Rumah Sakit

4K 213 15
                                    


BAB 15 RUMAH SAKIT

#MaharUntukAdinda
#Nelliya Azzahra

Arga berjalan tergesa keluar kantor menuju parkiran setelah menerima telfon dari seorang menggunakan nomor Dinda. Keterangan laki-laki tersebut nyaris membuat Arga limbung. Dinda tertabrak motor, kejadiannya tidak lama setelah ia sampai kantor. Rasa cemas menggerogoti perasaan Arga saat ini. Setelah mendapat info rumah sakit tempat istrinya dirawat, Arga segera meluncur ke sana. Sepanjang perjalanan tak henti ia merapal doa dalam hatinya, berharap Dinda tidak terluka parah. Musibah ini sudah qadha Allah. Arga tidak bisa apa-apa kecuali sabar dan ikhlas. Meskipun ia sedih membayangkan Dinda kesakitan saat ini.

Tidak sampai satu jam Arga tiba di rumah sakit. Sebelumnnya ia sudah mengabari orang tua Dinda dan mamanya sendiri. Terbayang bagaimana paniknya suara Mama Uli terisak diujung telfon menambah resah di hati Arga. Setengah berlari ia menuju meja resepsionis menanyakan di kamar mana Dinda dirawat. Perempuan berkacamata yang berdiri di belakang meja resepsionis  dengan ramah memberitahu di mana Dinda berada. Tanpa menunggu lama Arga bergegas menuju kamar istrinya.

Dadanya sesak kala mendapati istrinya terbaring dengan infus melekat di tangan kanannya dan perban di kepalanya. Arga mencelos. Ya Allah ... istri kecilnya terbaring tak berdaya. melihat Dinda tertidur pulas Arga kembali menutup pintu. Dia berbalik, menuju ruang dokter ingin tahu bagaimana kondisi Dinda sebenarnya.

Saat ini Arga sedang bicara serius dengan seorang dokter bertubuh tinggi. Pembawaan dokter itu ramah, dia banyak tersenyum selama menjawab dan menjelaskan kondisi Dinda. Arga yang awalnya tegang sedikit rileks setelah mendengarkan penjelasan dari dokter bernama Ari itu. Beruntung luka Dinda tidak parah. Perban di kepalanya karena saat terjatuh Dinda mendarat di aspal sehingga bagian belakang kepalanya bisa jadi terkena batu atau gesekan aspal. Sedangkan tangan kanannya robek di bagian siku harus menerima beberapa jahitan. Selain itu Dinda juga mengalami syok, selebihnya tidak ada luka serius. Merasa cukup info yang didapat Arga pamit pada dokter ramah itu. Kembali ke kamar Dinda.

Di dalam, Dinda masih tidur. Arga berjalan mendekati ranjang. Menatap lurus wajah pucat Dinda. Arga tak bisa menahan keinginannya sejak tadi. Ia langsung memeluk tubuh mungil Dinda yang sedang terlelap. Dengan hati-hati khawatir menyentuh luka di tangan dan kepala Dinda. Arga melepaskan pelukannya, membelai wajah cantik Dinda lembut. Dia sangat bersyukur istrinya tidak terluka parah apa lagi sampai meninggalkannya.
Arga meraih kursi di pinggir ranjang. Duduk sambil memegang tangan Dinda yang tidak di infus. Kata dokter Dinda tidur karena pengaruh obat. Mungkin sebentar lagi dia akan bangun. Arga meremas pelan jari Dinda, mengecup dan meletakkan di pipinya. Tangan mungil itu terasa dingin.

Arga disergap rasa khawatir. Meski awalnya dia menikahi Dinda karena permintaan Om Wijaya, tapi sekarang keadaan sudah berbeda. Dia mencintai Dinda. Meski cinta masalalunya tidak hilang sama sekali di hatinya. Apakah Arga buruk jika dia mencintai mereka berdua? Sungguh, Arga tak kuasa menolak. Arga bukanlah tipe lelaki yang mudah melabuhkan hati.

Selama hidupnya 35 tahun, hanya Vanya dan Dinda mengisi hatinya. Itu karena Arga kecil melihat bagaimana papanya dulu pernah berselingkuh dengan sahabat mamanya sampai menghasilkan seorang putri. Trauma dan rasa benci membuat ia tak ingin dekat dengan wanita. Arga melihat mamanya terluka dan menderita akibat perbuatan papanya. Akhirnya Arga menarik diri. Dia tidak pernah dekat-dekat dengan wanita apa lagi pacaran. Hanya saat mondok ia tertarik pada Vanya. Itupun hanya mencintai dalam diam. Hingga ia merasa pantas lalu melamar dan menikahi Vanya. Pada malam pengantin, Arga memberanikan diri jujur dan bercerita bahwa ia menyukai Vanya sejak waktu yang lama. Tetapi memilih menyimpan dalam hati.

Sedangkan dengan Dinda, ia sudah menyukai istri kecilnya itu sejak bayi. Rasa suka bukan cinta. Dinda waktu bayi sangat menggemaskan, lucu, juga cantik. Seperti magnet, menarik Arga untuk dekat dan menyayangi sepenuh hati. Tidak menyangka akhirnya bayi cantik itu kini menjadi istrinya.

🍃Maaf, ya part ini pendek
Soalnya author lagi banyak amanah di dunia nyata
Jangan lupa vote, ya😊

Mahar Untuk AdindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang