Chapter 4 { Perasaan }

35 23 1
                                    

Hujan baru saja berhenti saat Balqis dan Hana berlarian sambil tertawa riang masuk kedalam halaman rumah Balqis dengan pakaian yang basah kuyup.

"Balqis!! aduh gusti kalian teh kenapa hujan hujanan, sana mandi ganti baju" Ibu Balqis berteriak dari arah toko sembako miliknya saat melihat Balqis dan Hana hujan hujanan.

"Hehe sekali kali ma" Balqis mencium punggung tangan ibunya.

"Permisi tante, ikut main dulu tante sambil nunggu ayah jemput" Hana ikut mencium tangan ibu Balqis.

"Iya nak sana mandi sama ganti baju, nanti makan dulu bareng Balqis"

"Iya tante hatur nuhun, permisi kedalem dulu tante"
Hana berjalan mengikuti Balqis masuk kedalam rumah.

"Balqis mama udah masak sop ayam, nanti makan sama Hana!" Teriak Ibu Balqis dari tokonya.

'iyaaa maa' Balqis menyahut dari lantai atas kamarnya.

Sementara itu disamping rumah Balqis. Abby baru saja sampai rumah dengan pakaian yang juga basah kuyup. Samar samar Abby mendengar teriakan ibu Balqis.

Abby berfikir rumah Balqis selalu ramai. Abby melepas sepatunya didepan rumah sebelum masuk kedalam rumahnya.

"Bunda, Abby pulang"

"kamu hujan hujanan nak? mandi dulu sana bunda siapin makan ya" Bundanya menyahut dari arah dapur.

Abby menaruh sepatunya dirak sepatu dengan rapi sebelum mencium punggung tangan bundanya itu.
"Besok pulang sekolah Abby bantuin ayah kerja ya bun, Abby pengen cepet pake motor"

"Yaudah nanti malem ibu bilang ayah ya"

Abby mengangguk. "Abby keatas dulu"
Abby berjalan kelantai atas rumahnya. Sesampainya dikamar Abby segera melepas pakaian basah yang dipakainya menyisakan celana pendek miliknya.

Abby membuka jendela kamarnya menghirup dalam aroma hujan. Tatapannya beralih kearah jendela kamar disebrangnya. Abby memiringkan kepalanya melihat Balqis dan Hana sedang bernyanyi karaoke sambil mengeringkan rambut mereka dengan handuk.

Abby tak bisa menahan senyumnya, sebelum berbalik berjalan menuju kamar mandi yang ada dikamarnya.

"Kocak.. " Komentarnya.

_ _ _

Balqis dan Hana menyetel lagu lalu bernyanyi dengan riang sambil mengeringkan rambut mereka yang basah. Mereka baru saja selesai mandi, Hana terpaksa memakai baju Balqis karna bajunya yang basah.

"Hahaha besok pulang sekolah jadi kan kuliner?" Hana berbaring diatas tempat tidur Balqis sambil mengirim pesan untuk ayahnya.

Balqis sedang menyisir rambutnya saat Hana bertanya. "Jadi tapi minta izin mama dulu, pulang sekolah biasa jadwal jaga toko"

Balqis mengganti channel tv dengan tayangan film. Hana duduk bersandar sambil melihat kearah tv. "oke siap, aku juga mudah mudahan dikasih izin"

Hana mendekat kearah jendela.
"Eh btw aku masih gak nyangka rumah kamu sama Abby sebelahan beruntung bangetttt" Hana mengintip rumah Abby dari jendela kamar Balqis.

"Rejeki nomplok kan??" Balqis terkikik sambil ikut melihat keluar jendela. Hana mengangguk setuju. Balqis memang sudah menceritakan semuanya saat perjalanan pulang bagaimana kronologi pertemuannya dengan Abby.

"Enak banget bisa liat wajah ganteng Abby setiap harii, jangan jangan kalian jodoh"
Hana menggoda Balqis yang pipinya langsung memerah.

"Jangan bikin aku berharap gitu dong wkwk"
Balqis memukul Hana dengan bantalnya.

Hujan Menyatukan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang