Beberapa Bus berjejer didepan SMA Biru. Siswa dan siswi SMA Biru berlalu lalang disekitar bus bersiap memasukan barang-barangnya kedalam bagasi bus.
Balqis mengecek beberapa perlengkapan wajib selama kegiatan disana. Semua anggota osis memakai jas almamater berwarna biru. Balqis memakai Jas almamater dengan lengan sedikit digulungkan, rambutnya dia kuncir kuda tanpa poni dengan dalaman baju berwarna putih dan celana jeans abu abu panjang dipakainya. Tak lupa sneaker berwarna putih melengkapi ootd dia hari ini.
"Hei kalo udah dicek semua, jangan lupa masukin kedalam bagasi ya jangan sampe ketinggalan loh" Echa menyuruh Balqis untuk memasukan barang bawaan wajib kedalam bagasi seorang diri.
Balqis menghela nafas panjang, memasukan barang bukan tugasnya tapi tugas anak lelaki, tetapi apa boleh buat dia harus melakukannya karna sepertinya Echa tidak akan puas jika tidak dia lakukan.
"Baiklah, ayo kita angkat Balqis" Gumamnya pada diri sendiri.
Balqis menyimpan papan catatannya diatas kardus kemudian mengangkut barang bawaan wajib yang sudah dikumpulkan dari siswa dan siswi didalam kardus, seperti beras, mie instan, minyak, rempah2an dll.
Balqis mengangkat satu kardus mie instan lalu mengangkutnya dan memasukannya kedalam bagasi, hanya mengangkut saja sih kecil balqis sudah sering membantu ibunya mengangkut barang di toko.
'Hufttt' Balqis mendorong dus mie instan lalu kembali membawa kardus yang lain.
Seseorang datang menghampiri Balqis kemudian mengangkat 2 kardus mie instan sekaligus, dan memasukannya kedalam bagasi. Balqis terkejut begitu menyadari kehadiran seseorang disebelahnya.
"Loh Abby, kamu ngapain biar aku aja"
Balqis berusaha menahan Abby yang terus mengangkat berdus2 mie instan lalu kembali memasukannya kedalam bagasi tanpa bicara sepatah katapun.Balqis menghela nafas karena abby tetap bersikukuh. Dia menatap penampilan Abby dari atas sampai bawah. Abby memakai kaus polos berwarna putih dan jeans biru, tak lupa jaket yang dia ikatkan dipinggangnya, kulitnya yang putih sedikit memerah terkena sinar matahari, dan terakhir sneaker putih juga melekat dikakinya.
"Loh Balqis, kalian ngapain? lu ngapain bi ini bukan tugas kalian loh" Alshad datang menghampiri mereka, Jas Almamater biru juga melekat dibadannya.
"Harusnya lo pantau anggota lo dong, masa biarin anak cwek ngangkat2 barang berat sendirian, kemana anggota yang lain" Abby bicara sambil menyusun barang-barang dibagasi.
Alshad sedikit tersinggung dengan ucapan Abby. Dia mengusap wajahnya kasar, ini pasti kerjaan Echa batinnya.
"Sorry2 ini pasti miss komunikasi, gua gak pernah nyuruh anggota cewek ngangkat2 barang berat, maafin aku ya Qis, nanti aku tegur mereka"
"Gapapa kok kak, lagian aku udah biasa ngangkat barang, tenang aja" Ucap Balqis santai, dia kembali mengangkat sisa kardus yang belum dipindahkan.
"Nggak, sini biar aku aja ini bukan tugas kamu" Alshad mengambil alih kardus ditangan Balqis lalu mengangkutnya kedalam bagasi. Semua barang akhirnya diangkut oleh Alshad dan Abby kedalam bagasi, mereka tidak membiarkan Balqis mengangkatnya sendiri.
Sementara itu dari kejauhan Echa dan kedua kawannya menatap geram kearah Balqis. "Enak banget ya, udah kita kerjain masih aja dibantuin, liat aja gue pasti kasih pelajaran yang lebih parah" Ucapnya sambil melipat kedua tangannya didada.
~O~
Setelah berbaris dan melakukan pembagian kelompok, akhirnya bis mereka berangkat menuju puncak. Balqis duduk dijok paling belakang seorang diri, dia tidak satu bis dengan Abby karena berbeda kelompok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Menyatukan Cinta
RomanceBagi Baheera Balqis hujan adalah awal dari kisah cinta nya. Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama? itu mungkin terdengar klise namun Balqis mengalaminya sendiri, dia mengagumi sosok pemuda tampan murid baru disekolahnya, yang t...