Terkejut Sebagai Salah Satu Proses dan Reaksi Biologis Tubuh

60 11 12
                                    

Terkejut adalah salah satu emosi berupa perasaan yang dapat menimbulkan gerak reflek pada manusia. Semua orang pastinya pernah mengalami hal ini. Terkejut juga menjadi salah satu hal yang sering disebut kepekaan oleh kebanyakan orang. Atau malah sering digunakan sebagai bahan candaan.

Di sini penulis akan membahas secara tuntas mengenai reaksi atau proses biologis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sini penulis akan membahas secara tuntas mengenai reaksi atau proses biologis. Hemnnn, dengan pembukaan seformal ini membuat penulis ingin menyebut dirinya sebagai peneliti saja.

Terkejut penting untuk tubuh. Namun, bila keadaannya berlebihan atau tidak sesuai dengan suasana amigdala akan menjadikannya seperti bibit stress.

Kejutan biasanya cukup singkat dan ditandai dengan respons kejutan fisiologis setelah melihat atau mendapat sesuatu yang tidak terduga. Jenis emosi ini bisa positif, negatif, atau netral. Kejutan yang tidak menyenangkan. Kejutan sering ditandai dengan ekspresi wajah seperti mengangkat alis, melebarkan mata, dan membuka mulut, respons fisik seperti melompat, dan reaksi verbal seperti berteriak hingga menjerit.

Rasa kaget atau terkejut selalu kita miliki. Menariknya, tak disangka-sangka ternyata rasa kaget tersebut penting untuk diri kita. Itu karena rasa kaget memiliki dampak positif terhadap tubuh. Hal ini disampaikan oleh buku berjudul "Surprise: Embrace the Unpredictable and Engineer the Unexpected" yang mana menjelaskan bagaimana cara kerja rasa kaget di tubuh kita secara ilmiah. Berikut ini sedikit penjabarannya.

Tania Luna si penulis buku tersebut menjelaskan lewat artikel di wnycstudio.org, jika rasa kaget adalah sebuah sensasi yang tidak pernah kita perhitungkan atau kita sangka. Saat terkejut, itu berarti kamu masuk dalam tahapan kejutan yang mengaktifkan hormon dopamin di kepala. Hal ini membuat kita menjadi lebih fokus ke depannya dan dapat melihat situasi dengan cara baru.

Contohnya adalah pernah tiba-tiba kamu mendapat terkaman macan di hutan. Hal ini membuatmu menjadi lebih berhati-hati ketika kembali ke tempat yang situasinya mirip dengan hutan. Kamu pun menjadi lebih waspada dan lebih fokus terhadap sekitarmu.

Empat fase tersebut adalah beku, mencari, mengubah, dan membagi. "Beku" adalah kondisi kita benar-benar terdiam karena sesuatu yang tidak pernah kita kira. Dari situasi tersebut, kita beralih untuk "mencari" tahu sebenarnya apa yang terjadi. Selanjutnya kita mulai "mengubah" perspektif kita akan permasalahan itu dan "membagi" rasa terkejut itu dengan yang lain.

 Selanjutnya kita mulai "mengubah" perspektif kita akan permasalahan itu dan "membagi" rasa terkejut itu dengan yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah, terkejut ini nantinya akan sangat berhubungan dengan sistem hormon. Masih ingat pelajaran sistem hormon yang dibahas tuntas waktu SMA? Hehehe, pastinya sudah lupa.

Namun, pasti ingat ya sedikit. Misalnya, tentang Dopamin, Adrenalin, dan Endorfin. Yang tiga ini sering disebut kok dalam apapun. Mudahnya begini, Dopamin itu hormon jatuh cinta dan bahagia. Adrenalin itu seperti stimulan, memacu kinerja tubuh. Yang terakhir, Endorfin adalah hormonyang datang ketika kau move on. Mudahnya begitu.

Terkait reaksi positif, tentu saja hipotalamus akan memacu pengeluaran Dopamin. Intinya amigdala akan bahagia. Kejutan bahagia bisa dicontohkan dengan kejutan ulang tahun, kejutan jadi bintang kelas, atau diterima di tempat kerja yang diimpikan. Apa saja deh, yang tidak bisa disangka, dikira, diterka tetapi sesuatu yang bisa disebut kabar baik.

