Balqis tidak bisa menahan malunya. Kakinya melangkah dengan cepat didepan Abby, dia tak menghiraukan panggilan Abby dibelakangnya.
"Hey non, tungguin dong wkwk" Abby terus menggodanya, dia tau kalau Balqis marah karna dia dibilang 'berat' ternyata perempuan sesensitif itu pikir Abby.
Tiba-tiba langkah Balqis terhenti tatapannya lurus kearah bapak bapak yang berjalan keluar dari ruang kantor guru, Balqis tau bapak itu siapa.
"Hey non, kok sekarang malah ngelamun"
Abby melihat kearah yang dituju Balqis."Kamu kenal bapak itu?" Abby melipat kedua tangannya didada. Melihat Balqis yang terlihat serius. Balqis mengangguk kecil.
"Dia ayahnya Hana, ngapain ya ke sekolah, apa Hana sakit?" Gumam Balqis dia kembali berjalan dengan cepat menuju kelasnya dilantai dua.
"Abby aku duluan yaah" Balqis berlari tak sabar menuju lantai 2 dia ingin memastikan kalau Hana ada atau tidak.
Abby yang bingung dia hanya menganggukan kepalanya. "Oke.. " ucapnya kemudian melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.
Diperjalanan Abby tak sengaja melintasi mading sekolah, disana terdapat pengumuman penting, Abby membacanya dengan seksama.
"Camping?" Gumamnya.
.
.
.
.Balqis segera memasuki kelas melihat Hana berada ditempat duduknya.
"Nong, kamu gapapa?? kamu sakit?"
Balqis memburu Hana dengan beberapa pertanyaan."Hah? kenapa apanya loh" Hana kebingungan karna Balqis sangat heboh.
"Loh, tadi aku liat ayah kamu didepan, aku kira kamu sakit" Ucap Balqis cemas.
"Ayah aku??" Tanya Hana terkejut. Balqis mengangguk cepat. Hana mengingat sesuatu setelah Balqis memberitaukan soal ayahnya.
"A-ah itu, sebenernya ada yang mau aku bilang, tapi aku bilang pulang sekolah aja ya" Ucap Hana membuat Balqis bingung.
"Kenapa harus pulang sekolah?" Balqis berkata sambil mendudukan badannya disamping Hana.
"Karna ceritanya panjang, oke"
Balqis sedikit cemberut Hana membuatnya penasaran.
"Oke deh kalo gitu" Ucapan Balqis tepat berbarengan dengan suara Bel sekolah yang berbunyi.
_ _ _ _ _
Waktu menunjukan pukul 3 sore, saatnya para siswa dan siswi meninggalkan sekolah. Sebelum pulang Alshad selaku ketua osis membagikan selembaran surat izin untuk orangtua siswa/i dalam rangka kegiatan camping akhir tahun sekolah.Balqis dan Abby juga menerimanya tapi mereka belum mempunyai keputusan untuk ikut atau tidak.
Sesuai janji Balqis dan Hana mereka berdua pergi kuliner membeli jajanan tak jauh dari alun alun. Mereka berdua makan dan tertawa bersama disepanjang jalan.
Sampai lah mereka ditempat duduk taman menghabiskan minuman bobba ditangan mereka.
"Wow kenyang bangett" Balqis mengusap perutnya yang kekenyangan.
"Iya kenyang bangettt" Hana pun tertawa sambil menepuk perutnya.
Senyumannya terhenti saat mengingat ada hal yang harus disampaikan pada Balqis.
"Qis.. " Panggilnya.
"Iya?" Balqis menoleh sambil menyedot minuman ditangannya.
Hana tak berani menatap sahabatnya itu.
"Sebenarnya aku.. harus pindah" Cicitnya dengan suara pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Menyatukan Cinta
RomanceBagi Baheera Balqis hujan adalah awal dari kisah cinta nya. Pernahkah kamu merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama? itu mungkin terdengar klise namun Balqis mengalaminya sendiri, dia mengagumi sosok pemuda tampan murid baru disekolahnya, yang t...