"Manis.."
🗡️🗡️🗡️
"Huftt capek" keluh Landa sembari merebahkan tubuhnya dirumput taman.
"Ayo pulang udah mau malem" ajak Rafan ketika melihat langit mulai gelap diatasnya.
Landa pun bangkit dan menganggukkan kepalanya. Ia menghampiri kedua anak manis yang bermain bersamanya sejak tadi. Gadis itu berjongkok dihadapan dua bocah itu.
"Leeta, Alen. Mainnya udah ya? Udah mau malem. Kalian pulang sana, mandi. Kalian bau acemm hihi" kekeh Landa sembari menutup hidungnya.
"Alen wangi kak ih" ucap Alen sebal.
"Leeta juga wangii" sahut Leeta tak mau kalah.
"Ahahah iya iyaa tapi ini udah malem kalian pulang ya? Kapan-kapan kita main lagi, oke?" Ucap Landa pada mereka.
"Janji?" Jawab keduanya kompak sembari menyodorkan jari kelingking masing-masing.
"Iya janji" sahut Landa sembari mengaitkan kedua kelingking nya dengan kelingking mereka.
"Okey Ayo Leet kita pulang" ajak Alen pada adiknya setelah melepaskan tautan jari tadi.
"Iyaa ayo Daa kakak cantik. Daa kakak ganteng" ucap Leeta sembari melambaikan tangannya.
Mereka pun berjalan beriringan menuju rumah mereka.
"Eh Leetaa Flower Crown nya" teriak Landa setelah tersadar benda bulat itu masih di kepalanya.
"Buat kakak cantik aja" teriak Leeta dari kejauhan.
Landa pun merespon dengan senyum dan gelengan kepala.
"Ayo" ajak Rafan sembari menggenggam tangan Landa.
"Bisa jalan sendiri kak" ucap Landa datar berusaha melepaskan genggaman itu namun tidak dengan Rafan ia memilih mempererat genggaman itu.
"Ga. Tadi jalan sendiri aja hampir ditabrak" kata Rafan dengan nada sinisnya.
Mendengar perkataan Rafan itu membuat Landa menunjukkan cengiran khasnya.
"Hehe peace. Damai damai" ucapnya sembari mengangkat kedua jarinya membentuk huruf 'V'.
Rafan pun memutarkan bola matanya malas. Tanpa peduli dengan jawaban Landa tadi, ia menarik gadis itu untuk berjalan disampingnya.
Mereka pun berjalan tanpa banyak bicara dengan genggaman tangan yang masih saling menggenggam.
Mereka sampai didepan pintu rumah keluarga Rames ketika hari sudah gelap.
"Kakak nginep disini aja dulu. Udah malem" ucap Landa sembari membuka pintu.
"Aku pulang aja" tolak Rafan sembari merogoh kantong celananya untuk mencari kunci mobilnya.
"Ck ga nurut banget sih. Yauda masuk dulu" titah Landa dengan raut wajah kesal.
Keduanya pun masuk kedalamnya dimana keluarga sedang berkumpul bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFLAN : Endless Love
Novela Juvenil[ Typo Bertebaran Jadi Harap Teliti dalam Membaca ] • Tidak diperuntukkan untuk anak dibawah umur alias 15th kebawah. • Proses pengeditan akan dilakukan setelah cerita tamat, jadi apabila ada bagian part yang aneh harap dimaklumi. • Cerita dibuat at...