Kemudian, reaksi negatif datang dengan adanya kabar buruk. Kematian, misalnya. Jahat sekali penulis menuliskannya demikian. Namun, memang benar adanya. Bagaimana reaksimu ketika mendengar kabar saudara, orang tua, atau orang terdekatmu mengalami kecelakaan? Atau misalnya pagi-pagi buta kamu mendapat kabar bahwa orang yang kau sayangi meninggal? Atau bahkan kabar meninggalnya seorang teman yang hari kemarin masih bermain denganmu?

Tragis. Ironis. Terlalu dramatis untuk artikel ini. Semua ini karena penulis sendiri sedang menulis naskah drama untuk tugas Bahasa Indonesia, hehehe.

Contohnya memang demikian. Kemungkinan besar produksi Adrenalin akan terpacu. Detak jantung dan napasmu akan lebih cepat. Atau bahkan akan ada rasa mulas dan denyar aneh di sekitar perutmu. Kenapa? Karena kelenjar Adrenalin ada di sana. Kelenjar Adrenalin menempel pada ginjal. Pengen tahu? Search sendiri ya.

Pada dasarnya Adrenalin akan bekerja ketika kita merasa tertantang oleh sesuatu. Tergantung diskusi amigdala dan talamus ingin melakukan apa. Selanjutnya, dalam Adrenalin sendiri ada dua macamrespon untuk stress. Hormon epinefrin dan norepinefrin untuk respon stress jangka pendek. Hormon glukokortikoid dan mineralokortikoid untuk respon stress jangka panjang.

Selanjutnya, terkejut berkaitan dengan hormon kortisol. Hormon kortisol berperan pada penggunaan gula atau glukosa dan lemak dalam metabolisme tubuh untuk menyediakan energi. Hormon kortisol juga berfungsi mengendalikan stres yang dapat dipengaruhi oleh kondisi infeksi, cedera, aktivitas berat, serta stres fisik dan emosional. Tidak hanya itu, hormon kortisol juga membantu mempertahankan tekanan darah normal, sekaligus mengendalikan kadar gula darah dengan melepaskan insulin.

Saat merasa terancam, maka bagian dari otak akan menyalakan alarm tubuh. Hal itu kemudian akan memicu kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal mengeluarkan hormon adrenalin, hal ini bersamaan dengan hormon kortisol. Hormon adrenalin akan meningkatkan detak jantung, sementara hormon kortisol yang dikenal sebagai hormon stres akan meningkatkan gula dalam aliran darah, sehingga otak dapat bekerja lebih efektif. Begitulah keterkaitannya.

Terkejut juga mempengaruhi keberadaan hormon melanotin. Ada yang tahu hormon melatonin? Melatonin adalah sosok paling dekat dengan kita. Hormon yang mengatur siklus diurnal. Kapan kalian tidur, hormon inilah yang membuat kalian mengantuk. Mimpi buruk misalnya. Kalian akan susah tidur. Atau kejadian di mana kalian sedang tidur dan dikejutkan, dibangunkan secara paksa. Pengalamanku, sedang tidur dibangunkan pakai balon ditusuk jarum. Bagaimana rasanya? Yah,...

Hormon terakhir yang berkaitan dan ikut bekerja adalah Endorfin. Bisa dikatakan Endorfin akan menetralkan rasa terkejut.

Sampai di sini sepertinya terlalu banyak hormon yang bekerja hanya untuk sebuah proses atau reaksi bologis terkejut. Bonus, untuk bayi, terkejut disebut reflek moro. Satu lagi, bayi lebih peka dari pada manusia dewasa.

Jadi, terkejut apa yang biasanya bikin kesel?

Jadi, terkejut apa yang biasanya bikin kesel?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~FatmaCahaya

Topik proses biologis terkait emosi


https://tirto.id/ejXf
www.halodoc.com
www.alodokter.com
www.idntimes.com
www.kompasiana.com

Basic ResearchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang