"Melepasmu adalah hal tersulit yang aku pilih dalam hidup ini. Namun, inikan jalan terbaik untuk semuanya?”
-Landa
😊😊😊
“Lan, main kuy” ajak Alex setelah duduk disamping gadis cantik yang sibuk dengan novel ditangannya.
“Main apaan dah?” tanya gadis itu dengan tetap fokus membaca.
“Ck dengerin makanya” gerutu Alex yang langsung mengambil alih novel ditangan lentik gadis itu.
“Iya iya njer ini didengerin. Hm naon?” jawab Landa sembari duduk menghadap laki-laki itu.
“Travelling minggu ini bareng yang lain. Gimana?” ajak Alex dengan wajah antusiasme yang tinggi.
“Hmm..” dehem Landa sembari mengetuk dagunya tanda berpikir.
“Kelamaan mikir” kesal Alex sembari berdiri dan langsung menjitak dahi Landa hingga gadis itu meringis kesakitan.
“Akhlakless dasar” ucap Landa sembari mengusap dahinya yang sedikit memerah.
“Akhlak gue kebanyakan Lan Hahaha” tawa Alex sembari berlalu pergi.
“Manusia macam apa dia?” decih Landa sembari mengambil novelnya yang diletakkan Alex dibangku tempat laki-laki itu duduk tadi.
Gadis itu pun bangkit dan menyusul sahabatnya itu. Disaat asyik membaca sambil berjalan, tanpa sengaja Landa menabrak seorang siswa laki-laki yang sepertinya sedang terburu-buru.
“Eh sorry sorry gue ga sengaja” ucap Landa kaget.
Tanpa mengatakan apapun, laki-laki itu langsung berlari meninggalkan Landa. Disusul dengan beberapa siswa laki-laki yang mengejarnya.
“Tawuran pasti” monolognya, lalu melanjutkan langkahnya menuju kelas.
😊😊😊
“Sssstt.. Yuu no tiga puluhh” bisik Seorang anak laki-laki yang berusaha memanggil temannya yang berada didepannya.
Laki-laki yang dipanggil pun menengok sedikit sembari mengarahkan tangannya kepunggung seolah sedang menggaruk punggung, tetapi jari-jari laki-laki itu membentuk huruf C.
“Baik anak-anak. Waktu pengerjaan tinggal sebentar lagi. Periksa kembali kelengkapan identitas kalian dan jawabannya” teriak seorang guru laki-laki dengan kumis sangat tebal yang menghiasi wajahnya.
Kringggg ...
Tepat setelah guru itu selesai dengan ucapannya, bel pulang sekolah pun terdengar nyaring yang membuat seisi murid dalam kelas itu mendesah kesal.
Tangan kecil mereka terlihat bergerak cepat menulis sesuatu diatas kertas lembar putih.
Dengan peluh yang sudah menetes sedari tadi, mereka berusaha menyelesaikan ulangan Biologi hari ini dengan cepat tanpa peduli jawaban mereka benar atau salah.
“Ayo kumpulkan sekarang. Pelajaran Biologi hari ini selesai, kalian boleh pulang” ucap guru Biologi bernama Joni Sutano itu.
Semua murid pun bangkit dengan wajah suram dan pasrah akan nasib masing-masing. Ada beberapa juga yang tampak tenang setelah ulangan yang mematikan nyawa sejenak tersebut.
Contohnya Landa dan Bayu, kedua siswa itu tampak tenang juga 5 orang lainnya yang sepertinya menganggap ulangan ini biasa saja.
Setelah memastikan semua muridnya mengumpulkan pekerjaan mereka, Pak Joni atau yang biasa disapa Pak Josu itu memilih langsung pergi meninggalkan kelas yang terkenal dengan keanehannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFLAN : Endless Love
Roman pour Adolescents[ Typo Bertebaran Jadi Harap Teliti dalam Membaca ] • Tidak diperuntukkan untuk anak dibawah umur alias 15th kebawah. • Proses pengeditan akan dilakukan setelah cerita tamat, jadi apabila ada bagian part yang aneh harap dimaklumi. • Cerita dibuat at...