cm. Ketika masih muda buahnya berwarna hijau kusut dan berubah menjadi merah kusut ketika masak. Daging buahnya tidak terlalu lembek tetapi ketika sudah jatuh akan mudah terurai. Sementara bijinya sangat keras.

Pohon Bintaro sering disebut juga sebagai Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pohon Bintaro sering disebut juga sebagai Mangga Laut, Buta Badak, Babuto, dan Kayu Gurita. Dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal sebagai Sea Mango. Tanaman Bintaro tersebar luas di kawasan tropis Indo-Pasifik. Habitat aslinya adalah daerah pantai dan hutan mangrove (bakau). Namun kini Bintaro banyak ditanam sebagai pohon penghijauan .

Bintaro, masih ingat sekali setiap kali saya berjalan-jalan di halaman sekolah selalu memetik bunganya untuk sekadar menghirup wangi lembut dari bunga yang berwarna putih bersih itu. Kadang hanya iseng untuk menjadikannya bunga kering pewangi tempat pensil saya. Buah Bintaro seringkali dijadikan mainan anak-anak untuk sepak bola. Memang konyol kebiasaan anak-anak di sekolah saya pada Bintaro. Ketika cuaca terik, kabanyakan anak yang berolahraga berteduh di bawah naungan pohon Bintaro. Pohon Bintaro menjadi penyejuk sekaligus penghijau taman. 

Akhirnya, setelah membaca beberapa sumber tertulis serta artikel di internet mengenai Bintaro segera saya mengetahui bahwa Bintaro itu beracun. Terungkaplah rahasia si hijau ini. Semua bagian tubuhnya beracun, begitulah informasi yang saya dapat. Bintaro memiliki kandungan racun cerberin. Hampir seluruh bagian tanaman Bintaro mengandung racun cerberin. Cerberin merupakan racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia, sehingga mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian. Bahkan asap dari pembakaran kayunya pun dapat menyebabkan keracunan. Beberapa mitos lain mengatakan jika terdapat luka terbuka dalam tubuh dan terkena getah Bintaro juga berisiko kematian. Wahh, ternyata sangat mengerikan. Bagaimana nasib saya yang setiap hari iseng memetik bunganya dan menghirup wangi kelembutan Bintaro?

Takut. Ya, itu hal pertama setelah mengetahuinya. Namun, karena saya seorang pemuja rahasia, saya menjadi tahu kalau bunga Bintaro aman jika hanya dihirup baunya. By the way, saya akan menjelaskan sedikit tentang kerja dan seperti apa racun cerberin. Cerberin ditemukan dalam biji genus angiospermae dicotyledonous Cerbera. Jadi,  yang memakai nama latin Cerbera pasti memiliki racun cerberin.  

Di jantung, peningkatan kalsium intraseluler menyebabkan lebih banyak kalsium dilepaskan, sehingga membuat lebih banyak kalsium tersedia untuk berikatan dengan troponin, yang meningkatkan kontraktilitas. Penghambatan Na + / K + -ATPase pada otot polos vaskuler menyebabkan depolarisasi yang kemudian terjadi kontraksi otot polos.

Bingung ya? Baiklah, ada penjelasan singkat dari saya sendiri. Semua ini sebenarnya berkaitan dengan saraf. Kemungkinan besar racun cerberin menghambat adanya degradasi enzim, dilihat dari penjelasan bahwa kalsium (Ca) meningkat. Sehingga neurotransmitter tidak kembali ke tempatnya semula. Bisa dibilang akan terjadi kejang-kejang atau kontraksi berlebihan. Oleh karena itu, detak jantung pun terganggu dan dapat menimbulkan kematian.

Namun, di balik racun yang dikandungnya, biji dari Bintaro ini ternyata dapat diekstrak menjadi minyak yang dapat digunakan sebagai energi alternatif (biofuel). Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil mengembangkan minyak dari biji Bintaro (Cerbera manghas) menjadi energi alternatif. Minyak hasil ekstrak dari biji Bintaro terbukti dapat dimanfaatkan sebagai Bahan Bakar Nabati (biofuel).

Jadi, dibalik bunganya yang indah dan ganasnya racun pada tubuhnya, Bintaro memiliki kemanfaatan yang sangat luar biasa dan solutif untuk energi alternatif.

~FatmaCahaya
Keep reading for the soul :)

Topik Tumbuhan

Sumber:

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/mariahardayanto/bintaro-buah-beracun-yang-berguna_55087b8ba3331164312e3957

http://eprints.umm.ac.id/41861/3/BAB%20II.pdf

http://fasula.blogspot.com/2011/06/tanaman-bintaro-cerbera-manghas.html

https://www.facebook.com/bsbagatho/posts/bintaro-cerbera-manghas-banyak-dijumpai-di-beberapa-taman-kota-tepi-jalan-hingga/1357220921002137/

Basic ResearchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang